Kami berjalan melewati pintu utama yang dijaga ketat oleh beberapa pria berjas hitam, suasana rumah ini benar-benar ramai dengan beberapa orang asing yang sedang bercanda gurau disana.

Beberapa orang menatapi kami, begitu intens dan entah mengapa aku meras agugup sekarang. Aku tidak terbiasa dengan suasana ini dan tatapan mereka padaku.

"Kita akan menemui ibuku." Katanya.

"Untuk apa? Apa yang akan-"

"Diamlah, aku tidak akan macam-macam."

Kami terus berjalan hingga kami keluar dari pintu kaca, dia membawaku tepat dihalaman belakang rumah.

"Mom."

Wanita setengah baya dengan rambut yang digelung rapih itu langsung menoleh, mengalihkan pandangannya dari wanita pirang yang ada dihadapannya.

"Dalvin."

Aku terus mengamati wanita setengah baya itu, dia tampak begitu senang dengan kehadiran putranya dipesta ini. Seperti seseorang yang sedang melepas rindu setelah puluhan tahun lamanya tidak bertemu.

"Dia kekasihmu?" Tersadar dari alam bawah sadarku, aku langsung tersenyum.

"Bukan." "Iya", Kami berdua menjawab secara bersamaan dan itu cukup membuatku terkejut. Apa dia sudah gila?

"Mom, dia kekasihku, Claire Anderson. Dan Claire, beliau ibuku Katerine Nelson."

Oh, aku tahu. Aku baru paham sampai disini mengenai alasan mengapa Dalvin membawaku kemari dengan embel-embel kesepakatan, ternyata dia sedang melakukan sebuah sandiwara dihadapan ibunya dengan mengaku-ngaku kalau dia adalah kekasihku.

Aku tersenyum begitu melihat Katerine tersenyum padaku, ini pertama kalinya aku melihat wanita setengah baya ini dengan beberapa kali tatap muka dengan jelas, bukan dibalik layar televisi.

"Anda terlihat sangat menawan malam ini, Ny .Nelson." Kataku memujinya.

"Katerine saja dan terima kasih atas pujianmu, Claire." Dia memutar tumitnya dan langsung melangkah, "Ikutlah denganku. Kita akan bertemu dengan Christian dan Ashley. Mereka sudah menunggu."

"Lalu, bagaimana dengan pestanya? Apa tidak masalah jika ditinggal begitu saja?" Tanyaku cepat, rasanya tidak mungkin pesta sebesar ini ditinggal begitu saja oleh tuan rumahnya. Bagaimana jika ada beberapa orang yang melakukan hal yang diluar batas?

Katerine terkekeh pelan, "Semua akan baik-baik saja, Claire. Ada banyak penjaga yang akan menjaga setiap sudut mansion ini."

Aku menganggukkan kepalaku mengerti. Semoga saja begitu.

Kami berjalan melewati sebuah kolam besar, disetiap pinggir kolam tersebut terdapat air mancur kecil dan ditengahnya terdapat air mancur besar yang menjulang tinggi keatas sekitar 2 sampai 3 meter. Kami bertiga menuruni beberapa anak tangga dan diseketika itu pula aku menangkap pemandangan yang sama, kolam ini ternyata adalah kolam transparant.

Aku kembali menatap lurus kedepan dan sorot pandanganku menangkap seorang yang sangat aku kenal, seorang yang sering aku lihat disetiap stasiun televisi. Dia adalah Christian Nelson.

Dan gadis berambut coklat itu kalau tidak salah adalah Ashley Nelson. Sorot mata gadis itu terus tertuju padaku, seolah sedang menilaiku dari atas sampai bawah. Apakah aku terlihat kampungan?

Dalvin menyuruhku duduk tepat disebelahnya dan aku masih diam saja tanpa mengatakan sepatah katapun. Aku masih belum percaya kalau Dalvin memanglah putra dari seorang miliyarder yang mendunia.

"Bukankah kekasihmu Bianca?" Tanya Ashley tiba-tiba. Gawat.

Dalvin diam mengacuhkannya, pria itu tampak tidak peduli dengan pertanyaan Ashley, "Jadi, siapa namamu?" Tatapanku beralih kearah Christian.

I'm Yours Mr.NelsonWhere stories live. Discover now