confuse

1.4K 89 9
                                    

******
.
.
.
.
Tok tok tok

Naruto segera membereskan kertas-kertas yang bercecer di mejanya itu saat mendengar ketukan pada pintu ruangannya. Naruto yakin itu pasti Hinata yang beberapa waktu lalu diminta  untuk keruangnya. Dengan tampang iblisnya dan senyuman yang manis seraya merapikan sedikit kemejanya Naruto mempersilahkan Hinata untuk masuk

"Permisi sensei..maaf mengganggu"

Naruto heran..yang berdiri didepannya saat ini bukan Hinatanya..tapi melainkan Shion mahasiswi pirang yang memperhatikan Hinata dengan tampang tidak suka pas dikelasnya tadi.

"Mana Hyuga Hinata Shion? Kenapa bukan dia yang kesini?"

Shion merasa sedikit marah dengan pertanyaan Naruto barusan..apa bedanya dia dengan Hinata.

"Maaf sensei..tapi Hinata bilang dia tidak enak badan..makanya saya yang mewakilinya untuk menyerahkan tugas ini"

Naruto sedikit tidak percaya dengan alasan shion..dia berpikir pasti ada apa-apanya dengan Shion dan Hinata. Tapi sebagai orang yang sedikit cuek Naruto tidak ambil pusing.

"Oh ya sudah kalau begitu..taruh kertas-kertas itu disini dan kau boleh kekelas mu lagi shion-san."

"Baik sensei...hmm...tapi sensei ada yang ingin ku bicarakan dengan sensei?" Shion mencoba menarik perhatian Naruto..shion merasa antara dia dan Hinata masih mendingan dia..padahal mah tidak.:D

"Ada apa shion-san?"
Ini sedikit aneh untuk Naruto..pasalnya..mahasiswi seperti Shion tidak terlalu akrab dengannya..dab hal apa yang shion ingin tanyakan

"Bagini sensei...sebenarnya ada hubugan apa antara sensei dengan Hyuga Hinata?"

Pertanyaan shion terdengan to the point..tapi bagi Naruto itu terdengar tidak sopan..menurut Naruto apa urusannya untuk Shion mengetahui hubungannya dengan Hinata.

"Maaf shion-san..itu masalah pribadi saya..dan pertanyaan itu tidak sesuai dengan ranah antara dosen dan Mahasiswi..kalau tidak ada urusan lagi..kau bisa pergi sekarang juga..karena saya lagi sibuk..silahkan!"

Shion tidak terima dengan jawaban Naruto..tapi dia tidak mau membuat Naruto semakin marah..karna saat ini Naruto terlihat sedikit marah dengan pertanyaan yang diajukannya barusan.
Dengan tampang kesal shion meninggalkan ruangan Naruto setelah membungkuk sebentar.

"Apa apaan dia itu..memang apa urusannya dengan dia kalau aku ada apa apanya dengan Hinata."

Naruto seketika menjadi badmood..padahal suasana hatinya sudah cerah sebelum kedatangan shion tadi. Dengan tampang sedikit kesal Naruto meninggalkan ruangannya.

****
Flashback

Hinata mengumpulkan semua tugas-tugas teman sekelasnya dan akan diantarkan keruangan dosen mesumnya a.k.a Naruto.

Sebenarnya Hinata sedikit malas keruangan Naruto karena dia takut kejadian kemaren terulang kembali yang mana Hinata kehilangan ciuman keduanya diruang itu. Tapi mau bagaimana lagi dia harus menyerahkan tugas-tugas ini.

Tapi sebelum Hinata sampai keruangan dosennya itu, seseorang membekap mulutnya dan membawanya kesudut koridor kampus yang tidak dilalui orang.

"Ehmmmm....le-epa-askan..sia-apa kamu?"

Dengan masih mengumpulkan nafasnya  Hinata perlahan melihat kebelakang kepada orang yang barusan membekapnya. Alangkah terkejutnya Hinata..karena yang barusan membekapnya adalah Shion..mahasiswi yang tempo hari mengancam Hinata ditoilet.

"Hai Hyuga..kita bertemu lagi...apa kau lupa dengan peringatan ku tempo hari?"

Shion bertanya pada Hinata dengan tampang setannya.

Sedangkan Hinata dia kembali menegang dengan melihat tampang shion..sebenarnya ada apa dengan shion..Hinata tidak Habis pikir kenapa orang seperti shion bisa berbuat seperti ini padanya.

"Maaf shion-san..aku tidak ada apa apa dengan Naruto sensei..jika kau menyukai Naruto sensei itu urusamu dan jangan melibatkan aku..aku hanya berencana untuk menyerahkan berkas-berkas ini keruangannya".

Hinata sudah mulai tidak takut lagi..dia berpikir  untuk apa dia harus takut pada shion toh dia tidak salah apa apa..dan untuk urusan Naruto dia tidak ambil pusing..karena dia tidak mau terbebani dengan masalah itu.

Jujur saja..Hinata memang sedikit menaruh perasaan dengan dosennya itu..tapi kalau rasa yang dia punya membuat orang membencinya dia akan membuang perasaan itu jauh jauh..walaupun itu sakit untuk dirinya sendiri

"Oh benarkah seperti itu..bukankah kau keruangan Naruto sensei untuk menggodanya Hyuga?"

Pertanyaa shion berhasil membuat Hinata marah. Dengan tampang sedikit kesal diberikannya berkas itu ketangan shion

"Aku bukanlah orang seperti itu..dan tidak ada juga gunanya untuk ku menggoda Naruto sensei...terserah kau saja ingin berkata apa..dan serahkan saja sendiri berkas itu keruangan Naruto sensei..permisi".

Hinata melenggang meninggalkan shion dengan tampang cengonya.

'Apa aku salah berkata seperti itu padanya ya?'
Gumam shion setelah kepergian Hinata.

Flashback end

*******
.
.
.

"Hinata-nee..kenapa sedari tadi tampang nee-san terlihat seperti orang marah begitu..apa kau kesal dengan seseorang?"

Hanabi heran dengan kakak gadisnya ini karena sejak pulang kuliah tadi Hinata sudah terlihat dengan tampang marahnya.

"Nee-san tidak apa apa Hana-chan..kau tidak perlu khawatir..Nee-san cuma lagi PMS."

Hinata tidak ingin memberitahukan masalahnya dengan Hanabi..dia merasa ini tidak harus untuk diceritakan karena masalah ini hanya masalah sepele menurutnya.

"Baiklah kalau begitu nee-sa...oya nee-san kita keluar yuk..mumpung masih jam 5..kan sudah lama kita ngak shopping2..mau ya nee-san?"

Hanabi memcoba merayu Hinata dengan tampang memelasnya. Dan itu berhasil dengan anggukan kepala yang diberikan oleh Hinata itu pertanda bahwa dia setuju dengan permintaan Hanabi.

Hinata berpikir dengan sedikit refreshing keluar dia akan bisa melupakan masalahnya yang barusan dan bisa mencuci mata juga tentunya..:D

"Yeeeyy...kalau begitu aku siap-siap dulu nee-san..nee-san juga harus siap-siap."

Setelah kepergian Hanabi, Hinata berjalan menuju balkonya dan melirik kebalkon milik senseinya itu.

Sejujurnya Hinata sedih..kenapa disaat dia mulai ada perasaan dengan seseorang dan itu tidak berjalan mulus..kenapa harus ada halangannya..kenapa dia tidak bisa menyukai seseorang dengan jalan yang mulus..kenapa..kenapa..dan kenapa.

Yang ada di otak Hinata saat ini kenapa dan kenapa..padahal Hinata merasa Naruto juga menyukainya..walaupun belum pasti adanya..tapi Hinata berharap lebih akan sikap Naruto padanya beberapa hari ini. Tapi dengan sikap shion dengannya juga membuatnya tidak tau harus berbuat apa...dia bukanlah orang yang tega untuk merusak perasaan orang lain..karena Hinata tau kalau shion juga menyukai Naruto.

'Sensei..aku harus bagaimana?'

Guman Hinata..setelah itu dia menutup kembali jendela balkonnya dan bersiap-siap untuk pergi dengan Hanabi.
.
.

TBC






Hey hey hey.....ada yang kangen ngak dengan cerita ini?????(keknya ngk ada deh)
Tapi aku harap ada juga yang kangen..walaupun ini cerita abal-abal dan update nya juga ngak tau waktu..heheehe

Aku balik lagi denga chap gaje yg lainnya..semoga suka ya...dont forget to votments...see yaaaaa..muaaaachhhh

My Lecturer Or NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang