WHY? [EDITED]

615 38 3
                                    

Full Author's POV

Di kelas Mark memang sangat pendiam. Joce juga sedikit pendiam tetapi dia tidak sependiam Mark, yang sama sekali tidak berbicara satu patah kata pun.

Manusia macam apa yang sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya?

Para murid duduk ditempatnya masing-masing dan bersiap untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Hari ini yang dilakukan kedua sejoli itu di kelas mereka masing-masing hanyalah melamun. Mereka memikirkan satu sama lain. Sekarang mereka berdua mulai menyadarinya. Ada sesuatu yang berbeda diantar mereka berdua.

Tetapi kemungkinan mereka belum sepenuhnya tersadar kalau mereka mulai memiliki perasaan satu sama lain.

Dan mungkin mereka berdua belum bisa menerima kenyataan yang ada.

'Ah ada apa dengan diriku? Mengapa aku terus memikirkan gadis itu?' Kata Mark dalam hatinya.

Di sisi lain Joce juga memikirkan hal yang sama.

'Mengapa aku terus memikirkannya? Apakah aku.... jangan-jangan.... ah tidak, tidak mungkin hal itu terjadi.' Kata Joce di dalam hatinya juga.

Akhirnya mereka berhenti dari lamunan mereka masing-masing dan melanjutkan kegiatan belajar mereka.

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Joce dan Mark keluar dari kelas mereka masing-masing. Joce keluar dari kelas dengan Joy, dan mereka hendak pulang bersama.

Mark juga hendak pulang, tetapi bedanya dia pulang seorang diri dengan motor merah kesayangannya itu.

Mark memacu motor merahnya dengan kecepatan sedikit diatas rata-rata. Sedangkan Joce dan Joy pulang dengan menggunakan bus. Sampai akhirnya mereka tiba di rumah mereka masing-masing. Dan langsung melanjutkan aktivitas mereka seperti biasanya.


●○●○●○●○●○●○


Keesokan harinya, Mark sampai disekolah terlebih dahulu dari Joce dan Joy. Dia berjalan menuju kelasnya dan seperti biasa, semua gadis-gadis memandangnya dengan penuh nafsu. Tetapi tentu saja, Mark juga menanggapi mereka dengan sangat amat dingin.

Dia terus berjalan dengan gaya cool-nya itu, dan akhirnya dia sampai di kelasnya.

Mark duduk ditempatnya dan seperti biasa, dia memakai benda yang dapat mengeluarkan suara musik-musik indah tersebut. Duduk dengan santai dan menutup matanya, menikmati musik yang masuk melalui telinganya itu.

Guru yang akan mengajar pun memasuki ruang kelas. Mark langsung membuka headphonenya dan menyimpannya dengan hati-hati.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru." Kata Oh Saem kepada murid-murid di kelasnya.

"Silahkan masuk." Ucap Oh Saem mempersilahkan murid baru tersebut memasuki ruang kelas.

Murid itupun memasuki ruang kelas barunya dengan santai dan percaya diri. Saat murid itu memasuki ruang kelas, mata Mark sedikit membelalak karena terkejut akan kehadiran murid baru tersebut. Murid baru itu pun memperkenalkan dirinya di depan kelas barunya.

"Annyeonghaseyoo! Perkenalkan namaku Park Serin. Senang bertemu dengan kalian!" Ucap murid baru tersebut memperkenalkan dirinya.

Semua mata para pria di ruang kelas itu langsung tertuju pada Serin. Tatapan mereka kepada Serin bukan tatapan biasa namun tatapan tersebut lebih seperti tatapan lapar, dapat diumpamakan seperti singa yang sedang membidik mangsanya.

Oh Saem menyuruh Serin duduk di tempat yang kosong, dan Serin memilih tempat duduk disebelah Mark yang kosong.

Kalian pasti mengetahuinya Mark selalu menyendiri dalam segala hal, terkecuali saat ada tugas kelompok maka para gadis di kelas itu berebut untuk menjadi teman sekelompok Mark. Setelah duduk di sebelah Mark, Serin langsung menyapa Mark dengan gaya khas miliknya.

"Hey, old friend!" Serin menyapa Mark dengan senyuman khasnya itu.

"Mengapa kau bisa ada disini?!" Tanya Mark dengan nada kaget sekaligus tidak suka.

"Memangnya kenapa? Apakah ada larangan aku tidak boleh bersekolah disini?" Kata Serin dengan nada aneh miliknya.

"Tentu saja, kalau aku suka kau disini, aku tidak akan bertanya. Lebih baik kau pindah sekolah secepatnya!" Kata Mark dengan nada tidak sukanya.

"Apa hakmu mengusir ku?! Mengapa kau mengatur-ngatur aku?!" Kata Serin membela dirinya.

"Yasudah, terserah saja. Asal kau tidak lupa saja siapa keponakan dari pemilik sekolah ini." Kata Mark yang seketika itu juga membuat mulut Serin terbungkam.

Kalian tahu? Semua mata para murid di kelas itu tertuju kepada Mark dan Serin yang sedang bertengkar hebat.

Oh Saem yang melihat kedua muridnya itu bertengkar, langsung menegur mereka berdua di depan kelas.

Akhirnya Mark yang menyudahi pembicaraan itu dengan hati yang berapi-api. Dan pelajaran berjalan dengan seperti biasanya, tetapi tidak dengan kedua insan yang sedang dibakar ketidaksukaan satu sama lain.

Konsentrasi mereka berdua pun terganggu karena pikiran mereka masing-masing.


Hii semuanya maaf bgt updatenya lama. Lagi abis ide akunya, blm dpt ilham. Tapi yang pasti aku bakal update terus secepatnya. Dan maaf juga klo ceritanya sependek ini karena bener" lagi gada ide hehe. Makasih ya yg udh mw baca ceritaku ini dan jgn lupa vommentnya ditunggu ya guyss hehe^_^. HWAITINGG!!!

Mr.Sexy And METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang