Part -IX

6.6K 168 1
                                    

Badan raya sakit semua ,semuanya tanpa terkecuali. Tulangnya seakan remuk dan tak mau digerakkan. Raya mengedipkan matanya mencari separuh jiwanya yang masih melayang–layang ,mengumpulkan tenaga untuk mengingat kembali apa yang terjadi dan sedang dimana dia??

Ya.. Raya ingat sekarang ,semalam Indra mengajaknya kebukit yang sangat indah dan DINGIN. Kemudian indra mengajaknya pulang setelah Raya hampir membeku seandainya Indra masih saja melamun dan tidak menggubrisnya.

Ketika Raya di mobil dan Indra menciumnya ,sebenarnya Raya tidak tidur ,ia hanya pura-pura tidur. Ia malas berdebat dengan Indra apalagi dengan kondisi yang nyaris beku itu,tetapi sepertinya langkah pura-pura tidurnya itu membuat Indra menjadi nekat,menggingat hal itu tanpa disadari Raya kedua pipinya memerah dan panas. Seharusnya Raya marah bukan malah cengar cengir begini.

Selanjutnya Raya ingat ketika dia membuka matanya dan melihat ada sebuah truk besar yang datang dari arah berlawanan dan Indra seakan tidak melihat sebuah truk besar. Sepertinya Indra tidak menyadari bahwa ada sebuah truk melaju dengan kecepatan penuh.

Raya yang kaget dan shock karena Indra yang semakin melaju dengan kencang. Akhirnya yang bisa di ucapkan Raya hanya....

INDRA!!!!! AAA—AAWWWAASSS!!!

Dan

BBHHUUMMM....

Semuanya terjadi begitu saja, Raya tidak ingat apapun lagi setelah itu,dan baru terbangun beberapa waktu yang lalu. Untung Raya masih selamat kalau saja ia terbangun dan ada di alam lain,bisa dipastikan ia akan datang setiap malam untuk menganggu Indra sampai ia mati juga.hehe...”btw,Indra masih hidup apa gak ya???”batinnya.

Ketika Raya ingin bangun ,tiba-tiba saja kepalanya sakit sekali dan pandangannya berputar-putar .

“Aaawwww ....sakit...”ringisnya sambil memegang kepalanya.

Seketika itu juga terdengar langkah kaki terburu –buru dan seketika itu juga ada sepasang suami istri masuk ke kamar itu dengan muka cemas . Sang ibu duduk disamping ranjang dengan pandangan yang khawatir.

“Ada apa nak??kepalamu sakit???ini minum dulu”.ucapnya sambil memberikan minum itu padaku.

“Makasih bu,kepala saya sakit sekali bu dan seakan ruangan ini berputar-putar”.

“Ya sudah kamu istirahat dulu , ibu kedalam sebentar ngambil bubur supaya kamu punya tenaga ya”,ucapnya lalu menghilang .

Si bapak yang melihat sedari tadi ,pun senyam senyum gak jelas mengingat kejadian semalam . ketika para warga dan polisi yang mebuka paksa pintu mobil itu ,pemandangannya sangat dramatis ,siapapun yang melihatnya pasti akan berpikir mereka ini pasangan yang saling mencintai.

“Maaf pak,kenapa saya bisa sampai disini ya?”ucap raya.

“Ooo..maaf neng,saya Bambang ,yang kemarin nolong eneng sama pacarnya, Kemudian saya bawa kerumah saya soalnya kalau bawa kerumah sakit masih jauh sekali ,dan saya lihat luka eneng sama pacarnya gak terlalu serius jadi saya bawa saja kerumah saya,maaf neng saya sudah lancang”,ucap bambang sungguh-sungguh.

"Kenapa jadi bapak yang minta maaf ?seharusnya saya yang berterimah kasih sama bapak sudah membantu saya. O ya pak,cowok itu bukan pacar saya pak,dia teman saya."

"Masa sih neng??padahal kemarin pas mengeluarkan eneng kayaknya si mas itu me—"ucapnya terputus ketika istrinya datang.

“Sudah dulu toh pak ,biarkan si eneng istirahat dulu,kasian baru habis sadar dari pingsannya.”

“gak apa=apa kok bu,lagian saya yang nanya-nanya bapak tadi. Ow ya,perkenalkan nama saya Raya,dan cowok yang tadi bapak bilang pacar saya itu namanya Indra. "Bu,saya sekarang ada dimana ini ya bu??”tanya Raya.

“Perkenalkan neng Raya ,nama ibu Asti dan nama bapak Bambang. Neng lagi ada di desa ASRI,bogor. Mungkin eneng lagi dalam perjalanan pulang terus tiba-tiba terjadi kecelakaan itu,”jawab Asti.

Raya sudah ingat semua ,dan hanya bisa mangguk-mangguk saya,sambil mendengar cerita bu asti tadi.

“Ow ya bu,temen saya itu ada dimana ya??apa keadaannya baik-baik saja???boleh saya melihatnya??”tanya Raya.

“Si ganteng lagi dikamar sebelah ,masih belum sadar."

"Boleh kok neng,tapi setelah neng habiskan dulu makanannya,neng Raya juga harus ada tenaga buat jalan kesana.”ucap Asti

“Terima kasih ya pak,bu sudah mau nolong saya dan teman saya,”ucap Raya tulus.

“Sama-sama neng Raya “,balas bu Asti dengan senyum mengembang.

DIA???? TUNANGANKU????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang