1

647 139 447
                                    

Desafio :: Deal

"Shit!! Kemana woy tas gue," pekik cewek berambut sebahu. Mata bulatnya menyisir seluruh penjuru kelas dengan kilatan menahan amarah.

Pasti tuh si curut! geramnya dalam hati

Kakinya melangkah berderap menuju bangku paling laknat--bangku musuh bebuyutannya. Kudu di kasih pelajaran, emang!

Brak!!

Suara gebrakan meja menggema dipenjuru kelas. semua mata memandang bosan kearah mereka. Sudah menjadi hal lumrah jika pagi-pagi sudah ada suara gertakan atau gebrakan meja, bukan ciri khas anak IPA kelas XII-5 banget. Biang keroknya itu, dua makhluk berbeda gander, yang satu karakter; Egois dan keras kepala. Jadi bagi penghuni kelas XII-5, yaa sabar aja ngadepin orang macam mereka.

"Apaan sih lo!" cowok dengan poni sedikit panjang menatap nyalang objek di depannya. Dahinya mengernyit tak suka.

"Dimana tas gue!" cewek itu berdesis tajam. Mata cokelat terangnya menyipit, memandang cowok itu jengah.

Lawan bicaranya malah mengedikan bahu acuh tak acuh. "Lah? Mana gue tai," namun akhirnya senyum konyol tersungging di bibir tipisnya. "Aahh... gue tau, pasti tas lo ilang kan?" ucapnya sambil menaikturunkan alis tebalnya. "Mampus!!" cowok itu terbahak dengan wajah puas.

"DIEM LO!!" tangan cewek bermata bulat itu bersidekap sambil menahan geram yang ada di dadanya "Jangan sok bego lo ya! Gue tau lo kan yang ngumpetin!?"

Kontan, wajah itu memberengut sebal, karena merasa disalahkan. "Jangan fitnah! Biarin aja lobang idung lo makin lebar!"

Cewek didepannya menggeram menahan amarah yang sudah meluap di ubun-ubun. Giginya bergemelentuk kesal. Untung aja cowok yang di depannya ini masih punya muka yang ... yah, bisa di bilang Fucking handsome.
Tapi kalau kelakuannya kayak anak autis begini, rasanya pengin teriak-teriak sambil guling-guling di jalan raya. Gimana nggak gondok, pagi-pagi udah ada aja barangnya yang hilang. Bukan masalah harganya, tapi isinya! Berharaga semua!

"Emang siapa lagi yang iseng sama gue kalo bukan lo Azril!" bibir merah muda nya mengerut.

Maharzil Azgard. Cowok yang sudah setahun di daulat sebagai musuh cewek di depannya. Salah satu siswa Bharata yang punya jabatan sebagai cogan, punya segudang dede gemes, tajir, dan pinter Fisika. Namun, semuanya tidak mempengaruhi cewek dengan rambut cokelat gelap--Abryana Senja.

"Hahahaha hidung lo kembang kempis kayak badak liar. Lucu," kata terakhir ia tambahkan dengan senyum manis nya

Mendengar ucapan musuhnya itu, pipi tembam milik cewek berambut dark brown sontak memerah, namun mata bulatnya melotot geram.

"Aish ... Abry bisa malu juga ... ciee pipinya merah, jadi pengin di tampol." gadis ber name badge 'Abryana Senja' lantas meninju keras bahu Azril sampai cowok didepannya meringis. Gak habis pikir deh sama orang macam Azril. Cari gara-gara mulu! Dasar tikus got!

"Mampus lo dugong," Abry mendelik seraya mengibaskan rambut sebahunya. Kakinya menghentak menuju pintu kelas, mulut kecil milik cewek itu tidak berhenti mengucap sumpah serapah.

Azril yang masih terpaku ditempatnya hanya bergumam sebal. "Dasar badak liar. Untung cewek lo!" namun wajah sebalnya teganti dengan senyum kemenagan. "Hah! Emang enak tas lo gue rendem di comberan HAHAHAHA,"

-••-

"Bibin ... gue bete sumpah!" Abry merengek sambil mencebikan bibirnya

Bibin--sahabat Abry, melirik bosan kearah sebelahnya. "Cih, gue tau, pasti Azril lagi, kan?" Bibin memutar kedua bola mata hitam pekatnya, jengah. "Kapan sih lo mau damai sama doi?"

AB-RILWhere stories live. Discover now