Chapter 6: Don't Call Me "Miss"

909 78 45
                                    

"Lama tidak bertemu, Hector."

Raut wajah Hector seketika berubah waspada. Ia segera berdiri menutupi Cecilia.

"Lho?" Laki-laki itu menyipitkan matanya. "Siapa yang berada di belakangmu, Hector? Lynn kah?"

"Bukan siapa-siapa." geram Hector. Laki-laki itu terlihat sangat penasaran. Ia terus berusaha mengamati Cecilia. Sampai tiba-tiba, terdengar suatu teriakan.

"AH!" Pekik Cecilia tiba-tiba, membuat Hector terlonjak. "K-kau... kau kan..."

"Hm?"

Cecilia menatap laki-laki itu dengan ekspresi horor. Ketakutan langsung menyelimuti dirinya. Tidak, mataku tidak salah. Orang ini... orang ini yang waktu itu...!

"K-kau kan... makhluk setengah anjing yang waktu itu membunuh Clarence!"

Mendengar teriakan Cecilia tersebut, laki-laki itu terdiam sejenak sambil memandangi Cecilia. "Clarence?"

"Klerens lagi? Siapa sih itu?" Bisik Hector sambil menoleh sedikit.

Cecilia terlalu terkejut untuk bisa menjawab. Ia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan laki-laki ini. Ia tidak mungkin salah, karena wajah laki-laki tersebut sudah terpatri dengan jelas di dalam ingatannya. Telinga itu, wajah sadistik itu... sudah pasti laki-laki ini yang membunuh Clarence pada waktu itu!

"Ah," laki-laki itu tiba-tiba terlihat teringat pada sesuatu. Sebuah senyuman mencurigakan kembali menghiasi wajahnya. "Jadi, begitu, ya?! Kau gadis kecil yang waktu itu? Cecilia... putri Kerajaan Valmoor?"

Cecilia mengangguk pelan sambil mencengkeram jubah Hector erat-erat. Tidak suka.

Ia tidak menyukai laki-laki ini.

"Ya ampun!" Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak. "Ratu memang sudah memberitahuku tentang kemunculanmu di muka publik baru-baru ini. Tidak kusangka kau sendiri yang akan menampakkan diri di depanku hari ini!"

Hector berdecak kesal pada Cecilia. "Bodoh! Sekarang, dia jadi tahu identitasmu yang sebenarnya!"

"T-t-tapi, dia laki-laki yang waktu itu membunuh Clarence! Mana mungkin aku bisa diam-diam saja?" Balas Cecilia dengan sengit, membuat Hector memelototinya dengan penuh kekesalan.

"Hoo, rupanya firasatku kemarin betul. Kau-lah laki-laki rubah yang kemarin disebut-sebut membantu Cecilia," kata laki-laki itu lagi sambil menatap Hector. "Jadi begitu, Hector? Setelah kehilangan Kateryne, sekarang kau berpindah ke--"

"Tutup mulutmu, Agil," Hector menatap Agil dengan tatapan mengejek. "Pengecut sepertimu yang seratus tahun lalu kabur saat melawanku tidak pantas untuk bicara seperti itu kepadaku."

"Huh. Mulutmu masih tetap besar seperti biasanya, ya," Agil mengedikkan bahunya. Ia terlihat memasang ancang-ancang untuk menyerang Hector dan Cecilia. Kedua tangannya ia angkat, menunjukkan kuku-kuku panjang nan tajam yang menghiasi tangannya. Satu cakaran saja dari kuku-kuku tersebut bisa menyebabkan luka yang sangat fatal, seperti yang terjadi pada Clarence waktu itu.

"Tapi, mulutmu itu tidak akan bisa lagi mengeluarkan kata-kata... karena sebentar lagi kau akan menjadi mangsa dari cakarku."

"Ups, tidak secepat itu. Sebelumnya, ada yang ingin kutanyakan padamu," kata Hector dengan nada ringan. "Sedang apa kau di sini?"

Agil terlihat heran. "Kenapa aku harus memberitahumu?"

"Jangan mengelak, Agil," Hector menatap Agil dengan tajam. "Aku bisa melihat bawahan-bawahanmu yang sedang mengambil tanaman dalam jumlah besar di ujung sana. Penjaga-penjaga yang ditempatkan di pintu gerbang, serta rumor mengenai makhluk gaib berbahaya yang tinggal di sini... itu semua hanya bualan semata agar tidak ada orang yang bisa masuk ke dalam sini, kan?"

The Fallen KnightsWhere stories live. Discover now