(2) FAILED PLAN

157 13 0
                                    

Luna dan Sara duduk di kantin Harvard, setelah menguras otak dengan mata kuliah yang menyeramkan.

Sedari tadi keduanya membicarakan persoalan yang sama, namun tak kunjung usai.

Sara tertawa lepas, "kau sangat bodoh Luna."

"I'm not kidding Sara, tidak ada gunanya aku mengikuti perjamuan itu," ujar Luna.

"Come on, gunakan otakmu bodoh." Ucap Sara kesal akan pemikiran Luna.

"Heiii, kau pikir selama ini aku tidak menggunakan otakku sebelum melakukan sesuatu?!"

Sara berdecak, "coba kau pikir jika kau mengikuti daddy mu, kau juga dapat keuntung~"

Luna memotong perkataan Sara, "tidak ada untungnya bagiku Sara."

"Stop bitch, berhenti memotong ucapan ku," Sara yang kesal.

"Kau bisa mencari lelaki tampan dan kaya raya disana." Lanjut Sara.

Luna tersenyum, "sayang sekali, pikiranku tak sependapat denganmu Sara."

"Luna!?" Panggil Sara dengan tatapan horornya.

"What more?"

"Jangan bilang kau suka dengan sejenismu?!" Tanya Sara.

"Oh god, bagaimana bisa aku memiliki teman sebodoh dirimu." Jawab Luna.

Sara menatap Luna tajam, "kau yang bodoh Luna, ini peluangmu untuk mendapatkan kekasih."

"Listen to me Sara, aku tidak berminat untuk berhubungan dengan siapapun saat ini. But I'm reorganizing my heart again." Luna tersenyum tapi dalam hatinya menangis.

"Stop Luna jangan ingat itu lagi, come on kita pergi dari sini." Ujar Sara yang menyesal.

~~~~~~~~~~~~

Lelaki tersebut fokus pada layar laptop nya, entah apa yang sedang ia kerjakan.

Setelah sampai di New York, ia tidak kembali ke apartement melainkan kantor miliknya.

Ia seorang pekerja keras, tak ada kata bosan baginya untuk bekerja.

Tiba-tiba pintu terbuka, orang tersebut tanpa izin memasuki ruangan seorang Rikas Gavrilas Gaskins.

"Apa kau tidak belajar tata krama?" Rikas menatap tajam lelaki tersebut.

"Ayolah aku ini bukan tamu asing." Ujarnya.

Rikas mengacuhkan perkataan sahabatnya Samuel Lachowski. Keduanya berteman saat kuliah.

"Apa aku melewatkan sesuatu?" Tanya seseorang.

Rey Marsson sahabat  Rikas yang selalu bertingkah laku bodoh.

"Oh shit, kau membuatku terkejut Rey," ujar Samuel dengan wajah kagetnya.

Rikas mulai risih dengan kelakuan kedua sahabatnya yang bertingkah seperti anak kecil.

Mata elang miliknya mampu membuat kedua sahabatnya seketika terdiam.

Ia kembali fokus dengan pekerjaan nya.

"Aku seperti lelaki tampan yang bisu Sam," ujar Rey.

Rey tersenyum kecut ke arah Samuel.

"Sebaiknya tutup mulutmu, kalau kau tidak ingin di habisi oleh Rikas," kata Rey.

"Sungguh kali ini aku tidak bercanda," Rey menunjukkan wajahnya yang serius.

Samuel menatap Rey tajam seperti memperingatkan untuk diam.

"Baiklah aku akan mencobanya Sam," Jawab Rey.

ARRIVEDERCIWhere stories live. Discover now