Chapter 4

9.1K 807 16
                                    

Maaf ya kalo pendek sebenarnya saat aku buat waktunya sedikit banget. Jadi aku buat pendek, trus dari pada kalian nungguin lama jadi aku buat segitu aja, yang pasti masih bertanggung jawab ama nih cerita...

Ya udah langsung aja...

※※※

"Apakah aku harus jujur?" tanya Kai dingin.

"Hah~ baiklah, kalian belum sadar rupanya" ujar Kai dan mulai menceritakan 1 per 5 isi hatinya.

Flashback

Keluarga Kim sedang kedatangan tamu, yaitu pemilik perusahaan Jung Corp. Keluarga Jung mengajak kedua putri mereka, Jessica Jung dan Krystal Jung. Mereka duduk di sofa bagian barat dari orang tuanya.

Saat sedang membicarakan tentang perusahaan, terdengar suara orang terjatuh dan ternyata itu Taemin.

Mereka segera berlari ke arah anak pertama mereka yang terjatuh dari anak tangga tersebut dan ada satu anak yang tadi berjalan dengan sang kakak yang tiba tiba terjatuh.

Semua pandangan mata menatap anak kecil dengan wajah imutnya yang tak tau apa apa.

"Apa yang kau lakukan HUH" tanya sang ayah.

"Aku tidak melakukan apapun" balas Jongin ketakutan.

"Jika bukan kau lalu siapa lagi yang membuat hyung mu ini terjatuh" tanya Yuri

"Tetapi bukan aku sungguh~" dengan tatapan memelas, Jongin menahan air mata yang siap kapan saja jatuh.

"Mengapa kau nakal sekali, sudah jelas jelas kau yang melakukan nya tetap saja berbohong, kau harus di hukum. Tidak boleh keluar kamar hingga besok pagi!" ucap Siwon final

"Apakah kalian sekejam itu terhadap anak kalian" tanya Ny. Jung.

"Ah..Ny. Jung, Jongin memang nakal jadi kalo di biar kan malah tidak karuan.." jawab Yuri berbohong, jika jujur kan malu.

"Tetapi tidak seperti ini, dia juga butuh makan" tambah Mr. Jung.

"Ahjuma, tetapi Krystal tidak melihat Jongin mendorongnya" jawab Krystal membela Jongin dan menunjuk ke arah Taemin.

"Benar ahjuma" tambah Jessica

"Ah~ sudahlah jangan dibahas lagi, silahkan minum dan duduk kembali" ucap Yuri mengalihkan pembicaraan.

"Tap-" ucap Krystal terpotong dengan suara anjing menggonggong.

"Ahjuma, apakah ahjuma memiliki anjing?" tanya Jessica antusias.

"Tentu, jika kalian ingin melihat nya tanya saja sama salah satu maid disini" ujar Yuri, dengan begini caranya mereka dapat melupakan masalah tadi dengan cepat.

Flashback End

Siwon dan Yuri membeku dengan ucapan Kai, mereka mulai menyadari betapa mereka tak memperhatikan Kai yang jelas saja lebih muda dari pada usia Taemin dan seharusnya Kai mendapatkan perhatian lebih dari mereka.

Kai yang melihat ayah dan ibunya hanya diam saja pun mulai jengah, ia lebih baik keluar dari rumah ini, pergi dengan teman temannya.

"Hah~ aku pergi dulu" ucap Kai lalu pergi meninggalkan mereka yang masih terdiam.

Kai langsung melenggang pergi dengan mobil sports hitam miliknya.

Kai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal. Ia menelepon Chanyeol untuk mengetahui keberadaan teman temannya.

"Yeol..kau ada dimana?"

"Seperti biasa, memang kenapa?"

"Aku ingin menyegarkan pikiranku"

"Oh...kebetulan disini ada Sehun, partner sex mu semalam"

"Fu** Diam kau"

"Hahaha Sehun telah menunggu mu, S.A.Y.A.N.G"

"Bangsa*t"

Tut tut tut

※※※

Sesampainya Kai di club ia langsung masuk mencari keberadaan sahabat tak berguna nya itu.

Ia melihat keberadaan salah satu sahabatnya Kris. Ia datang menghampiri Kris, ia tak perlu mencari keberadaan yang lain karena jika disitu terdapat salah satu sahabatnya maka yang lain juga berada disana.

"Kai, kau kenapa? Lihat pipimu itu merah seperti habis di tampar keras" tanya Tao dengan raut wajah entahlah.

"Tidak apa apa, hanya saja aku ada masalah kepada mereka" ucap Kai.

"Tolong ambilkan satu botol wine!" perintah Sehun entah muncul dari mana.

"Dari mana saja kau? Lama sekali" tanya Tao kearah Sehun yang duduk di sebelah Chanyeol.

"Ada masalah dengan keluarga ku" jawab Sehun dingin.

"Masalah apa?" tanya Kai.

"Apa harus ku ceritakan?" tanya Sehun balik.

Kai bungkam, ia tau bagaimana rasanya memiliki masalah karena ia juga mengalaminya saat ini.

"Tuan ini wine pesanan anda" ujar sang pelayan sexy tetapi terlihat hormat kepada Sehun. Kai yang melihat itu merasa ada yang aneh dengan Sehun, bayangkan pelayan, pelacur, dan orang orang yang ada di sini sangat menghormati Sehun.

"Kai, kau kenapa melamun saja?" tanya Chanyeol penasaran.

"Ah~ tidak hyung" bohong Kai.

※※※

"Kai, ayo pulang!" ajak Tao yang telah menaiki mobil sports miliknya.

"Aku tidak ingin ingin pulang, hyung" ucap Kai.

"Mengapa?" tanya Chanyeol yang turun dari mobilnya dan menghampiri Kai yang terdiam di depan club.

"Aku tidak ingin melihat mereka, mereka memperlakukan ku seperti aku tidak ada di dunia ini" jawab Kai.

"Lalu mau mu apa, huh" tanya Sehun yang berada di mobilnya.

"Aku ingin menginap saja" ujar Kai.

"Jika aku tidak bisa Kai, aku telah berjanji kepada Baekhyun-ie untuk menginap di apartemennya" ucap Chanyeol.

"Aku harus pergi ke China pagi ini jadi aku hanya memiliki waktu dua jam untuk membereskan barang barang ku" jelas Tao.

"Aku juga harus pergi untuk menemui nenek ku yang sakit, walaupun aku bad boy tapi aku memiliki hati yang lembut. Aku menemui nenek ku secepatnya mungkin hari ini" ucap Kris

"Lalu kau Sehun?" tanya Kai

Tidak ada jawaban dari seseorang yang diajak bicara oleh Kai. "Mungkin kau masih memiliki masalah dengan keluargamu, baiklah lebih baik aku-" ucapan Kai terpotong karena Sehun telah memotongnya.

"Tinggal bersamaku" ujar Sehun final.

"Tapi masalah kelu-" ucapan Kai terpotong lagi karena Sehun mengangkat tubuhnya seperti karung beras dan dimasukkan ke dalam mobil tipikal penculikan.

Chanyeol, Kris, dan Tao menganga melihat adegan tadi cukup dengan kemarin yang Sehun dan Kai lakukan sekarang mereka seperti sepasang kekasih.

Tinn tinn

Suara klakson mobil milik Sehun menyadarkan tiga orang yang masih setia menganga seperti orang bodoh plus idiot.

Mereka tersadar dan memasuki mobil mereka masing masing dan mulai tancap gas.

※※※

TBC

Gimana puas apa belum kalo udah makasih ya, kalo belum aku usahain agar kalian puas ya...

Terima kasih atas dukungan kalian dan BYE...BYE...

😊😊😊

Really [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang