"Apa yang kau lakukan sebenarnya Oh Suzy?!" Gumam Sehun. Bersiap dengan mantel dan kunci mobilnya jika lima menit lagi istrinya tak pulang dari kampus sialan itu.

Ceklek.

Menoleh cepat, Sehun melihat Suzy berjalan ke arahnya. Merentangkan tangannya dan memeluk Sehun saat itu juga, berharap bisa meredakan amarah sang suami karena Suzy tau betul saat ini Sehun sedang memendam amukannya.

"Sehun. Maaf." Cicit Suzy. Dua kata yang benar-benar membuat Sehun dilema. Antara memarahi Suzy dan balas memeluk tubuh kecil yang saat ini sedang menyandar nyaman di dadanya.

"Sudahlah. Masuk ke kamar dan tidur." Kali ini Sehun benar-benar tak tau harus bagaimana.

Itu hari kedua, tapi rasanya sudah seperti dua bulan untuk Sehun. Benar-benar menyiksa.

Sumpah demi apa, Sehun rasanya ingin sekali mengamuk saat ini. Hari ketiga! Dan ini sudah menunjukan pukul sebelas! Ingin sekali Sehun membanting apa pun yang ada di dalam rumahnya itu! Saat ini juga! Kesabarannya habis. Benar-benar habis.

Memilih pergi ke kamarnya dan tidur. Tak lagi memikirkan istrinya yang bahkan belum tentu memikirkannya itu. Sehun benar-benar tak peduli lagi.

Sehun mendengar pintu kamar terbuka, tak mau repot-repot membuka matanya hanya untuk melihat istrinya, Sehun hanya melirik jam digital pada meja nakasnya. Sebelas tiga puluh.

Persetan dengan khawatirnya, Sehun lebih memilih untuk melanjutkan tidurnya. Mengeratkan selimut yang membalut tubuhnya, menghalangi agar emosinya tak menguar dan berakhir dengan melukai istri kecilnya. Tidak! Sehun tak ingin.

Kembali. Sehun terbangun saat ia rasa pergerakan pada sisi sebelah ranjangnya. Tempat Suzy berbaring.

Sehun bisa melihat bahwa gadis itu mengikat rambutnya dan berjalan keluar kamar. Tak lama setelahnya terdengar bunyi berisik dari arah dapur dan dapat dipastikan bahwa istrinya itu tengah memasak. Pagi buta begini? Pukul lima? Mau kemana lagi anak itu?

Dengan cepat, Sehun kembali menutup matanya saat ia dengar bunyi pintu yang terbuka. Telinga sensitifnya itu bisa memdengar bahwa ada yang Suzy letekan di atas nakas tepat di sampingnya. Setelah itu bunyi sobekan kertas menyusul kemudian. Diikuti dengan bunyi pintu terbuka lalu tertutup dan terakhir, bunyi shower dengan air yang menetes dari sana.

'Jangan lupa mandi! Pakaianmu sudah aku siapkan, setelahnya sarapan. Aku sudah memasak untukmu. Maaf aku pergi duluan Sehun. Aku mencintaimu.'

"Persetan dengan note sialan ini." Gumam Sehun.

Prang.

Bunyi pecahan gelas yang Sehun lempar dari atas nakas menjadi bunyi untuk pengiring kepergian Suzy pagi ini.

Baru kali ini Sehun terbawa dengan emosinya seperti saat ini. Ini di luar kendali Sehun jujur saja.

Dengan gerakan cepat Sehun turun dari ranjang dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan makanan yang sudah susah payah di buat oleh istrinya itu. Persetan! Jika Sehun tetap di rumahnya ini, ia bisa saja menghancurkan rumah bahkan sekaligus dengan isi-isinya yang bisa dikatakan mahal ini.

**

Tok tok tok

"Masuk!" Suara dengan nada dingin dan tegas dalam waktu bersamaan itu membuat Suho, sang sekretaris masuk dengan sebuah benda pipih pada dekapan dadanya.

"Jadwal anda lusa Presdir." Ujar Suho sopan setelah berdiri di depan meja Sehun.

"Hm." Deheman singkat Sehun berikan, tak mau repot-repot beralih dari pemandangan melalui kaca ruangannya itu, walau pun hanya untuk melirikan matanya pada sang sekretaris.

"Menghadiri acara badan amal untuk panti asuhan yang sering anda datangi. Dan juga beberapa panti asuhan lainnya."

"Ya. Jika tidak ada lagi. Silahkan keluar." Usiran nyata Sehun berikan. Ia tak mau ada yang mengganggu waktu sendirinya.

Setelah insiden pecahan gelas tadi pagi, tanpa mau membersihkannya kembali, Sehun langsung berangkat pergi ke apartementnya. Mandi, ganti baju, bahkan sarapan disana. Sehun tidak bodoh untuk menggunakan alat-alat dapur yang begitu banyak itu.

"Kau benar-benar menguji kesabaranku Bae Suzy!"










Gimana? Udah panjang? Masih kurang? Astaga! Silahkan sambung dulu dengan imajinasi kalian ya.. wkwkwk.

See u next chap.

Bye byeee


DAP.

My Teacher My Husband : My [CEO] HusbandWhere stories live. Discover now