~ 8 ~ [EDITED]

466 28 3
                                    


Haii readerss i'm back again with new chapter hehe... otakku memang lagi mentok dari terakhir update dan sekarang aku kembali dengan chapter ini asekk... wkwkwk penasaran kan? Makanya dibaca saja dahulu kay kay. Btw ini ff nya pendek parah sih, maaf ya kependekan dan typo everywhere. Udh ah kebanyakan basa basi. Silahkan dibaca saja. Semoga para readers tercintah ga kecewa ya ^_^ jgn lupa vomment ya chinggudeull. HWAITING!1!1 hehe...

●○●○●○●○●○●○


Dua sekawan itupun duduk di suatu restaurant yang cukup lezat makanannya. Bersulang dengan segelas soju yang telah mereka pesan. Mengenang kembali hal-hal yang telah mereka lakukan bersama saat dahulu mereka masih muda. Dan pria bernama Raymond Tuan pun membuka pembicaraan dahulu.

"Yeon Goo-ya... sudah 17 tahun kita tidak berjumpa. Setelah istri kita masing-masing melahirkan anak kita masing-masing, kita terpisah begitu saja. Sudah sejak 16 tahun lalu aku ingin menemuimu, tapi aku tidak tahu harus bagaimana. Karena kau seorang pengusaha terkenal, dan pasti susah untuk bertemu denganmu." Kata Raymond Tuan dengan muka sedih bercampur senang karena telah bertemu sahabat lamanya kembali.

Yeon Goo pun membalas perkataan Raymond Tuan dengan senyuman dan  berkata kepada sahabat lamanya itu.

"Aku pun juga berusaha mencari keberadaanmu, dan sekarang aku tahu kau baik-baik saja, hatiku pun tenang." Kata Yeon Goo tersenyum penuh makna setelah berkata begitu.

"Aku tahu kau juga pasti mencari keberadaanku, sudah mari kira bicarakan hal lain, jangan membuat suasana yang bahagia ini menjadi suasana yang sedih." Kata Raymond Tuan berusaha mencairkan suasana sedih tersebut. Lalu mereka menceritakan kehidupan mereka masing-masing saat mereka terpisahkan satu sama lain dan entah apa yang sedang mereka rencanakan kedepannya.

Lain halnya dengan Joce dan eommanya yang sedari tadi khawatir akan keadaan appa Joce yang belum juga kembali. Mereka menunggu di rumah yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan. Malam terakhir mereka di rumah itu, mereka hanya memikirkan dimana mereka akan tinggal? Harus mencari bantuan dimana? Meminta bantuan siapa? Saat mereka memikirkan hal-hal itu, Yeon Goo pulang dengan wajah yang sedikit tenang, karena Raymond Tuan sahabat lamanya mempersilahkan dirinya dan keluarganya tinggal disana sampai mereka dapat tempat tinggal yang layak nantinya.

Mendengar hal tersebut Joce senang bercampur bingung, karena Joce berpikir bagaimana appanya dapat bertemu dengan sahabat lamanya itu. Awalnya Joce ingin bertanya tentang hal itu. Tetapi pada akhirnya Joce mengurungkan niatnya itu, dan akan mengikuti kemauan appanya itu, yaitu tinggal di rumah sahabat appanya itu.

Joce mengemas barang-barang yang akan ia bawa ke rumah sahabat appanya nanti. Joce memandangi kamarnya untuk terakhir kalinya, dan meninggalkan kamarnya sambil membawa barang-barangnya itu.

Tanpa pikir panjang Joce menaruh barang-barangnya di bagasi mobil appanya. Dengan earphone yang melekat di telinganya Joce duduk di kursi penumpang di bagian tengah. Akhirnya harta satu-satunya dan terakhir appanya itu meninggalkan halaman rumah yang dulunya milik Yeon Goo itu.


●○●○●○●○●○●○


Setelah satu jam perjalanan sampailah mereka di depan rumah mewah milik Raymond Tuan. Pemilik rumah itu yang sudah sedari tadi menunggu kedatangan Yeon Goo langsung menyapa sahabatnya itu dengan hangat. Istri Raymond Tuan juga menyapa istri Yeon Goo dengan senyuman selamat datang yang sangat hangat.

Mereka masuk ke dalam rumah Raymond Tuan yang mewah itu. Joce yang masih asing dengan rumah sahabat lama appanya itupun perlahan melangkahkan kakinya memasuki rumah Raymond Tuan. Raymond Tuan menyuruh Yeon Goo untuk jangan sungkan di rumahnya. Raymond Tuan yang awalnya ingin keluar membantu Yeon Goo membawa barang-barangnya masuk ditahan oleh Yeon Goo, dan Yeon Goo menyuruh anak perempuannya itu membantunya membawa barang-barang mereka masuk. Ternyata istri Raymond Tuan menahan Yeon Goo untuk keluar dan menyuruh anaknya untuk membantu Joce membawa barang-barang masuk.

"Yeon Goo-ssi, biarkan anakku yang membantu putrimu membawa barang-barang kalian masuk." Kata istri Raymond Tuan menahan Yeon Goo.

"Eoh?? Tapi..." Kata Yeon Goo yang ingin membalas perkataan istri Raymonf Tuan, tetapi di tahan oleh istrinya sendiri. Karena sedari tadi kedua istri sekawan itu sepertinya membicarakan sesuatu.

"Nak!!! Turunlah dan bantu putri Tuan Kim membawa barang mereka masuk!" Perintah istri Raymond Tuan yang sedikit berteriak di bawah tangga.

Anak dari Raymond Tuan itupun menuruni anak tangga dengan langkah malas, dan keluar untuk membantu putri Tuan Kim yang sedari tadi diluar keberatan membawa barang-barangnya, wajahnya juga tertutupi barang-barangnya sehingga ia tidak dapat melihat ke depannya dengan jelas.

Tiba-tiba saja ada tangan yang menyambar barang-barang yang sedang Joce bawa. Joce kaget saat ada tangan yang membantunya membawa barang-barang yang berat itu. DAN BETAPA TERKEJUTNYA LAGI JOCE SAAT TAHU BAHWA YANG MEMBANTUNYA MEMBAWA BARANG-BARANG ITU ADALAH...

- Jo

Mr.Sexy And METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang