Chapter 26

2.7K 157 23
                                    

Kayaknya cerita ini nggak bakal sampe 30 deh, author berubah pikiran wkwkwk. Paling sebentar lagi selesai.

-Author POV-

Luke sudah bersiap dengan tas punggung kecilnya yang bergambar pahlawan Marvel. Ia sudah siap untuk berangkat ke sekolah barunya. Hanya saja ia bosan menunggui papa nya yang tak kunjung selesai memakai dasi. Calvin memang buruk dalam hal itu.

"Pa! Ayo cepat, nanti Luke terlambat!" Teriaknya sambil melipatkan tangan di dada. Jean pun turun tangan untuk membantu Calvin lalu setelahnya Calvin mencium bibir Jean sekilas.

"Gue berangkat dulu ya say" ucapnya Calvin lalu mengecup kening Jean lumayan lama. Jean memejamkan mata sambil memegangi pinggang Calvin.

"Hati-hati sayang.." ucap Jean lalu mereka pun pergi.

Sesampainya di SD Bunga Asih, Luke langsung berlari menuju kelasnya. Melupakan ciuman yang akan Calvin berikan. Calvin mendumel kecil lalu segera menjalankan mobilnya.

"Sean!" Panggil Luke lalu menghampiri Sean yang sudah sampai di kelas. Ia sedang membaca buku cerita yang diberikan papa nya (Riky). Sean menghentikan membacanya dan membalas panggilan Luke. Ia pun duduk di depan nya.

"Kamu baca apa?"

"Buku cerita yang papa aku kasih" ucap Sean datar lalu mengarahkan pandangan kembali pada buku nya.

"Cerita tentang apa?"

"Dongeng"

"Dongeng apa?"

"Dongeng 1001 malam"

"Bagus nggak?"

"Bagus"

"Kamu suka nggak?"

"Suka"

"Aku mau lihat!"

"Ntar"

"Aku mau nya sekarang!" Teriak Luke, Sean menghela napas panjang kemudian dengan berat hati memberikan buku dongeng nya kepada Luke. Sean menatap Luke yang sedang membolak-balik halaman buku nya.

"Mana gambarnya?" Dan sekali lagi Sean menghela napas panjang.

"Ada, cuma sedikit" ucapnya datar lalu merebut buku dongeng itu dari tangan Luke.

"Ihhh, kamu pelit!" Teriak Luke, namun Sean mengabaikan nya.

"Hey diam!" Teriak anak lelaki lain. Lebih tepatnya itu adalah suara Eno, anak lelaki yang pernah mengejek Luke saat awal perkenalan juga. Karena Luke yang terlalu terang-terang an dan jujur jika ia hanya mempunyai ayah dan papa. Tidak seperti Sean yang sangat tertutup tipe orangnya.

"Punya orang tua nggak normal kayak kamu itu harusnya diem aja!" Teriak Eno lagi. Luke sakit hati, ia mendatangi Eno dengan tangan terkepal.

"Maksud kamu apa?! Jangan ece papa sama ayah aku!" Luke pun di dorong Eno sampai terjatuh di lantai, ia pun mengaduh karena pantat nya bersentuhan lebih dulu dengan lantai.

"Eno" Sean menggeram dan langsung menghampiri Luke yang terjatuh.

"Kamu nggak papa kan?"

"Gapapa kok, hehehe" ucap Luke lalu berusaha untuk berdiri. Namun ia terkejut melihat tangannya yang terluka karena terkena paku yang tertancap di meja.

"Aduh" pekik Luke. Sean yang melihat tangan  Luke terluka pun langaung mendekati Eno dan memukulnya. Amarahnya memuncak.

"Sean, sudah hentikan" ucap Luke yang berusaha melerai mereka berdua yang sekarang terlibat perkelahian. Alih-alih memukul Sean, Eno malah memukul pipi Luke hingga ia pun pingsan.
.
.
.

Love Two Side Of The MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang