*****

80 3 0
                                    

Keesokan harinya, seperti biasa, kami para gadis gadis panti berangkat ke sekolah di kota yang letaknya tidak begitu jauh dari panti dan terkenal dengan mutunya yang lumayan bagus. Dan di sekolah, aku bertemu lagi dengan hantu sekolah. Yaa aku mengibaratkannya seperti hantu. Karna dimana aku berada dan bertindak, dia selalu mendatangiku dan menghinaku dengan tuyul tuyul ajudannya. " Hey anak haram! selamat pagi! semoga hari lo menyenangkan" Rindy dan teman teman tertawa mengejekku. "Udah di usir teman teman sekolah, udah diejekin, dihina, masih mau aja ke sekolah, memang gak tau malu lo!"sambung trita. "Kenapa harus malu? Setidaknya aku tidak berusaha menjadi penghasil anak haram, keluyuran tiap malam dan berpacaran layaknya suami dan istri seperti yang kalian lakukan," balasku tenang. Mata mereka melotot melihatku. Aku langsung berbalik dan meneruskan perjalananku menuju kelas. Aku tidak tahu jika mereka begitu marah sampai mendorongku dan membuatku terjatuh. Namun yang membuatku lebih terkejut, ada yang bersedia menjulurkan tangan untuk membantuku berdiri. Dan memarahi hantu hantu sekolah yang menghinaku tadi. Buk Rika.

Surat di bulan April [THE END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن