9

1.3K 127 18
                                    

Eh eh eh, #878 on fanfiction ya?, mantab jiwa wkwk 😂.

___o0o___

Teresa's PoV.

     Aku menatap bayanganku di cermin, leherku dipenuhi oleh kissmark yang sayangnya bukan dari  Cameron. Kissmark itu terlihat sangat jelas, bahkan ada kissmark di daguku.

     Aku tau Cameron pasti tidak akan memaafkanku, bahkan aku saja tidak bisa memaafkan diriku sendiri.

     You're stupid, Teresa.

***

"OH MY GOSH TERESA!, LO KEMANA AJA SIH???!"

     Hayes?, Ahston?, Michael?, Calum?, Luke?, Bryanna sama bayinya?, Alexa dan..., Cameron?.

     EH ANJIR KENAPA MEREKA BISA ADA DI SINI SIIIHH???!!!. Aku menatap Samantha tajam dan dia hanya nyengir-nyengir aja.

     Aku menghiraukan mereka semua yang menatapku dan aku kembali ke kamarku untuk mengambil barang-barangku, aku harus segera pergi dari sini sekarang juga.

"Teresa buka pintunya" ucap Calum dari luar kamar.

"Iya Cal, sebentar lagi gue juga keluar, lo tunggu aja" jawabku.

"Oke"

     Sorry Cal, aku bohong. Aku merapihkan tasku dan keluar lewat jendela dengan berhati-hati.

     Aku tidak ingin melihat wajah Cameron yang nantinya akan kecewa padaku, aku ga mau mereka liat keadaanku yang sangat menyedihkan ini.

     Setelah berhasil keluar dari kamar, aku berjalan mengendap-endap menuju mobilku, aku meraih kantong celanaku namun aku tidak bisa menemukan kunci mobilku. Duh di mana sih?, pake ngilang segala?, apa ketinggalan ya?.

     Aku mencari-cari kunci mobilku hingga aku menemukannya di dalam tasku. Baru saja aku membuka pintu mobilku, seseorang memegang pundakku yang tentunya membuatku terlonjak kaget.

     Dan orang itu.......

     Cameron.

     Iya Cameron.

     EH ANJIR CAMERON???!. Aku hanya diam terbengong sambil menatapnya yang mengambil kunci mobilku dari genggamanku. Aku yang menyadari itu pun langsung berusaha untuk meraih kunci mobilku. Cameron tertawa terbahak-bahak melihatku berusaha meraih kunci itu.

     Eh kok dia malah ketawa sih?, kok dia ga marah sih?, apa yang aku lakuin sama dia itu kan udah parah banget, ga mungkin dia maafin aku.

"YAHELAH UDAH KAWIN MASIH AJA BERCANDAAN!" ucap Hayes.

     Hayes menarik tanganku masuk ke dalam rumah Samantha, aku hanya terdiam menatap tanganku yang ditarik oleh Hayes. Sungguh aku tidak bisa berkata apapun saat ini, pikiranku benar-benar kacau.

"Trying to get out huh?" ucap Calum menyeringai.

     Aku hanya memutar bola mataku malas dan mendengus kesal. Aku menatap Cameron yang juga menatapku. Shit, tatapan itu membuatku ingin menangis, aku menundukkan kepalaku agar tidak menangis.

"Jendela rumah lo itu harus dipagerin, Sam" ucap Ashton sambil terkekeh pelan.

"Iya nih, bahaya kan ntar kalo anak gue juga kabur dari jendela" jawab Samantha.

     Anying ya mereka berdua.

"Lo semua ngapain sih ke sini?" ucapku kesal.

"Mau ngapain hayoo?, ya kita nyariin lo lah cuy" jawab Michael.

Me And My Husband • Dallas ✔Where stories live. Discover now