Part 14

358 12 0
                                    

Terlambat, Mirsya sudah lebih dulu menjatuhkan dirinya dari atap gedung sekolah. Dylan... ya, ia tak menyangka bahwa akan berakhir seperti ini. Ia terlambat menggapai Mirsya. anggota cumicu yang lainnya pun kaget dan berteriak keras. "Mirsyaaaaaaa...." teriak anak-anak cumicu. Dylan tak berani menegok ke arah bawah, ia tak mau melihat tubuh Mirsya yang jatuh. "gue bego... ngejaga cewek yang gue cintai gue ga bisa." Dylan menyalahkan dirinya sendiri. dengan segera anak-anak cumicu yang lainnya turun ke bawah untuk menolong Mirsya dan memanggil ambulance. Untung saja di sekolah tersebut disediakan fasilitas ambulance. Anak-anak lain segera memasukkan Mirsya ke dalam ambulance untuk menyelamatkan nyawanya. "Mirsya, loe ga boleh pergi" teriak Alice "iya Sya, loe harrus bertahan. Loe ga boleh ninggalin kita" timpal Curly pada Mirsya yang masih tak sadarkan diri. mobil ambulance pun melaju dengan kecepatan tinggi supaya Mirsya benar-benar mendapatkan pertolongan.

Sesampainya di rumah Sakit, Mirsya segera dilarikan ke UGD untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. sementara anak-anak cumicu lainnya was-was dan berdoa supaya nyawa Mirsya dapat tertolong. Dylan merasa sangat bersalah kepada Mirsya karena dirinya tidak bisa menjaga Mirsya. Alice yang melihat Dylan memukulkan tangannya ke tembok berkali-kali langsung menghampiri Dylan dan mencoba untuk menenangkannya. "Dylan, stop. loe jangan nyakitin diri loe dengan cara kayak gini" pinta Alice pada Dylan. "Gue ngerasa sekarang gue ga berguna lagi, Lice. Gue ga bisa jaga Mirsya, orang yang paling gue cintai". "iya, gue tau, Lan.. tapi loe ga seharusnya kayak gini. Ini juga bukan kesalahan loe aja. ini kesalahan kita semua. kesalahpahaman yang terjadi diantara kita. loe ga bisa salahin diri loe aja." "Loe ga tau apa yang gue rasain sekarang Lice, gue -" "Gue tau apa yang loe rasain Lan, gue tau. Loe ga mau kehilangan Mirsya. emang gue sama anak cumicu lainnya gimana? kita sama-sama ga mau kehilangan Mirsya. sekarang yang terpenting kita doain Mirsya, Lan. biar dia cepet pulih. bukannya gini, Lan." Ucap Alice panjang lebar kepada Dylan. "thanks, Lice. gue bakal doain keselamatannya Mirsya. makasih ya" ucap Dylan pada Alice yang akhirnya membuat Alice lega karena Dylan sudah tidak terlalu emosi lagi.

Sekarang yang terpenting adalah mendoakan kesembuhan Mirsya, supaya cepet pulih dan sadar dan bisa kumpul bareng anak-anak cumicu yang lainnya.

Sahabat Atau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang