EMPAT

18 1 0
                                    

"Tumben sekali Illeanne", Kepala Sekolah SMA yang terkenal dengan prestasi itu menatap Anne dengan kecewa. Pasalnya ia menolak mengikuti olimpiade cerdas cermat.

"Saya mohon Illeanne, ini benar-benar serius. Jika kamu tidak mengikuti olimpiade ini siapa yang akan mengikuti" Suara Kepala Sekolah itu kini naik satu oktaf, "Hanya kamu yang bapak andalkan, tapi kamu tidak menghargai kepercayaan bapak ke kamu."

"Tapi saya benar-benar tidak bisa pak."

"Alasan saja kamu Anne, bilang saja kalau kamu gak mau ngeluarin uang buat biaya hidup disana, orang tua kamu kan pelit", ucap Bu Ida yang berdiri disebelah Pak Windu.

"Kali ini saya serius pak, saya benar benar gak bisa" Raut wajah Anne tampak serius "Bapak mau nama sekolah kita tercoreng dari daftar sekolah berprestasi hanya gara-gara saya kalah dalam perlombaan?"

"Kamu bisa menjamin apa kalau kamu kalah, kamu itu pandai mana mungkin kalah"

"Saya belum siap pak kalau ke luar negeri" Ucap Anne dengan gugup "Saya takut naik pesawat."

"Cuma hal sepele itu?" Tanya Bu Ida.

"Iya sih bu, tapi kan-"

"Oh jadi kamu trauma sama kejadian masa lampau?"

Anne tidak menjawab, Kalau gua takut ngasyiii.

"Bisa jawab pertanyaan nggak" Ucap Bu Ida dengan tegas.

"Padahal sudah saya siapkan kebutuhan kamu pas kamu disana" ucap Pak Windu dengan logat jawanya yang masih terdengar sangat pekat " Tapi kalau memang begini kami bisa apa."

Anne menunduk, "Saya tau saya memang sangat mengecewakan bapak"

"Lalu kenapa kamu tidak mencoba untuk sekedar menghargai bapak?" Ucap Pak Windu masih dengan logat jawanya.

Anne masih menunduk, "Saya takut lebih mengecewakan"

"Justru kalau kamu tidak mencoba sama sekali itu malah mengecewakan kami," ucap Bu Ida.

"Jujur Pak, Bu," Anne menatap keduanya bergantian "Saya benar benar sedang frustasi dengan banyak masalah di keluarga saya jadi saya pikir jika saya mengikuti olimpiade ini saya tidak mungkin membawa pulang kebahagiaan melainkan kekecewaan."

Dengan seragam sama sekali tidak rapi most wanted sekolah itu masuk ke dalam ruang kepala sekolah tanpa ijin ataupun tanpa salam.

"Anak mana sih yang mau join ke sekolah favorit tapi murid nya goblokk semua, apalagi udah ke juaraan internasional kalah, kalau kalah dengan nilai atas rata rata mah gapapa, nah kalau frustasi nilai bisa bawah rata rata, malah terkenal guoblokkknya," Gerald memang sengaja menekankan pada kata goblok agar kesayangannya tidak dipaksa lagi.

"Cukup! Tutup mulut kamu Gerald!!" Bu Ida menatap Gerald tajam.

"Memangnya kalau Anne berangkat bisa membuat sekolah kita dikenal sampe seluruh dunia?, kagak keleuss"

"Oh," Bu Ida menganggukkan kepala sambil berkacak pinggang "Pintar kamu ya sekarang, udah berani nasehati orang tua."

"Tapi kan-"

"Saya minta kamu keluar" Ucap Bu Ida.

"Tapi kan-"

"Keluar ya keluar dasar jalangkung datang gak diundang pulang juga gak bakal diantar"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 27, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now