chapter 05 : kzl

450 54 0
                                    

Iyalah ngga ada jawaban , Orang udah dimatiin sama Sejeong.

Salah pencet dia, dodol banget.

Maklum baru bangun.

"Dih, kocak banget dimatiin." katanya sambil melihat layar hape.
"Ganggu tidur aja."

Sejeong berniat tidur lagi tapi ia mengurungkannya karena tugas menunggunya.

Gadis itu menuruni anak tangga, menuju ke dapur.
Mengambil beberapa makanan ringan dan dua minuman botol.

"Ett!!! Taro taro." teriak Taehyung, kakaknya.

"Dih apaansih, udah tau ini di beliin ayah buat gue, Tet." Sejeong masih memeluk snack snack itu.

"Kata siapa lu anjir?" gas Taehyung.

"Kata gue barusan lah, dogol." balas Sejeong.

"Itu ada punya gua yang lu ambil, elah. Taro ga."

Sejeong mengalihkan kepalanya lalu berjalan menaiki anak tangga.

"Jeong, Ih. Ntar abang beliin yang kemasan baru." Taehyung membujuk adeknya itu dengan cara yang salah.

"Gamau, gantiin pake duit. Baru gue kasih."

"Najis mending gua beli lagi." Lah dodol banget, tadi katanya mau beliin yang kemasan baru, kan pake duit.

"Gih sono." Sejeong pun kembali ke kamarnya.

Tok
Tok

"Jeong, gue masuk ya?" tanya abangnya dari depan pintu.

"Ngapain?" sahutnya sambil mengetik.

"Masuk doang elah." Taehyung segera membuka pintu.

"YA HABIBIIIII"
"Jeong, kok abiiiiss?"
"Lemes gua, Jeong."

Sejeong ketawa terbahak bahak sampe hampir pipis dicelana.
Ternyata abangnya masuk buat minta snacknya.

"Jeong, tega." Taehyung pun meninggalkan kamar Sejeong.

---

Kriinggg
Kriiingg

Sejeong menoleh ke arah hapenya.

"Private number?"

Ia segera menjawab telpon itu, barangkali costumer. Sesungguhnya berbaik sangka itu dapet pahala.

"Halo?" ucap Sejeong.

"Haloo? Sejeong anak sastra yaa?"

"Iyaa, ini siapaa?"

"Ini-"

Sambungan telepon dari orang itu terputus.

between [lty•ksj]Where stories live. Discover now