chapter 18 : remember

341 38 1
                                    

"Jeong, gue aja sini yang antri."

"Ah, engga. Lo nyari tempat duduk aja."
"Lo mau rasa apa?"

"Samain aja kaya lo." Lalu lelaki itu melihat lihat sekitaran foodcourt.

Taeyong berjalan ke bangku itu. Dan kemudian menunggu Sejeong.

Sejeong pun telah selesai membeli Chatime.

Melihat Sejeong membawa dua Chatime sekaligus, mana dingin yakan. Taeyong bergegas membantunya.

"Jeong. Sini sini." Taeyong meraih kedua Chatime itu dari tangan Sejeong.

Lalu Taeyong dan Sejeong berjalan ke tempat duduk mereka.

Setelah duduk, mereka ngobrol ngobrol gitu deh.

"Jeong ini rasa apa?"
"Grass jelly milk tea bukan?"

Sejeong mengangguk.

"Ko tau?" tanya Sejeong.

"Soalnya gue juga suka ini."

Sejeong mengangguk lagi.

"Eh, iya, Yong."
"Masih inget ini ngga?"

Sejeong mengambil hapenya dari tas, lalu membuka KakaoTalknya.

KakaoTalk

Taeyong Lee

Taeyong Lee


ya ga gimana gimana
yang lain

Kim seje

banyak mau lu ah kesel saya
kaya gimana lagiiii aduuuuh

Taeyong Lee

gimana ya
kalo disini jelasinnya kepanjangan

Sejeong menunjukkan chatnya dengan Taeyong yang ini.

"Ooh, iya." Taeyong mengangguk.

"Yang gimana?" Sejeong bertanya sambil melihat ke arah lain.

"Yang rambutnya kalo ikal bagus kalo lurus juga bagus."

"Lebih spesifik dikit ngapa, Yong. Ngeselin ye." tukas Sejeong kesal.

"Hehehe, iya iya."
"Yang tingginya 160 an lah. Pokonya gaboleh lebih tinggi dari gua. Malu gua jalannya nanti. "

"Pendek si lu, Yong. " dilanjut dengan tawa kecilnya Sejeong.

"Terus yang kalo makeup kaga menor menor amat, geli gua liatnya kalo dempul anjir benci banget pen gua elap pake kanebo mobil. "

Sejeong mendengarkan dengan seksama.

"Terus sama yang suka buat kata kata."

Wajah Sejeong berubah menjadi merah.

between [lty•ksj]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant