Apa kabar hubunganku dengan Scorpius? Tak ada yang tahu bagaimana kabar kelanjutan dari hubungan kami. Hal yang kuketahui sekarang ialah bagaimana cara memfokuskan diri agar dapat melewati NEWT ini dengan keberhasilan sempurna.
000
Semua telah berakhir. Aku tidak menceritakan hubunganku dengan Scorpius tentunya. Bahkan aku tak tahu bagaimana cara untuk menganjaknya berbicara lagi. Seluruh ujianku telah berhasil kuselesaikan. Masih terasa seperti mimpi bahwa aku secara resmi telah lulus dari Hogwarts. Segera setelah semua ijazah dan kelengkapan kelulusanku seleseai aku akan meninggalkan kastil ini dan memulai kehidupan baruku. Entah sebagai pegawai atau mahasiswa. Hal ini sudah menjadi topik hangatku bersama Dad dan James saat liburan Natal kemarin namun sampai saat ini aku belum menemukan titik temunya. Dan rasaku hal itu bukanlah menjadi prioritasku sekarang. Prioritasku sekarang ialah berbicara pada Scorpius serta mencari tahu apa yang membuat James menjadi semenyebalkan itu padaku.
000
Perayaan kelulusan serta kenaikan tingkat memang selalu menjadi momen yang ditunggu oleh para penghuni di Hogwarts. Namaku dipanggil sebagai pemilik nilai kumulatif tertinggi di semua mata ajar, disusul oleh Scorpius, dan Faviana. Rasa canggung tak terbendung lagi di antara aku dan Scorpius. Bahkan dengan bodohnya aku tak mampu menatap dirinya saat ia menjabat tanganku. Saat tatapan kami menyatu ketika akan menuruni podium ia hanya mengangguk sopan, seperti tak pernah terjadi apapun di atara kami. Seperti semua ciuman, sentuhan, mengendap-endap di perpustakaan, dan hal lainnya tak pernah terjadi di antara kami. Dan aku tahu sekarang adalah waktu yang tepat untuk membereskan semua hal yang telah kuhancurkan akibat perasaan tak karuan itu.
Stasiun di Hogsmeade telah penuh sesak oleh para murid. Hagrid sudah sibuk sedari tadi mengawasi para murid tingkat awal yang masih terlalu labil untuk membawa dirinya. Helaine sudah berada di kereta sementara aku masih berada di peron mencari keberadaan Scorpius. Aku belum melihatnya lagi sejak di Aula Besar tadi. Aku masih berusaha mencari sosoknya dan akhirnya aku menemukannnya. Sosok tinggi dengan mata kelabu dan rambut pirangnya berhasil menyita pandanganku. Ia berjalan santai dengan sebelah tangan berada di dalam kantung celananya dan tangan satunya lagi sibuk memegang beberapa buku yang entah apa judulnya. Tanpa memedulikan sekitar aku berlari ke arahnya sambil sesekali mengucapkan kata 'maaf' karena menabrak. Aku tiba dengan terengah-engah di hadapannya. "Rosalie," ujarnya pelan dan tak perlu berpikir dua kali lagi aku menariknya ke dalam ciumanku.
Untuk sesaat melanggar norma dan menjadi sorotan umum tak lagi menjadi masalah bagiku. Aku memegang kerah bajunya dan mendaratkan bibirku tepat di bibirnya. Sesaat kemudian aku melepaskannya dengan napas yang masih memburu hasil berlari dan semua adrenalin yang bekerja ketika mencium pria ini.
"Rosalie."
"Dengarkan aku Scorpius," ujarku perlahan "aku mohon kau memaafkan sikap bodohku yang bahkan aku tak tahu darimana asalnya. Dan kau harus tahu bahwa kau satu-satunya pria yang kusukai, tapi aku butuh waktu untuk meyelesaikan masalahku dan.."
Dan sebelum kalimatku terselesaikan ia telah menarik diriku ke dalam ciumannya. Aku dapat mendengar suara nyaring dari buku-buku yang menghantam lantai peron ini. Kakiku seakan meleleh seperti agar-agar yang baru saja matang. Dan segalanya terasa sangat tepat. Aku tahu bahwa segalanya akan berjalan baik-baik saja. Aku hanya perlu meluruskan beberapa masalah dengan James dan jika ia masih berlari dariku saudah saatnya aku yang mengejarnya meski sampai ke lubang semut sekalipun.
Akhirnya Scorpius melepaskanku. Ia menangkup wajahku dengan kedua tangannya. "Aku mengerti Rose. Dan aku akan menunggu kau menepati janjimu."
Aku mengangguk. "Tunggu aku."
Suara peluit Hogwarts Express-lah yang harus memisahkan kami. Aku tahu ia harus berpatroli untuk terakhir kalinya sebagai Ketua Murid. Aku melepasakan tautan tangan kami dan mundur perlahan sambil membenarkan letak tas yang tadi terjatuh dari bahuku saat kami berdua terhanyut dalam sebuah ciuman tadi.
YOU ARE READING
The Notebook by AchernarEve (END)
RomanceCukup dengan tulisan dan kau akan mengetahui segalanya. Read and Review, please. Harry Potter, T, Indonesian, Romance & Hurt/Comfort, WARNING : beberapa chap akan di privat
