29

6.5K 297 21
                                    

Novan hendak menjawab,namun ia ragu dengan jawabannya.Apa ini harus ia lakukan?Tapi ia tidak bisa berbuat seperti itu kepada wanita.

Tapi,ini sekuat demi kenyamanannya.Novan menghembuskan nafasnya lalu berkata "Iya iya.. Gue Jovan say-sayang"

"Aaaaa!!Gue kangen sama lo,Van!!!Lo udah sembuh belum sih?!Hah"tanya Atta dengan senyum yang merekah.

Novan menatap Atta prihatin.Ia tersenyum getir lalu berkata "Iya.Aku udah sembuh.Mau....mau peluk?"tanya Novan sambil merentangkan kedua tangannya.Dengan segera Atta memeluk Novan dengan erat.

'Kok Jovan kaku ya sama gue?Emamg ngefek ya kalo udah dua tahun gak ketemu'batin Atta.

Namun Atta hanya menepis pikiran itu lalu kembali dengan seseorang yang sedang ia peluk.

"Kasian si Gilang udah diatas.Yuk keatas"ajak Novan sambil menggandeng tangan Atta dengan kaku.Ia tak terbiasa seperti ini kepada orang yang belum ia kenal.

🍟

Saat mereka memasuki apartemen,mereka menemuka Gilang telah terkapar di sofa ruang tamu.Atta tersenyum geli melihat tingkah temannya yang satu ini.Apa begitu lelahnya dia sehingga tertidur disofa?Gilang... Gilang.

"Udah biarin aja Gilang tidur disana.Kamu... Kamu langsung masuk kamar aja ya—Sayang"ucap Novan.Atta mengangguk lalu memasuki kamarnya.

Saat merasa situasi sudah aman,Novan menghampiri Gilang lalu membangunkannya.Gilang pun terbangun dengan wajah kesal,ia mengangkat dagunya.

"Gue gak nyaman kayak gini terus,Lang.Apa pun yang gue lakuin ke Atta itu terlalu kaku.Gue nyerah,gue gak bisa nerusin itu"ucap Novan

"Hei!Ini baru hari pertama,Van!Lo tega ngebuat Atta semakin terpuruk?"ucap Gilang setengah berbisik.

"Tapi gue gak tega,Lang!Maka dari itu gue gak mau buat Atta semakin terpuruk dengan cara memberitahukan semua fakta yang udah kita pendem setahun ini,"Novan menghela lalu melanjutkan perkataannya. "Dan disisi lain... Gue juga punya pacar,Lang.Kalo suatu saat nanti Atta liat gue jalan sama cewek gue,dia bakal sakit hati... Sangat sakit hati karna dia ngira gue Jovan bukan Novan."jelas Novan.

"Jovan kemana?"tanya Atta tiba-tiba.Jarak kamar Atta dan Ruang tamu tidak begitu jauh,sehingga Atta memilih mendengarkan percakapan Novan daripada pergi tidur.

Gilang dan Novan menatap Atta kaget.Gilang mengode kearah Novan agar dia yang bercerita namun Novan menggelengkan kepalanya.

"Mending lo duduk dulu deh,Ta"ajak Gilang sambio menarik tangan Atta.Ia menepis tangan Gilang dari tangannya laku kembali bertanya "Jovan kemana?" kali ini dia bertanya dengan dingin.

"Maafin gue,Ta,Harus nyembunyiin ini semua.Sebenernya... Jovan sekarang masih sakit dan kondisinya makin buruk.Dia gak jadi ke Australia karna perubahan keputusan ayah Jovan.Maafin kita karna udah bohong sama lo,Ta.. Maaf banget.Gue gak mau lo sedih,Ta"mohon Gilang sambil mendekap Atta.

"Kita baru sampe disini loh,Lang.Gue capek udah nempuh perjalanan berjam-jam dipesawat.Dan sekarang,saat gue mau ngelepas capek,gue malah disuguhin kayak gini?Oh goooodd!"sinis Atta sambil meneteskan air mata.

"Terus dia?Dia itu siapa?Lo Jovan apa bukan sih sebenernya?"tanya Atta pada Novan.

"Maafin gue,Kak.Gue adik Jovan.Nama gue Novan.Maafin gue udah bohong sama lo,kak.. Maafff banget.Gue juga gak mau kalo orang yang kakak gue sayangin itu sedih."

"Ok.. Kalian udah bersekongkol dibelakang gue.Gue terima semua perminta maafan kalian.Tapi,sekali lagi lo bohong tentang Jovan!Jangan harap dapet permaafan gue!"tekannya lalu masuk kekamarnya.Setelah itu ia membanting pintunya hingga menimabulkan dentuman yang keras.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang