4

2.7K 343 36
                                    

"Nda, Alby berangkat dulu, ya." Alby menenteng tas sekolahnya sembari berjalan menunju pintu apartemen. Seperti biasa Alby akan diantar oleh Faris, sekalian Faris berangkat ke kantor. Hansa hanya takut, takut kalau terjadi sesuatu pada Alby lagi.

"Iya, sayang." Hansa mencium kening Alby.

"Mas berangkat ya, Han." Kini Faris yang mencium kening Hansa, ah sudah biasa di sini lelaki saling cium mencium. Jangan heran.

"Iya mas, hati-hati, ya." Hansa tersenyum lembut pada Faris.

"I love you,"

satu kecupan mendarat di bibir Hansa.

"Love you too, mas."

"Ehem, tolong bapak-bapak, lihat waktu." Alby yang sedang berdiri di depan pintu hanya bisa menyaksikan dua lelaki tua, yang sedang bermesraan.

Faris dan Hansa menoleh ke arah Alby, malu rasanya. Hansa sampai mencubit perut Faris.

"Hati-hati ya, jangan telat pulangnya." Alby sedikit berteriak diikuti lambaian tangan.

* * *

Alby berharap hari ini tidak ada drama lagi di antara dirinya dan Eka. Semoga Eka tidak membuat sesuatu yang bisa mengingatkan kisah cinta Alby dengan Eka.

Sepertinya kelas masih kosong, banyak anak yang masih nongkrong di lorong kelas dan kantin. Padahal masih pagi, tapi mereka membuang waktu untuk hal seperti itu. Di ambang pintu, Alby melirik ke arah tempat duduk Eka, Eka sepertinya belum datang. Tadi di parkiran pun, motor Eka belum ada. Syukurlah, jadi Alby bisa siap-siap untuk pasang mata, telinga, dan hati.

Alby berjalan menuju bangkunya, David baru saja masuk sedangkan Juan dan Kayla sudah melambai-lambaikan tangannya ke arah Alby. Alby hanya membalas dengan tersenyum ke arah Kayla.

"Edrick belom datang?" Alby menaruh tasnya di atas meja.

"Belom, kenapa?" Tanya Kayla. "Oh iya, hari ini bu Eli mau umumin anak yang dipilih buat lomba mapel biologi." Tambah Kayla.

"Tahu dari?" Alby menjawab cuek.

"Alah, paling juga kelas kita yang kepilih ya si Alby sama Eka, siapa lagi kalo bukan dua sejoli."

Tidak, Alby tidak mau. Alby tidak mau diberi kesempatan untuk berdua dengan Eka, Alby tidak mau berdekatan dengan Eka lagi. Kalau sampai ada kesempatan, sudah pasti Eka akan menyiksanya. Membalaskan dendamnya karena sudah diputuskan oleh Alby.

"Eh, eh, ada yang penting lagi. By, gue mau tanya, apa sebenarnya hubungan Esa sama Eka? Dan jawab jujur, lo putus sama Eka?" Kini Kayla segera meluncurkan pertanyaan yang sudah dia tumpuk sejak kemarin.

Tepat saat pertanyaan Kayla berhenti, Eka masuk ke kelas, seketika Alby terdiam. Ya, Eka memakai jaket yang Alby belikan saat mereka hendak pergi camping semester kemarin. Saat itu mereka mencari keperluan untuk pergi camping dan Alby memilihkan jaket itu untuk Eka. Alby menatap Eka sejak Eka masuk ke kelas, matanya terus memandang Eka. Eka terlihat bahagia bercengkrama bersama Eza, saudara kembar Esa, Alby membuang pandangannya dari Eka, tidak, Alby tidak akan merasakan apa-apa lagi.

"Jawab, By. Lo diem aja."

Alby menoleh ke arah Kayla, David dan Juan. Alby harus memberi tahu apa pada mereka, mungkin Alby harus jujur. "Gue mesti jawab yang mana dulu?"

Drrrtttt

Group chat, MONSTER

Jeni : BERITA PENTING!

Kayla : elah, bigos

Edrick : asttogel masih pagi, mulut lu lemes bener, Lampir.

David : apose kokondao?

REPLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang