"Sial!!", Umpat Naruto sambil menutup mulut dan hidungnya dengan sebelah tangannya. Wajahnya cukup merah. Lalu ia melirik tangan yang tadi bersentuhan dengan tangan Sasuke.

"Ada apa denganku?", Gumamnya sambil mencoba meremas sendiri tangannya itu. Pada akhirnya malam itu Naruto hanya pergi ke minimarket dan membeli beberapa ramen cup. Dan makan malamnya hanyalah ramen cup tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Oi! Naruto ayo cepat kelas berikutnya! Shika jangan malas!", Seru Kiba dengan semangat.

"Omegamu semangat sekali shikamaru. Berbanding terbalik denganmu.", Ucap Naruto sambil memasukkan alat tulisnya ke dalam tasnya.

"Yah, memang. Siapa sangka dia adalah mateku.", Balas Shikamaru sambil mulai beranjak dari kursinya. Sedangkan Naruto mendengus dan mengikuti langkah Shikamaru.

Hari ini adalah hari pertama Naruto kuliah. Naruto mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Negeri Konoha ini. Ia cukup baik dalam berkomunikasi dan berteman dengan orang yang ia jumpai. Seperti pasangan mate yang ia baru kenal, Shikamaru dan Kiba. Hubungan mereka terlihat aneh tapi mereka sangat memerhatikan satu dengan lainnya. Itu yang membuat Naruto kagum dengan pasangan ini.

Sebenarnya Shikamaru dan Kiba sudah menikah. Pemerintah membuat aturan setiap Alpha yang sudah menginjak umur 18 tahun harus memilih dan menikahi seorang omega minimal umurnya 16 tahun. Jadi mau tak mau Naruto harus segera mencari matenya atau orangtuanya akan menjodohkannya. Peraturan itu dibuat agar omega dapat dilindungi, walaupun banyak pro dan kontra. Dan di kampus ini banyak sekali pasangan alpha dan omega. Tidak jarang omega yang cuti belajar karena sedang hamil.

"Justru aku heran kenapa alpha seperti dirimu, belum memiliki pasangan, Naruto. Lihat banyak sekali yang melirik dirimu.", Ucap Shikamaru dengan santai. Memang benar apa yang dikatakan Shikamaru dari tadi banyak yang melirik mereka dan berbisik-bisik.

"Aku masih belum menemukan mate-ku, jadi begitulah.", Jawab Naruto dengan senyum. Sedangkan Shikamaru dan Kiba hanya ber-oh ria. "Oh ya bagaimana cara kalian bisa bertemu?" tanya Naruto penasaran.

"Ah, itu karena aku tidak sengaja menumpahkan jus di baju Shika saat pesta pernikahan kakakku sekitar empat tahun yang lalu.", Jawab Kiba cepat.

"Lalu kami sering bertemu dan saling berkomunikasi, dan saat umurku genap 18 tahun beberapa minggu kemudian aku menikahinya.", Tambah Shikamaru cuek. Wajah Kiba memerah sempurna di kata-kata terakhir.

"Shikamaru kata-katamu sangat mematikan.", Keluh Naruto menyadari wajah Kiba yang memerah.

"Hah?! Yang mana?" Tanya Shikamaru bingung.

"Aaahh! Su-sudahlah! Itu kelasnya di sana!", Kata Kiba setengah berteriak dan berlari ke kelas yang ia tunjuk. Menyembunyikan wajah merahnya dari Shikamaru. Naruto hanya menggelengkan kepalanya.

"Oi! Kiba ada apa sih?!", Seru Shikamaru sambil mengejar Kiba masuk ke kelas. Naruto tersenyum kecil, dan mengikuti kedua teman barunya masuk kedalam kelas.

Begitu melangkahkan kakinya ke dalam kelas lagi-lagi ia terpaku oleh sosok yang sama. Ya, Sasuke berada di sana duduk di atas bangku kursi dan meja seperti pola anak tangga. Sasuke, ia tengah sibuk membaca buku, tidak menyadari Naruto tengah memandanginya. Wajah cantiknya di bingkai kacamata berkerangka warna hitam. Ia mengenakan baju hitam dengan kerah tinggi bermodel turtle neck dengan lengan panjang hingga menutupi pergelangan tangannya.

Manik hitamnya bulat melihat isi buku dengan serius. Bagaikan sihir Naruto terpana sekali lagi oleh makhluk cantik satu ini.

"Naruto! Di sini! Ayo cepat!", Teriak Kiba dari salah satu bangku di atas.

Undetected LoveWhere stories live. Discover now