[05] Kenyataan Tersembunyi

42.1K 2.6K 126
                                    

"Lo pengen gue ambilin ikan yang mana?" tanya Duff tanpa malu ke Lica.

Lica hanya memutar matanya dengan malas lalu melengos pergi meninggalkan Duff yang berjalan di belakangnya. Seperti biasa, Duff mengikuti gadis itu kemanapun dia pergi. Mata cowok itu tak lepas dari sosok Lica yang memandang sekeliling dengan tajam. Sadar dirinya diperhatikan oleh Duff, ia menoleh dan memicingkan matanya pada cowok itu.

"Lo ngapain deh ngikutin gue?" tanya Lica tajam.

"Lah," jeda Duff, "gue mau kesana, bukannya ngikutin elo."

Lica hanya diam tak menjawab perkataan Duff. Dia melangkah perlahan, bersama dengan Duff yang mengikutinya dari belakang. Wajah Duff datar namun ada senyum kecil yang tersungging ketika dia melihat Lica hampir jatuh. Wedges yang jarang digunakan Lica membuat gadis itu agak kewalahan dalam berjalan.

"Duh," gerutu Lica setelah berhasil berdiri dengan tegap.

Tanpa disadari oleh Lica dan Duff, Violet dan Tristan menatap mereka dengan geli. Lebih tepatnya menatap Duff yang semangat mengejar Lica. Langkah Duff melebar hingga ia berada tepat di sisi Lica demi menjulurkan tangannya yang besar. Duff berharap Lica akan menyambut uluran tangannya, namun nyatanya gadis itu hanya mengernyitkan keningnya samar lalu menatap manik mata Duff seraya berkata, "apa?"

"Gandengan?" tanya Duff dengan alis naik sebelah.

Lica hanya memberikan tatapan apa-kau-bercanda pada Duff kemudian berlalu, tidak memperdulikan cowok itu. Melihat tingkah Lica yang sangat sulit untuk di luluhkan membuatnya berdecak kagum, kemudian tertawa kecil sambil menggelengkan kepala.

"Dasar keras kepala," gumam Duff saat melihat Lica bersandar pada tembok dengan satu tangan.

"Duff!"

Langkah Duff terhenti saat mendengar suara Tristan. Cowok itu menoleh menatap Tristan yang tengah berlari kecil ke arahnya. Violet,  berada jauh di belakang Tristan masih berdiri menatap kaca aquarium besar. Sepertinya dia tidak menyadari kepergian Tristan.

"Apa?" tanya Duff saat jarak mereka menipis.

"Kita pisah ya," ujar Tristan setelah mengatur napasnya.

Kening Duff berkerut samar, "emangnya, siapa yang bilang kita pernah bersatu?"

Tristan mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu dia tertawa renyah. "Bukan itu maksud gue! Maksud—"

"I Know. Lo pengen berduaan sama Violet," ujar Duff singkat.

Tristan hanya tertawa mendapatkan jawaban dari Duff. Mata cowok itu melirik Violet yang pura-pura tidak mendengarkan percakapan Tristan dan Duff. Padahal Duff sadar betul, Violet sedaritadi curi-curi pandang ke arah mereka. Violet yang sebenarnya tau rencana Tristan untuk berpisah dengan Duff dan Lica akhirnya mengirimi pesan pada Lica.

Violet: gue mau jalan berdua sama Tristan, lo gapapa 'kan, gue tinggal berdua sama Duff?

Lica yang sedang sibuk memperhatikan kedua cowok yang tengah mengobrol itu langsung mengernyit bingung karna mendapat pesan dari Violet yang jelas-jelas berada di dalam satu ruangan yang sama dengannya.

Lica: gue tau hal ini akan terjadi cepat atau lambat.

Violet yang membaca balasan dari Lica hanya terkikik geli, tidak membalas pesan Lica melainkan melambai-lambaikan tangannya dengan semangat. Duff yang melihat Violet  melambaikan tangannya pada Lica, cowok itu langsung mendekat pada Tristan untuk membisikkan sesuatu.

"Lo tau 'kan apa yang bisa lo perbuat selama berduaan nanti?" bisik Duff.

Tristan menaikkan sebelah alisnya. "Jangan menghasut gue."

FL • 1 [Fericire]Место, где живут истории. Откройте их для себя