Bagian 2

9.6K 930 25
                                    

Seok Jin's POV

Hari ini aku bertemu dengan anak dari sahabatku Min Ho. Aku sudah bersahabat dengannya sejak di JHS, sejak itu kami selalu membagi suka duka kami. Dulu kami pun berjanji akan menjodohkan anak-anak kami.

Suatu hari Min Ho memberitahuku bahwa dia menyukai salah satu mahasiswa di kampus kami, namanya adalah Park Min Young. Dia gadis yang cantik dan juga baik, aku sangat mendukung Min Ho dengan gadis itu. Min Ho dan Min Young akhirnya menikah setelah kelulusan kami. Setahun setelah Min Ho menikah, aku pun juga menikah.

Walaupun sudah sama-sama menikah, tapi aku dan Min Ho masih berhubungan sangat dekat, kami sering makan malam keluarga bersama. Kami juga sering berpiknik bersama.

Sampai suatu hari, pekerjaan memaksaku untuk pergi ke luar negeri, tepatnya ke Amerika. Aku berpamitan pada Min Ho dan kami berjanji akan selalu saling menghubungi. Dan itu memang kami lakukan.

Aku diberitahu Min Ho bahwa istrinya telah melahirkan seorang bayi perempuan, aku sangat bahagia untuknya. Aku sempat menyinggung masalah perjodohan anakku dengan anaknya waktu itu, karena aku pun memiliki seorang putra.

"Ya tentu saja Seok Jin-ah, kita akan melakukan itu" katanya

"Benar ya, jangan bohong kau Min!"

"Hahaha, tentu saja aku tidak akan bohong. Anakku ini sudah kuserahkan padamu sekarang, jadi nanti jika dia sudah jadi menantumu, perhatikan dia dengan baik. Aku mempercayakannya padamu Seok-ah"

"Ya Min Ho, hal itu masih lama, kau itu lebay sekali" jawabku

"Tapi aku benar-benar mempercayakannya padamu Seok Jin-ah" katanya dengan nada yang sedikit serius

"Arraseo, aku pasti akan menjaganya dengan baik" jawabku

Aku sudah tidak mendapat kabar darinya lagi sejak hari itu. Aku terus mencoba menghubunginya tetapi tetap tidak bisa, aku juga sudah mencoba menghubungi Min Young, tapi entah kenapa tidak pernah bisa. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke Korea untuk mencari mereka.

Sampai pada hari ini, aku dikejutkan dengan seorang gadis yang ternyata adalah anak Min Ho. Gadis itu sangat baik seperti ayahnya dan cantik seperti ibunya. Yang mengejutkan dan juga membuatku sedih adalah kenyataan bahwa Min Ho dan istrinya telah lama tiada, ternyata itulah yang membuat aku tidak pernah bisa menghubunginya.

Gadis itu bilang namanya adalah Lee Eun Hye, dan dia tinggal bersama dengan ayah tirinya di flat kecil di pinggir Seoul. Kenapa dia tinggal disana? Apakah dia tidak hidup berkecukupan? Aku akhirnya memutuskan bahwa aku akan menemuinya kapan-kapan, tapi anehnya dia malah menolakku, aku tidak mengerti kenapa. Dari raut wajahnya dia terlihat ketakutan, aku yakin pasti ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya.

---
Eunhye POV

Selama di sekolah aku selalu memikirkan tentang tadi pagi. Dia adalah teman orang tuaku? Benarkah? Kalau dia memang teman orang tuaku, aku tidak mungkin membiarkan dia untuk bertemu dengan bajingan itu. Setidaknya teman ayah tidak boleh berhubungan dengan bajingan itu.

Tiba-tiba lamunanku buyar karena seseorang menepuk pundakku, aku sedikit terkejut dan reflek menoleh.

"Ya Lee Eun Hye! Kau ini melamunkan apa sih?"

Dia adalah teman sebangkuku Shin Ae Ri.

"Oh? Aaa, aniyo Ae Ri-ya, aku tidak memikirkan apa-apa" bohongku

"Memangnya ada apa sih?" sambungku

"Aa, itu, kau diminta membayar sumbangan untuk Song Min Ji yang ayahnya meninggal" jawabnya

"Jinjjayo?! Min Ji appa? Eottokae? " tanyaku kaget

Song Min Ji memang cukup dekat denganku, ayahnya juga sangat baik padaku. Dia sering memberiku uang saku tambahan, karena dia juga tau tentang aku yang harus bekerja untuk memenuhi kehidupan. Karena itulah aku sangat terkejut mendengar bahwa beliau telah meninggal.

"Kecelakaan" jawaban Ae Ri membuatku lemas

Ayahku juga meninggal karena kecelakaan.
Tanpa pikir panjang aku langsung menyerahkan uangku padanya.

"Ini, ini, ini sumbanganku" kataku

"Geunde Eun Hye-ya, bukankah ini awal bulan?"

"Hmm?"

"Ayahmu"

"Oh iya, ini saatnya aku memberikan uang padanya" kataku

"Ah dwaeseo, ayah Min Ji lebih penting" lanjutku

---

Malam ini aku pulang ke rumahku dengan lesu. Aku masih berpikir bagaimana caraku menghadapi ayah tiriku itu? Uang yang harusnya kuberikan padanya sudah berkurang karena harus ikut menyumbang ayah Min Ji. Ah, aku benar-benar bingung.

Sampailah aku di rumah. Aku masuk ke dalam dan menemukan ayah tiriku itu sedang mabuk. Yah, itu adalah pemandangan sehari-hariku.

"Ya! Mana uangku hah?!" tanyanya

"Ini" aku menyerahkan uang itu padanya. Aku berharap karena dia sedang mabuk, dia tak perlu menghitung uangku, tapi yang kuharapkan tak terjadi.

"Apa kau pikir aku bodoh?! Ini kurang!" bentaknya

"Tapi itu tadi untuk menyumbang ayah temanku yang meninggal" jelasku

"Kau pikir aku peduli! Sudah kubilang, kau kubolehkan sekolah asal uangku tidak berkurang. Tapi ternyata kau menantangku! "

"Aku tidak, AHH! " aku memekik, dia menarikku -sebenarnya menyeretku- ke luar rumah

"Beraninya kau menantangku, kau akan tau akibatnya"

"Ayah lepas! Aku mau dibawa kemana?"

"Ke klub, jadilah jalang dah hasilkan uang yang banyak untukku!" katanya

"Ayah kumohon, jangan ayah, jangan"

Dia menyeretku sampai ke jalan di depan rumah. Saat dia akan menyeretku lagi, aku melihat ada mobil yang datang dan seseorang keluar dari sana.

"PAMAN SEOK JIN?!"

---
Aku menemukannya Min Ho -seok jin

Bagaimana dia bisa disini?  -eunhye

Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang