Inbox | 12 Apr 17

4.9K 562 3
                                        

Arfan duduk di karpet bulu-bulu berwarna coklat muda di kamarnya. Di depannya ada sebuah meja kecil yang berisikan kertas, pensil serta penghapus. Seharusnya, ia mulai membuat sketsa sejak lima belas menit yang lalu. Bukannya bengong seperti ini.

Tapi, di dalam pikiran Arfan penuh dengan orang misterius yang selalu mengirim SMS ketika Arfan ulang tahun, sejak dua tahun lalu.

Drrtt drtt...

Ponselnya bergetar. Dalam diam, Arfan mulai meraba dan melihat sebuah keajaiban datang.

Orang itu SMS lagi!

Arfan merasa sesuatu dalam dirinya ikut tersenyum. Tidak tahu karena apa.

From: 0857331566xx

Sejujurnya, gue nggak pernah ngelakuin hal yang se-gila ini. Cukup jadi orang yang sms lo setahun sekali itu udah cukup bagi gue. Kalo lo tanya, terus kenapa gue sms lo sekarang padahal ulang tahun lo udah lewat minggu lalu, gue juga gak ngerti kenapa.

Gue rasa perlu aja selangkah lebih maju. Yang dulu gue sms setahun sekali bisa aja sekarang seminggu sekali atau mungkin setiap hari.

Lo bisa panggil gue Dei, omong-omong.

Selamat malam, Z.

p.s gak usah tanya lagi gue siapa. Gue dei.

p.ss klo mau bales, bales aja. Sms lo ga bakal masuk kotak keluar lagi.

Bukannya membalas, Arfan menaruh ponsel itu di sampingnya. Menarik meja kecil mendekat, Arfan mulai membuat sketsa sambil memikirkan siapa pengirim SMS misterius itu.

Kertas HVS yang tadi hanya polos kini mulai tercipta guratan-guratan wajah seseorang dengan pensil.

Arfan bengong. Lagi.

Tanda tanya besar kini merasuki pikiran Arfan.

Arfan tahu betul siapa pemilik mata separuh bulan yang muncul jika gadis itu tersenyum.

Arfan tahu betul.

Tapi, yang tidak ia ketahui, mengapa Arfan menggambar gadis itu?

The MessagesWhere stories live. Discover now