Part-XVII

5.1K 143 18
                                    

           Kaget, bingung, dan sedih,gelisah,galau bercampur menjadi satu. Bagaimana tidak? Ditinggalkan Pria yang ia cintai hanya dengan sepucuk surat, Raya harus menerima keputusan sepihak yang diberikan sang pria tersebut.

Hancur....

      Ya hanya itu yang bisa Raya rasakan saat mengetahui bahwa sang kekasih pergi meninggalkannya tanpa pamitan dan tanpa kejelasan.  

          Raya berpikir seakan-akan dunia ini tidak adil dan mempermainkannya, bagaimana tidak, ketika kebahagian menyelimuti hubungan mereka, sang kekasih hati, Laszio meninggalkannya bahkan mereka baru merayakan aniversary pertama mereka tetapi apa yang Raya dapat bukan kejutan seperti jalan berdua sambil bergandengan tangan dan makan ice cream bersama seperti selayaknya film-film yang ia tonton tetapi ia malah mendapatkan sebuah surat yang berisikan perpisahan kepadanya dan sebelum itu dia bertemu dengan pria itu bermesraan dengan perempuan lain. Shock, Sakit, Hancur. Raya kecil hanya bisa menangis sesegukan di tempat pertemuan yang telah mereka janjikan.

  #flashback

       “Aya...aya...”

        Tanpa menoleh pun Raya sudah tau siapa yang berteriak-teriak memanggilnya, siapa lagi kalau bukan sang sahabat sekaligus orang yang merangkap sebagai pacarnya ini, karena hanya Zio lah yang memanggil namanya dengan Aya, walaupun Raya sempat ngambek tetapi akhirnya dia terima – terima saja malah dia pikir lucu ada nama panggilan sayang gitu dari Zio. Sang pacar.

         “Apa sih Zio, kamu kan gak perlu teriak-teriak manggil aku, kan aku malu banyak yang lihatin” ujarnya sok ngambek.

           “Kok kamu ngambek sih Aya, aku kan mau ngajak kamu beli ice cream yang ada di sana” tunjukkan ke arah kerumunan orang-orang.

            “Aku gak mau ice cream Zio, bosen”, ucapnya yang masih berakting ngambek.  

           “Iiiiihhhh Aya, jangan gambek dong,ntar cantiknya ilang loh” setelah menggoda Raya ia mencubit kedua pipi Raya yang tembam dan mengemaskan itu.

             Raya yang awalnya ngambek akhirnya tertawa karena ucapan Zio dan tangan Zio yang mencubit kedua pipinya. Walau hanya kata-kata sederhana dan perlakuan sedehana tapi cinta mereka sangat kompleks.    

                              00ooooo000ooooo00

           Awal pertemuan Raya dan Zio adalah ketika mereka harus lomba debat antar sekolah pada waktu sekolah dasar (SD) dulu, dengan kemenangan mutlak yang dimenangkan oleh Raya, Zio menjadi kesal dan membenci Raya. Tapi yang namanya jodoh tidak bisa lari kemana, ketika mereka masuk ke sekolah menegah pertama (SMP) mereka ternyata satu sekolah dan yang lebih membuat Zio kesal adalah dia satu kelas dan Zio menjadi ketua kelas dan Raya sebagai sang wakil.

         Bagai kucing dan tikus setiap kali mereka berpapasan pasti ada-ada saja ulah yang mereka lakukan, ketika Raya yang baru kembali dari kantin dan membawa minuman kedalam kelas tiba-tiba Zio datang dan langsung menabrak Raya sehingga minuman yang dibawanya itu jatuh dan mengotori baju seragamnya itu. Adu mulut diantara keduanya tidak bisa dielakkan walaupun Zio tau bahwa yang dihadapi ini cewek tetapi dia tidak akan mengalah kepadanya dengan mudah, TIDAK AKAN!!!!!!     

     Akhirnya ketika suara bel berbunyi mereka pun terdiam dengan pandangan mata yang bisa membunuh siapapun yang menatapnya.    

                        00ooooo000oooo00

       Ntah sejak kapan dan dimana mereka berdua menjadi dekat dan tidak pernah terdengar pertengkaran yang serius diantara mereka, ya namanya juga kucing dan tikus, kalau gak berantem itu kayak kurang SESUATU .

DIA???? TUNANGANKU????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang