0.4 Kecelakaan aneh (Revisi)

2.1K 131 2
                                    

  

   Setelah berjam-jam mengikuti pelajaran dikelas suara nyaring bel berbunyi pertanda jam istirahat para murid

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


   Setelah berjam-jam mengikuti pelajaran dikelas suara nyaring bel berbunyi pertanda jam istirahat para murid. Bu Dona mengakhiri kelas hari ini, setelahnya ia bergegas keluar kelas disusul oleh para murid yang ingin beristirahat ada yang pergi untuk makan siang atau melakukan aktivitas lainnya.

"Guys kantin yuk, ditekuk aja tuh muka Ray mending makan deh." ajak Cindy

"Iya nih, perut gue juga udah laper bingitz..." ucap Melly menepuk-nepuk perutnya

"Kalo lu mah emang makan mulu yg dipikirin Mel" ejek megan membuat yang lain ikut tertawa

"Of course babe, makan itu adalah hal yang paling penting." Melly melirik siswa baru yang duduk disebelah Raya, gadis itu tersenyum penuh arti lalu menarik kursi tepat dihadapan Mondy.

"Ekhemm hai cowok, ganteng banget sih. Kenalin Melly, cewek paling imut disekolah ini kalo yang lain mah ga penting."  Melly mengulurkan tangannya bermaksud mengajak Mondy berkenalan secara langsung.

Alis Mondy terangkat, menatap sekilas dengan datar pada Melly. Sepertinya pria itu sama sekali tidak perduli, dan tidak juga berniat menjawab.

Cindy mengambil tangan Melly yang masih menggantung diudara, karena tidak mendapatkan balasan.
"Hahaha makanya jangan kecentilan deh Mel, dia tuh ga tertarik sama lu."

"Namanya juga usaha, udah deh ayo ke kantin. Gue mau cari cogan baru yang ini susah digapai" Para sahabatnya hanya menggelengkan kepala dengan tingkah aneh Melly.

"Kalian duluan aja nanti aku nyusul" Ucap Raya masih sibuk mencatat beberapa hal.

"Yaudah kita duluan ya, Bye bye Raya." Saat mereka hendak pergi Melly berbalik ke bangku raya dan,

"Bye juga mondy ganteng" goda Melly sambil mengedipkan matanya dan langsung lari menyusul yang lain.

Raya menatap tak habis pikir, padahal sudah tidak dianggap dari tadi sahabatnya itu masih sempat saja menggoda Mondy.

Mondy sendiri hanya diam ditempatnya tidak ada tanda akan keluar kelas, hanya duduk dan memainkan ponsel. Raya juga tidak ingin mengajak bicara, dia hanya ingin cepat menyelesaikan catatan miliknya dan pergi ke kantin.

Di kelas hanya tinggal raya dan mondy, karena yang lain sibuk dengan aktivitas mereka diluar kelas. Lagipula murid mana yang mau seharian suntuk hanya berdiam diri sendirian. Raya pun bangkit setelah membereskan bukunya berniat menyusul para sahabatnya.

Tapi sepertinya Raya melupakan satu hal yaitu, tempat duduknya berada di pojok dan jika dia mau keluar dia harus meminta Mondy untuk berdiri dari kursinya. Hal itu membuat Raya menggigit bibirnya gugup, dia tidak mau berbicara dengan Mondy tapi dia juga malas jika harus berduan didalam kelas dengan laki-laki menyebalkan ini.

Setelah berpikir Raya mengambil nafas panjang.
"Tolong menyingkir sebentar aku mau lewat"

Mondy hanya diam tidak bergerak sedikitpun, seperti tidak mendengar Raya. Hal itu membuat Raya geram tangannya sudah terkepal mencoba tetap sabar menghadapi pria dihadapannya.

"T.O.L.O.N.G M.I.N.G.G.I.R!" kata raya berbicara lebih keras dengan menekan setiap kata pada kalimat nya.

"Ck ribet" akhirnya Mondy memundurkan kursinya cukup keras sehingga meja dibelakang pun ikut terdorong mundur.

"Kenapa ga bangun aja sih sebentar" Kata Raya tidak suka. Kalau begini kan dia harus berjalan didepan pria itu.

"Males" mendengar jawaban Mondy sekali lagi Raya menatap kesal dan menghentakkan kakinya keras untuk mengekspresikan kekesalannya.

"Buruan, lelet banget"

Dengan terpaksa Raya berjalan melewati Mondy, agak sulit karena Raya tidak mau  sampai menyentuh Mondy ruang yg ada juga tidak cukup besar tapi masih muat untuk raya lewati.

Karena terlalu berhati-hati menjaga tubuhnya agar tidak bersentuhan dengan Mondy, Raya menjadi lupa untuk memperhatikan langkahnya. Sehingga kakinya tanpa sengaja malah tersandung dengan kursi Mondy, karena kaget raya tidak sempat menyeimbangkan badannya tubuhnya terhuyung kedepan reflek ia memejamkan mata dan kedua tangannya memegang bahu Mondy.

Dan WHAT? Apa ini Raya merasa bibirnya menyentuh sesuatu. Perlahan ia membuka matanya, dia memiliki firasat bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.

Mata raya melotot sempurna wajahnya memerah hingga ke telinga, saat dirinya menyadari kalau dirinya jatuh ke pelukan Mondy dan tanpa sengaja malah mencium pipi kiri pria tersebut.

Mondy sendiri juga tampak terkejut tapi tidak menampilkan banyak ekspresi diwajahnya. Tapi apakah kalian tau baru kali ini seorang Mondy Alfaro dicium oleh seorang perempuan selain mamanya.

Segera raya menjauhkan dirinya dari Mondy.
"Maaf." Raya menunduk karena saat ini dia benar-benar sangat malu ditambah ia melihat mondy yang diam saja tak bergeming atas insiden yang barusan terjadi.

Dengan cepat Raya langsung memilih lari keluar dari kelas, karena kalau dia tetap disini dia tidak bisa membayangkan apa yang akan Mondy lakukan padanya.

Setelah kepergian gadis itu, Mondy masih diam ditempatnya.
Ia memegang pipi kirinya yang baru saja dicium seorang wanita yg baru bahkan tidak begitu dikenalnya. Wanita aneh yang selalu menatapnya dengan kesal dan marah.

Anehnya hal ini malah menarik sudut bibir Mondy, senyuman tipis tercetak disana. Sejak awal dia memang sudah memperhatikan gadis ini, dan sekarang dia melihat sesuatu yang menarik darinya.
"Apa ini? kenapa gue bisa diam saja, bukan kah gadis kecil itu sudah sangat lancang mencium gue" batin mondy merasa heran pada dirinya sendiri.










CERITA DIREVISI ⛔

The Power of Love (Hiatus)Where stories live. Discover now