~6~ [EDITED]

728 43 7
                                    

Author's POV

Kringgg~

Bell istirahat pun berbunyi dengan lantangnya. Anak-anak yang berada di dalam kelasnya masing-masing itupun beranjak dari tempat duduknya, dan begerombol melewati pintu kelas untuk keluar.

Tetapi tentu saja hal itu tidak berlaku untuk Mark Tuan sang pangeran, karena menurutnya hal itu sangat kekanak-kanakkan untuk berebut keluar dari kelas.

Dengan gayanya yang seperti biasa dan kesabaran yang ia miliki, dia menunggu anak-anak itu keluar terlebih dahulu. Tetapi saat menunggu anak-anak itu keluar, tiba-tiba saja Mark menerobos gerombolan anak-anak itu.

Kalian pasti mengetahui sebabnya. Serin. Satu nama itu yang membuatnya menerobos gerombolan itu. Serin berada di dalam kelas dan duduk tepat disampingnya. Dengan kehadiran Serin di sebelahnya, Mark tanpa berpikir panjang langsung menerobos gerombolan anak-anak itu agar dapat menjauh dari gadis pemilik surai panjang disebelahnya. Ya, awalnya Mark lupa bahwa ada kehadiran manusia baru disampingnya  itu.

Dan entah mengapa dirinya sangat membenci gadis itu. Mark tidak suka cara Serin berbicara, cara Serin berpakaian walaupun Serin mengenakan seragam yang sama dengan gadis-gadis lainnya. Tetapi Mark tetap saja tidak suka jika itu tentang Serin.


●○●○●○●○●○●○


Mark menuju ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar karena tadi ia bertengkar dengan Serin. Mark memesan satu mangkok ramyun kesukaanya. Dia mulai mengambil ramyun itu dengan sumpit dan menyeruputnya. Setelah suapan terakhir Mark memutuskan untuk pergi dari kantin itu, dan menuju ke atap untuk menenangkan dirinya sendiri. Sepanjang jalan menuju ke atap entah mengapa Mark tiba-tiba memikirkan Joce. Di otaknya hanya memikirkan dirinya dan Joce yang bertabrakan, entah mengapa lagi-lagi dia memikirkan Joce.

Di sisi lain Joce juga lagi-lagi terus memikirkan Mark yang tidak sengaja menabraknya, dia juga mengingat saat kejadian mereka terkunci bersama. Menurut Joce itu bukan hal yang menyebalkan dapat terkunci bersama si pangeran, tetapi bukan hal yang dapat mudah dilupakan juga.

'Eh  apa yang kupikirkan, tidak, tidak, tidak.' Kata Joce dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Joce, kau tidak apa?" Kata Joy yang kebingungan melihat Joce yang menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.

"Eh, aku tidak apa-apa Joy." Kata Joce menjawab kekhawatiran Joy sambil sedikit meyunggingkan senyum di wajah manisnya itu.

Mark juga hampir manabrak salah seorang siswa disana karena pikirannya yang entah dimana.

Mereka berdua memang aneh....

Sangat aneh. Dari yang awalnya mereka saling tidak peduli satu sama lain, menjadi memikirkan satu sama lain. Ada apa diantara mereka berdua?

Mark akhirnya sampai di atap dan melanjutkan aktivitas dia dengan seperti biasa. Begitu juga dengan Joce dia melanjutkan aktivitasnya sendiri.


●○●○●○●○●○●○


"Dimana kau, Mark? Appa ingin berbicara serius denganmu. Appa tidak mau tahu pokoknya!"

"Aduh appa, appa mau bicara apa lagi?" Kata Mark malas menuruti keinginan appanya.

"Appa kan sudah bilang pokoknya appa tidak mau tahu, saat kamu pulang nanti appa mau bicara serius!" Kata Appa Tuan tidak mau menerima penolakan.

"Ne ne appa, sudah dulu, bye." Kata Mark berusaha menghindari appanya.

'Aduh appa mau apa lagi sampai ingin bicara serius denganku.' Kata Mark dalam hatinya.

Tiba-tiba....

BRAKKK~

Suara pintu atap sekolah didobrak. Ternyata itu adalah salah satu teman Mark yang cukup dekat dengannya. Dia adalah JB alias Jae Bum. Ya, JB adalah salah satu teman yang cukup dekat dengan Mark atau dapat dikatakan sepupu Mark lebih tepatnya. Kalian pasti bertanya-tanya mengapa JB disini? Itu dikarenakan JB adalah anak dari pemilik Kirin High School.

Jadi JB dapat keluar masuk sekolah tanpa izin dari siapapun. Dia dapat keluar masuk sekolah sesuka hatinya. Dan seperti yang kalian pikirkan, Mark adalah salah satu keponakan pemilik Kirin High School ini. Tapi mereka tidak mendapat perlakuan khusus dari guru-guru mereka, mereka diperlakukan sama dengan murid-murid lainnya. Kecuali dalam hal keluar masuk sekolah sesukanya.

"Hyung, kau dari mana saja sih?!? Aku mencarimu dari tadi. Bell juga sudah berbunyi. Memang kau tidak mendenger bell?" Kata JB dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Aku dari tadi disini. Memang ada apa kau mencariku?" Kata Mark dengan tenangnya.

"Kajja, masuk kelas kita sudah ditunggu Jeon Saem sejak tadi." Kata JB mengajak Mark memasuki ruang kelas.

"Baiklah! kajja." Kata Mark menyetujui.


●○●○●○●○●○●○


Mark menuju parkiran dan menaiki motor kesayangannya. Dia langsung menancap gas, dan meninggalkan parkiran sekolahnya itu. Dengan kecepatan rata-rata Mark menelusuri jalan menuju toko buku dekat rumahnya. Sesampainya ia disanya, ia langsung menuju rak buku yang berisi tentang cara-cara bermusik. Dan setelah mendapat buku yang cocok, ia langsung pergi ke kasir dan membayarnya.

Mark keluar dari toko buku itu dan tanpa sadar dia berpapasan dengan Joce. Joce yang menyadarinya langsung menyapa Mark.

"Oppa annyeong!" Sapa Joce semangat.

Mark yang merasa disapa hanya melihat kearah gadis yang menyapanya dan kembali berjalan menuju parkiran dimana motornya berada, tanpa membalas sapaan dari sang empunya suara.

Anyeongg semuanyaa!!! Huftt jadwalku padet parah sampe" gabisa update maafkan aku semuanya. Diusahakan update secepatnya ya hehe. ^_^ HWAITINGG!!!!

Mr.Sexy And METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang