Niall James Horan : "Being a Daddy, Again?"

Mulai dari awal
                                    

Semua orang disana langsung menghembuskan nafas dengan sangat lega, Tsaniya sampai tidak bisa membendung airmatanya begitu mencerna penjelasan barusan.

"Lalu istri saya?"

Lelaki -dokter- itu tertawa kecil sebentar sebelum menepuk pundak Niall, "Tentu saja dia baik, istrimu itu adalah wanita yang kuat bukan?"

Niall tersenyum dan mengangguki ucapan sang dokter. Ia mengucapkan banyak terimakasih kepada Dokter itu sebelum akhirnya lelaki paruh baya itu pergi meninggalkan mereka semua.

*******

Linneas terbangun dari tidurnya karena pengaruh obat bius yang sepertinya mulai habis. Langit-langit ruangan berwarna putih dan botol infus menjadi pemandang pertama yang ia lihat.

Rasa hangat terasa ditangan kirinya, seperti ada yang menggengam atau membalutnya.

Linneas menolehkan kepalanya ketika dilihatnya Niall tengah tertidur dengan kepala yang menjadikan tangan kirinya sebagai bantal.

"Dasar." guman Linneas dengan senyum kecilnya.

Ia kembali mengedarkan pandangannya kesekitar. Hingga akhirnya berhenti, ketika ia juga melihat Twinnies yang saling bersender sembari terlelap disofa rumah sakit.

Rasanya berbagai umpatan ingin ia lontarkan untuk Niall. Karna bagaimana bisa ia membiarkan twinnies ikut dan menjaga Linneas disini? Mereka harusnya istirahat dirumah saja.

"Ya.. Bajingan. Bangun..!" Teriak Linneas serak. ia menggoyangkan tubuh Niall sehingga lelaki itu terbangun dari tidurnya.

"Linneas!" seru Niall kaget. "Se-sebentar, aku akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu!"

Genggamannya terlepas, ketika Niall beranjak dan meninggalkan ruangan tersebut untuk memanggil dokter.

Maddie yang akhirnya bangun, ikut kaget melihat sang ibu yang sudah mengedipkan matanya. Lantas ia membangunkan Mattie yang berada disampingnya.

"Matt, mom sudah sadar!" kata Maddie, dan Mattie pun akhirnya terbangun.

"Mom!" panggilnya sembari beranjak menghampiri ibunya, "Apa mom sudah merasa lebih baik?"

Linneas yang senang melihat twinnies hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Menyuruh kedua bocah itu mendekat dan memeluk mereka dengan erat.

"Mengapa kalian ada disini? seharusnya kalian tetap dirumah." ujar Linneas yang melihat twinnies secara bergantian.

"Kami kesini bersama uncle cal, ingin melihat adik baru kami." Mattie menjawab mewakili kembarannya.

"Oh ya?" Twinnies mengangguk. "Lalu dim--"

Suara decitan pintu yang terbuka membuat semuanya menoleh, disana terlihat Niall dan seorang dokter yang tengah berjalan menghampiri Linneas.

"Bagaimana? Sudah merasa lebih baik, Mrs. Horan?" tutur dokter itu dengan nada Humor.

Linneas tersenyum, "Ya,sudah lebih baik. Terimakasih, dok."

"Sama-sama Ma'am."

"Ah iya, apa anakku belum dibawa kesini?"

"Sebenarnya tadi sudah, namun anda belum sadar dan dia harus segera diberi makan, jadilah kami membawanya kembali keruang bayi. Tapi sebentar lagi pasti akan diantar kesini." Linneas mengangguki penjelasan sang dokter.

"Terimakasih dok,"

"Ya, kalau begitu saya permisi."

Mattie dan Maddie memangdang polos kepergian sang dokter dan kembali menatap Linneas setelahnya.

"Jadi mom, siapa nama adik kami?" ucap Maddie yang sudah tidak sabar.

Niall mengelus kepala putrinya lembut sembari melempar senyum pada Linneas, "Namanya..."

"Micholas Jameswall Horan."








---------------------

Heiho!

Kemaren gue kaget bgt asli, gua kira gak bakal ada banyak respon gt kan buat bonschapt, tapi ternyata banyak.

Wuidih.. q bahagia sekylie. hehe..

jadi, nih aku kasih bonschapt lagi. Maaf ya kalo pendek..

sekian terimakasih...

-chaèlsa

F A B U L A (ft. Niall Horan) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang