Finding My Sirius

Finding 3

Blackseeds Organic Farm and His Owner

Penyelenggaraan makanan di rumah sakit meliputi serangkaian kegiatan bagi tersedianya makanan bagi pasien untuk meningkatkan status gizi pasien, karena gizi pasien merupakan bagian dari penyembuhan. Sub divisi yang Rentsa kepalai menjadi bagian yang berpengaruh pada pengadaan bahan makanan dan penyimpanannya.
Setelah memperoleh perencanaan menu yang disusun oleh dietisien, cook chef, dan pengawas makanan, maka selanjutnya menjadi tugas divisinya untuk melakukan pengadaan bahan makanan dari suplier. Sistem swakelola yang diterapkan Asy-Syifa, memungkinkan semua tahapnya menjadi tanggung jawab instalasi gizi.

Sayur, buah, dan beras organik akan memperbaiki kualitas makanan di rumah sakit. Karena itulah Rentsa memilih untuk mencari suplier yang hanya memproduksi hasil pertaniannya secara organik. Blackseeds Organic Farm atau BOF adalah calon rekanan suplier. Mereka akan menjajaki kemungkinan kerjasama dengan instalasi gizi Rumah Sakit Asy-Syifa.

Hanya lima orang tim di Sub Divisi Administrasi dan Gudang Gizi, termasuk Rentsa sebagai kasub-nya. Hari ini semua hadir dalam meeting. Pembicaraan mengenai budgeting untuk pembelanjaan per trimester menjadi topik pembuka meeting, mereka pun masih menunggu kehadiran perwakilan Blackseeds.

"Assalamualaikum," ucap suara berat dari luar ruangan.

Pintu diketuk dan terbuka dari luar, dua orang perwakilan dari Blackseeds terlihat memasuki ruangan. Semua menjawab salam dan berdiri menyambut sopan tamu yang ditunggu. Rentsa menjadi orang pertama yang mengulurkan tangannya untuk menyalami kedua tamu tersebut.

"Selamat datang bapak-bapak," ucap Rentsa diiringi senyum. Detik berikutnya Rentsa menelan dengan kecut senyumnya. Tamu pertama yang masuk tak menyambut uluran tangan Rentsa, melengos lebih tepatnya.

Menelan saliva dengan wajah memanas, Rentsa tetap mengulurkan tangan pada tamu kedua. Tamu kedua masih sedikit lebih sopan, tangannya ditangkup di depan dada dan tersenyum. Rentsa membalas senyum dan kembali ke kursinya. Dari ekor matanya Rentsa masih bisa melihat tamu pertama menyalami pegawai yang lain.

Oh, Rentsa paham siapa mereka. Mereka adalah laki-laki yang Rentsa beri stempel 'sok alim' sejak dulu. Persis seperti Lentsa, kembarannya. Entahlah, Rentsa tak pernah nyaman dengan tipe-tipe laki-laki seperti itu.
Pak Agung, kordinator gudang, membuka forum dan mengenalkan masing-masing dari tim divisi. Rentsa diperkenalkan sebagai Bu Alline, begitulah Rentsa dipanggil di lingkungan kerjanya. Sebuah nama yang cukup menutupi siapa dirinya sebenarnya. Usai perkenalan seluruh tim, Rentsa memindai kedua laki-laki di hadapannya ini. Posisi kursi dan meja meeting yang disusun model u-shape classroom, memungkinkan Rentsa leluasa untuk meneliti penampilan mereka.

Yang satu, si tamu kedua, berpakaian agak formal. Mengenakan kemeja lengan panjang dibalut vest dan jas, bawahannya celana bahan dan sepatu pantofel, tak ketinggalan tas tersampir di lengan kanannya. Khas pegawai kantoran sekali.

Sedangkan tamu pertama memakai kemeja slim fit bergaris yang digulung tangannya sampai ke siku, celana kargo warna khaki, dan sneakers. Ehm, setumpuk gelang dari bahan kayu koka di tangannya pun tak luput dari perhatian Rentsa. Penampilan yang terlalu santai untuk deal bisnis semacam ini. Namun jujur, penampilan seperti ini lebih fresh menurut Rentsa. Dia agak bosan dengan laki-laki yang berpenampilan terlalu formal ala-ala Lentsa.

Rentsa menebak yang berpakaian formal adalah owner dari Blackseeds, sedang yang berpakaian lebih santai adalah asistennya. Adalah penting meneliti penampilan dan attitude pihak yang akan menjalin kerjasama dengan instalasi gizi. Agar bisa terdeteksi apakah nantinya mereka terlalu menjual janji-janji manis.

Yang berdandan formal memperkenalkan diri, namanya Doni Arifandi. Dengan lugas Pak Doni menyampaikan profil Blackseeds. Blackseeds Organic Farm adalah sebuah perusahaan pertanian organik yang basis pertaniannya berlokasi di Bogor. Blackseeds memiliki standar kualitas yang memastikan semua produk pertaniannya dikelola secara organik. Semua peserta rapat menyimak.