000

Musim Gugur

Dumbledore terbunuh bukanlah isu baru di antara kami. Dan Draco terlibat di dalamnya juga bukanlah isu baru bagi kami. Harry menyaksikannya. Harry menyaksikan bagaimana secara tiba-tiba Snape datang dan mengambil alih tugas yang diberikan oleh Voldemort. Hal itu memang membuatnya terlepas dari tuduhan membunuh Kepala Sekolah kami, tapi fakta itu juga tak membuat Harry menyukainya. Harry masih merasa bahwa sebenarnya Draco berotak sama dengan para Pelahap Maut lainnya. Dan aku berusaha mati-matian membelanya. Bukan karena aku memihak padanya, tapi lebih kepada bahwa aku tahu Draco bukanlah orang yang seperti itu.

Persahabatanku dengan Harry sudah kembali pulih. Pulih seperti sedia kala. Sedia kala saat Draco belum ada di hidupku.

Hari itu setelah aku bertemu dengan Draco, aku melihat Harry sudah berdiri menunggu tepat di koridor yang pastinya akan kulalui dengan Draco. Aku mengira Draco sudah menghilang terlebih dahulu, namun langkahku terhenti saat melihat Draco kini sudah berhadap-hadapan dengan Harry. Dengan tergesa aku menghampiri mereka sebelum kejadian kamar mandi lalu kembali terulang.

"Kami tak akan berkelahi, Hermione," ujar Draco yang membuat langkahku terhenti.

Ia memanggil 'Hermione' di hadapan Harry. Aku langsung berdiri di samping Draco dan saat itu juga tangannya meraih tanganku dan menggenggamnya tepat di hadapan Harry yang sedikit terbelalak melihat hal itu. Bukan hanya Harry yang terkejut bahkan aku sangat terkaget-kaget dibuatnya. Kami sama sekali tak pernah melakukan hal ini di ruang publik seperti saat itu. Walaupun keadaan saat ini benar-benar sangat sepi, tapi keadaan seperti itu seharusnya tak terjadi. Bagaimana bila salah seorang dari murid melihatnya? Aku mati mendadak bila membayangkannya.

"Dengar Potter, aku tak memintamu untuk merestui hubungan kami apalagi memberkatiku ataupun menyukaiku. Tetapi, aku membutuhkan berkatmu untuk Hermione," ujar Draco tenang tanpa melepaskan tautan tangan kami.

"Lakukan deminya, karena ia menjadi setengah gila saat kau tak lagi berteman dengannya," Draco menyelesaikan kalimatnya.

Harry diam tak bergeming sama sekali di hadapan kami. Kemudian ia sedikit mendengus. "Untuk Hermione," ucap Harry.

Senyum langsung terpulas di wajahku. Kembali aku ingin membuat waktu berhenti di saat seperti ini saja. Kami tak perlu menghadapi bagaimana nasib akan mempermainkan satu per satu dari kami. Draco menatapku kemudian sedikit senyum tipis terpancar dari wajahnya. "Bahagia?" tanyanya menatapku.

Aku mengangguk dan ia menarikku untuk mendaratkan kecupan di puncak kepalaku. Sangat cepat sampai aku sendiri tak menyadarinya dengan sempurna. Harry melihat kami dengan tatapan yang tak terdefinisi. "Aku kembali ke asrama," ujarnya meninggalkanku tanpa harus memberi basa-basi pada Harry.

"Ini sungguhan?" Harry masih bertanya tak percaya padaku.

Aku mengangguk dengan senyuman yang belum menghilang dari wajahku. "Gila," tambahnya.

"Aku sudah dimaafkan."

"Kau tak salah," tanggapnya.

"Kita kembali berteman?"

"Kita akan selalu berteman meski kau berakhir dengan Troll sekalipun."

Aku sangat bahagia mendengar itu dan meloncat ke dalam pelukannya.

000

Musim Gugur

Terlalu banyak kajadian tragis dan menyedihkan yang terjadi pada kami belakangan ini. Kematian Dumbledore bukanlah satu-satunya kematian yang membuat jiwa kami terguncang dengan hebat. Diawali dengan Sirius, Dumbledore, dan sekarang Moody. Lalu aku selalu bertanya dalam hati, siapa lagi selanjutnya? Semua anggota Orde? Aku? Ron? Kemudian Harry? Mungkin juga Draco. Semua hal itu membuat selera makanku menurun secara drastis. Tak hanya hal itu yang membuatku menjadi setengah tak waras akhir-akhir ini, tapi juga karena aku telah memodifikasi ingatan kedua orang tuaku. Entahlah bagaimana tanggapan orang akan perbuatanku ini. Aku hanya ingin membuat kedua orang tuaku selamat. Dan tak perlu terluka jika suatu saat nyawaku berakhir di dunia ini. Walaupun akibat dari perbuatan itu, aku menjadi uring-uringan tak karuan seperti sekarang. Tak peduli. Yaa, aku mecoba utnuk tidak peduli.

The Notebook by AchernarEve (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora