5. Mengejar Hafiz

19.4K 1.2K 35
                                    

"Mempesona dan terpesona adalah kodrat manusia. Jika kamu berada dalam disalah satu zona itu, kamu manusia."

.

.

.

Enjoy reading

____

Hanaya memarkir mobilnya di area parkir Fedorov. Agus baru keluar dari mulut pintu kafe itu. Melihat Agus, Hanaya senang bukan kepalang.

"Gus, teman kamu yang kemarin itu, yang bawa kamera, yang pake topi, yang ...."

"Zayn? Kenapa dia?"

"Aku bisa ketemu, nggak?"

"Udah balik ke Tangerang tadi pagi. Dia di sini cuma karena ada proyek. Begitu selesai, dia langsung cabut." Ucapan Agus sukses membuat senyum Hanaya lenyap. Padahal ia sangat berharap bertemu Zayn. Ia menarik napas berusaha mengumpulkan kembali harapannya.

"Apa dia beneran hafal Alquran di luar kepala?"

Agus menelengkan kepala, berpikir, kemudian mengangguk pelan meski tidak tahu arah pembicaraan Hanaya.

"Ya. Jebolan Aceh dan Darul Quran. Kenapa? Penampilannya nggak mendukung, ya?"

"Persis! Mana ada hafiz yang dandanannya trendi dan gaul gitu? Keren, lagi," batin Hanaya.

"O, gitu?" Hanaya berusaha menutupi rasa senangnya mendengar jawaban Agus. "Dan ... o, ya. Soal job, kayaknya nggak akan ada foto-fotoan dalam waktu dekat ini, deh. Aku lagi ketimpuk 'rezeki'."

"Slow aja, sih. Semangat, ya!" kata Agus lalu mereka berpisah. Ia mengambil jalannya, sementara Hanaya masuk ke kafe.

Fedorov Cafe. Sebuah kafe tiga lantai yang luasnya lumayan. Interior bergaya artistik modern dengan banyak view keren seperti lukisan dan furnitur modern. Di sinilah markas Hanaya dan teman-temannya.

Hanaya sudah duduk di dekat Agatha dan Mira setelah sambutan yang meriah untuknya. Selain dua orang itu, sudah ada juga di sana Fian, Rado dan Ale anggota band kampus. Ada Sakti Madagaskar juga, si ketua komunitas sekaligus pemilik kafe. Di mana ada Sakti, di situ ada si cerewet Tania. Kalau Sakti adalah ketuanya, maka Tania adalah sekretarisnya. Mereka pasangan yang lahir dari cinta lokasi.

Tak hanya mereka, ada Fatin, Ratih dan Ken, anak klub teater dan seni. Ada Radina si selebgram hit yang merangkap jadi youtuber. Ada Siska Sanasyah juga, anak paling cantik dan paling jago nari dari klub tari. Untuk hari ini, hanya sebanyak itu yang Hanaya temukan. Yang lainnya pasti sudah ada yang cabut atau sedang banyak kerjaan. Ada Damian, anak basket yang eksisnya minta diampuni. Ada Guna, atlet pencak silat yang luar biasa keren. Anak-anak dari seni rupa yang benar-benar rupa-rupa prestasi dan bakatnya. Ada si dokter cantik Zakila, dari jurusan Kedokteran yang sekarang sibuknya minta diampuni. Dia yang paling jarang nongkrong seperti ini dan hanya nimbrung pas ada kegiatan penting. Belum lagi ketua BEM universitas: Kevin, dan teman-temannya. Juga anak-anak teknik arsitek yang penampilannya berantakan tapi tetap manis. Ada lagi teman-teman dari universitas lain.

Awalnya hanya duduk-duduk, nongkrong dan saling berkenalan. Karena anggotanya sudah terlalu banyak, makanya mereka memutuskan untuk membuat semacam organisasi nonkampus. Organisasi itu bernama Famous Society disingkat Famsi yang artinya: "terkenal memasyarakat". Famsi bergerak di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan dunia keeksisan. Jika ada anggota yang akan tampil di suatu pertunjukan atau kompetisi, mereka wajib hadir untuk memberi dukungan. Juga acara amal, kemasyarakatan, aktivitas kampus, dan partisipasi di dunia entertainment. Famsi adalah kumpulan anak-anak eksis yang sudah seperti idola di bidangnya masing-masing. Semuanya anak muda hebat, berbakat dan bertalenta. Bahkan banyak yang multitalent.

Mengejar Hafiz Where stories live. Discover now