Amor Omnibus Idem

74.1K 3.1K 39
                                    

BAGIAN 1

Love is the same for all.

"Itu siapa sih?" Sambil membawa mangkuk berisi keripik kentang, Risa berjalan melewati TV di ruang tengah apartemen dia dan Tania. Menanyakan sosok yang sedang muncul di TV membawakan berita.

"Hmm," Tania merenung sejenak. Menyipitkan mata seolah berpikir.

"Alah kalau gak tau gak usah sok mikir deh lo," kata Risa akhirnya. Melemparkan sepotong keripik kentang lalu duduk di sofa lain yang belum diokupansi Tania.

Tania tertawa, mengambil keripik yang dilempar temannya dan memasukannya ke mulut.

Hari Minggu siang, para jomblo ini memilih menghabiskan waktu di apartemen dua kamar di daerah Kalibata. Biasanya Risa ataupun Tania memiliki aktivitas masing-masing di luaran. Tapi saat ini mereka lebih memilih berkutat di apartemen, tanpa make up, tanpa tata rambut, tanpa pakaian trendi, bermalas-malasan di apartemen dan menonton TV sambil ngemil seharian.

"Zaid Sudharma," Tania mengucap.

"Hah?" Risa menoleh kepada Tania yang berbaring menghadap TV sambil memegang remote.

"Itu, nama news anchor barusan. Zaid Sudharma," ulang Tania, bangkit lalu mengambil keripik kentang dari mangkuk di pangkuan Risa.

"Oh itu. Ganteng ya," ujar Risa, mengangguk,

"Susah emang lo ya, liat cowok ganteng dikit langsung berbinar. Dasar HBL!" Tania mencibir tapi setelah itu dia tertawa terbahak-bahak. Tanpa tedeng aling-aling Risa melempar segera Tania dengan keripik kentang lainnya. Namun Tania segera menangkap keripik kentang itu lalu bergegas bangkit dan masuk ke kamar mandi.

Lagi-lagi Risa menatap lagi layar televisi, memperhatikan news anchor bernama Zaid Sudharma itu dengan saksama. Senyumnya menenangkan.

***

"Malam Mbak Driana," Risa menyapa dosen muda nan cantik yang jadi pengajarnya malam hari ini.

"Malam, Risa," Driana balas menyapa salah satu mahasiswa pascasarjananya. "Lagi seneng ya? Senyum-senyum terus?"

Risa menaruh tas di meja dan duduk di salah satu kursi. Tertawa menanggapi kalimat Driana. "Seneng atau gak seneng kan boleh Mbak kalau mau senyum-senyum."

"Asal gak keseringan senyum-senyum sendiri aja. Nanti aku harus ajak kamu ke rumah sakit jiwa," Driana ikut tertawa di sela-sela aktivitasnya menyalakan laptop dan mencari file untuk pembahasan hari ini.

"Ngomong-ngomong," Risa memulai suatu topik lagi. Mumpung teman sekelasnya yang berjumlah 6 orang belum tiba, Risa memutuskan ia ingin mengobrol lebih banyak dengan dosen yang sudah seperti temannya sendiri ini. Lagipula usia mereka hanya terpaut 3 tahun. Driana berusia 29 dan Risa masih 26 tahun.

"Kenapa, Risa?" Driana menoleh.

"Calon suami Mbak Driana kerja di PTV kan? Mbak Driana juga dulu kerja di PTV kan?"

Wajah Driana bersemu merah—walau tak kentara—saat membahas soal calon suaminya ini. Mengingat bahwa Driana kadang seperti remaja saat membahas sang pacar, para mahasiswa baik S1 ataupun S2 sering menggodanya sampai Driana memilih kabur atau mengalihkan topik pembicaraan.

"Iya. Kenapa?"

"Kenal sama news anchor yang namanya Zaid Sudharma?" Tanya Risa bersemangat. Sejak akhir pekan dua minggu lalu, Risa jadi semakin sering menonton PTV dan rupanya Zaid sering juga muncul di berbagai acara berita. Akibatnya Risa jadi semakin penasaran.

"Oh Zaid," Driana mengangguk. "Aku kenal. Leandro juga pasti kenal,"

"Waah. Kenalin aku dong, Mbak!" Risa berseru kegirangan. Sementara itu Driana mengangkat alisnya.

"Kamu suka dia apa gimana?"

"Jadi ceritanya aku lagi nonton PTV, terus liat berita gitu. Nemu news anchor yang ganteng. Ternyata beberapa kali aku nonton dan dia sering muncul di PTV. Senyumnya manis banget, Mbak. Aku mau kenalan dong," Risa berkata sambil membayangkan sosok Zaid yang membawakan berita dengan jas, rambut rapi, senyum terpasang di wajah. Keseluruhan penampilan Zaid membuat Risa resmi jatuh cinta!

"Aku kenal sih sama Zaid. Tapi gak punya nomor teleponnya. Mungkin Leandro punya. Atau kamu mau ketemu langsung aja?" tawaran Driana membuat mata Risa semakin bersinar.

"Mau dikenalin langsung dong, Mbak!" kata Risa dengan girang.

"Boleh. Aku tanya Leandro dulu ya kira-kira Zaid ada jadwal kapan yang bisa ditemui," Driana merogoh tas dan mengeluarkan benda tipis panjang berjudul iPhone. Kebaikan hati Driana ini yang membuat Risa dan para mahasiswanya sangat menyukai dia. Ditambah gaya mengajarnya yang juga santai tapi mudah dimengerti.

Driana kemudian terlihat menelepon calon suaminya. Risa menunggu dengan sabar sekaligus bersemangat. Tangannya menyangga dagu yang bergerak-gerak saking semangatnya.

"Le," sapa Driana. Tiba-tiba pipinya memerah sedikit. Sepertinya si calon suami mengucapkan sesuatu.

"Kenal Zaid kan kamu? Tahu jadwal dia siaran?" Driana mulai bertanya.

"...."

"Bukan. Ini ada mahasiswaku yang nanyain Zaid. Pengen kenalan," Driana melirik Risa yang sekarang mengangguk-angguk.

"...."

"Zaid siaran setiap hari Senin dan Selasa pagi? Lalu Kamis dan Jumat siang sore?" Driana seperti mengulang apa yang diucapkan oleh Leandro. Matanya masih memandang Risa. Risa mendengarkan dengan seksama jadwal yang disebut Driana. Agak cemberut karena jadwal tersebut bersamaan dengan waktunya bekerja di kantor.

"...."

"Weekend dia siaran juga? Jam 12 sama jam 4 sore ya? Oke. Makasih ya Le," Driana mengangguk. Risa sekarang tersenyum lebar karena kalau akhir pekan, dia bisa meluangkan waktunya bertemu Zaid.

"...."

"Iya janji fitting besok kan? Aku gak ada jadwal ngajar. Kamu bisa? Gak ada LIVE kan fix?" Driana rupanya masih lanjut mengobrol dengan Leandro.

"...."

"Dah. Selamat kerja!" Driana menutup telepon dan Risa langsung lanjut membahas pertemuannya dengan Zaid.

"Mbak, aku mau ketemu Zaid abis dia siaran hari Sabtu ini. Mbak Driana temenin aku ya?" seru Risa, tangannya diulurkan menggenggam tangan Driana. Dosennya ini langsung tercengang.

"Aku minta Leandro yang kenalin aja ya," Driana mengusulkan.

"Ih masa. Aku kan gak kenal sama pacarnya Mbak Driana. Mending Mbak ikutan deh, temenin aku yang awam di PTV," Risa merayu, matanya dibesarkan tanda memohon.

Driana tampak berpikir. "Ya udah,"

"Waaa, Mbak Driana memang luar biasa!" Risa berteriak dan hampir memeluk Driana. Membuat teman-temannya yang baru masuk ruangan jadi terkaget-kaget.

***

Hai!

No I haven't really back to Wattpad. Masih dalam kondisi hiatus. Tapi pengen aja upload satu-satu cerita. Ini cerita baru belum ada judulnya.

Kalau ada yang mau usul judul, boleh banget lho! Ditunggu malah.

Selamat menikmati!

Selamat berpuasa untuk yang berpuasa!

Untuk yang sudah wajib puasa, jangan ngeles-ngeles buat gak puasa ya.  ;)

The Liars - Trilogi Zaid Risa 1 - END (WATTPAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang