4

1.1K 112 42
                                    

"Hope you like my stories and can appreciate them! Please vote or comment cause if you do it, It can be my vitamin and give me spirit to make a nice stories...
Thankyou ^^"

***


Sepasang tangan kekar sedang memegang peralatan perlengkapan untuk bayi. Ada baju, bedak tabur dan lain sebagainya, tidak lupa dengan beberapa pasang mainan dan juga sepatu yang amat lucu. Taeyeon sedang membuntuti istrinya yang sedang memilih pakaian untuk calon bayi pertama mereka.

"Come on Tiffany tanganku sudah tidak muat. Kita ambil troli untuk menempatkan barang-barang ini ya?"

"Tidak sayang.. itu akan merusaknya. Aku tidak ingin barang-barang itu menjadi rusak"

"Kau mengidam yang sangat aneh.."

"Untuk anak kita nantinya Taeyeon.. aku ingin saat ia keluar bisa memainkan bonekanya yang bagus tanpa tergores"

"Aku paham.. tapi lihatlah.. ini sudah tidak muat. Ayo kita pergi kekasir dan bayar lalu pulang, Okey? Kita lanjutkan besok"

"Tapi yang pink itu bagaimana?", Tiffany enggan pergi dari sana, dan lebih memilih untuk melihat tempat tidur bayi yang lucu dan menggemaskan bagi dirinya.

"Okey kau mau yang mana?" Taeyeon pasrah dan kembali membuntuti istrinya.

"All about pink, Tiff? Aku tahu anak kita akan terlahir sebagai bayi perempuan. Tapi apakah semuanya harus berwarna pink, Tiffany? Yang biru jauh lebih bagus disana", Taeyeon mengarahkan Tiffany untuk lebih memilih tempat tidur yang ada disana, namun dengan sikap keras kepalanya wanita itu lebih memilih warna pink.

***

Mereka akhirnya kembali kerumah. Dengan Taeyeon yang lebih dulu menempatkan dirinya diatas sofa lalu  menghela nafas.
Tiffany berjalan kearah dapur untuk menuangkan dua gelas air untuk dirinya dan juga Taeyeon.

"Besok kita akan mendekorasi kamar untuk bayi kita.."

"Kita bisa menyuruh orang Tiff.. aku akan memanggil tukang untuk mempercantik kamar anak kita menjadi super pink", Taeyeon meneguk airnya lalu kembali merebahkan dirinya.

"Hmm.. tidak ada salahnya untuk menyuruh orang.."
Ajhuma datang menghampiri Tiffany dan memberikan sesuatu untuk dimakan oleh Tiffany.

"Terimakasih ajhuma. Oh ya aku sedari tadi  tidak melihat Dae Ji, dimana dia?", Tiffany mengunyah makanannya dan berbicara kepada ajhuma.

"Dae Ji sedang tidak enak badan, nyonya. Lagi beristirahat didalam kamar"

"Sudah diberi obat?"

"Sudah nyonya.."

"Luke dimana?", Sekarang Taeyeon yang bergantian bertanya kepada ajhuma, mempertanyakan keberadaan adik sepupunya.

"Tuan Luke pergi lima belas menit yang lalu, untuk menjemput nyonya Harden", Taeyeon mendongakkan kepalanya dan memberikan kerutan keras diwajahnya.

"Untuk apa?"

"Tadi nyonya Harden menelpon dan bilang bahwa ia sedang ada dibandara incheon menuju kemari"

"Wanita itu.."

"Sudahlah Taeyeon mungkin ibu mertua hanya ingin mengucapkan selamat kepada kita", Tiffany mengusap lengan suaminya untuk menenangkannya. Taeyeon dan ibu angkatnya alias bibi iparnya sedikit berselisih atas sesuatu yang sampai saat ini tidak pernah terselesaikan. Mereka hampir saja membunuh satu samalain.

LOVE, TAEYEON [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang