Bersemi 17

1.1K 187 6
                                    

Ditahannya keinginanmu agar engkau tetap rindu kepadaNya. Kelak ketika dikabulkan doamu, maka engkau akan menyadari segala keagunganNya padamu.

¤¤¤

Jakarta di bulan Desember.

Hujan sudah semakin sering intensitasnya. Membuat banyak para pekerja semakin terburu oleh waktu. Berlomba agar hujan tak mendahului mereka. Jika pun iya, mereeka langsung mencaci maki, tanpa pernah berpikir jika ucapan mereka mungkin akan dikabulkan. Karena doa yang bersamaan dengan turunnya hujan adalah doa yang tak tertolak. Maka berbicara baiklah kalian.

Dan dengan turunnya hujan, seorang anak selalu berdoa. Berdoa agar ia dipertemukan oleh sosok yang telah pergi dari hidupnya selama beberapa bulan ini. Dan tak hanya disaat hujan turun. Disaat setiap anak itu sujud, ia selalu meminta kepada Allah untuk mempertemukannya dengan perempuan itu. Perempuan yang sangat ia sayangi.

"Tante..." ucap seorang anak langsung berlari ke arah perempuan dengan pakaian gamis syar'i nya. Perempuan itu melambaikan tangannya. Menyambut anak kecil itu dengan senang. "Tante..."

"Aduh... Zahra, pelan-pelan," balas sang perempuan sambil menggendong Zahra ke dalam pelukannya. Zahra langsung mencium pipi perempuan itu. "Laper?"

"Iya!" balas anak perempuan itu sambil mengangguk-angguk semangat. Perempuan itu hanya mencium pipi sang anak yang gembil. "Aku mau makan spageti, Tan."

"Makan sayur aja ya," ucap perempuan itu menawar. Anak itu hanya cemberut. "Zahra harus makan sayur. Nanti tante masakin sayur yang enak deh."

"Mana ada sayur yang enak tante?"

"Ada. Zahra percaya tante kan?" tanya perempuan itu. Anak itu mengangguk kemudian memeluk leher. Bersemangat.

"Tante..." ucap seorang anak sambil memegang sebuah foto yang sudah ia simpan secara diam-diam. Sebuah foto yang ia ambil ketuka berada di rumah perempuan yang ia rindukan. "Tante kangen Zahra nggak? Zahra kangen banget sama tante," tambahnya. Ia mengelus wajah perempuan yang ia panggil dengan tante. "Zahra kangen banget sama tante. Tante pulang," ucap anak itu. Tak sadar ia sudah merengek. "Zahra janji deh, nggak akan nakal lagi. Zahra janji bakalan nurut sama tante. Zahra janji bakalan makan sayur. Tapi tante sama Zahra. Zahra kangen..."

"Ini apa, Zahra?" tanya perempuan itu sambil menunjukan sebuah amplop.

"Ini kado dari Zahra, Tante..." balas anak itu.

"Kado?"

"Iya."

"Kado apa?" tanya perempuan itu bingung.

"Kan dulu, Tante Aliya ngasih kado buat bundanya Zahra.Sekarang Zahra gantian ngasih kado buat Tante Aliya," balas anak itu. Perempuan itu hanya tersenyum. Ah... alangkah bahagianya sang bunda jika tau anaknya akan menjadi malaikat kecil seperti ini. "Tapi... nanti aja dibukanya."

"Kenapa?"

"Hi... nggak apa-apa," balas anak itu. Memamerkan gigi kelincinya. Sang perempuan hanya tersenyum. Ia memeluk anak itu dan mengecupnya sayang.

"Tante..." ucap Zahra dalam tidurnya. Sebuah foto menemaninya. Ia memeluk bend aitu erat. Seakan ia bisa memeluk orang yang ada di dalamnya.

Sang ayah yang kebetulan ada di sana mengambil foto itu. Melihat foto siapa yang ia peluk. Ada sebuah senyuman di bibirnya ketika ia mengenal foto yang anaknya peluk.

Sang ayah menaruh foto itu di meja nakas sang anak. Ia membetulkan selimut sang anak dan mencium kening sang anak. Sudah larut malam jika ia membangunkan anaknya. Dan mungkin anaknya sedang bermimpi indah tentang orang yang ada di foto itu.

BersemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang