DONT WANNA KNOW

1.6K 89 9
                                    

" Ohayo honey..??"

Hinata yang baru saja keluar dari pagar rumahnya sudah disuguhkan dengan sapaan ceria dari tetangga sekaligus merangkap sebagai dosennya tersebut. Tapi Hinata sama sekali tidak menanggapi sapaan Naruto tersebut.

Dengan acuhnya Hinata berjalan melewati Naruto yang masih setia dengan cengiran lima jari di bibirnya.

Dia masih ingat dengan ancaman yang diberikan oleh Shion padanya kemarin. Bukan apa-apa..cuma Hinata masih sayang nyawa saja..kalau-kalau Shion memang nekat melenyapkannya dari muka bumi ini..dan menuju ke siratul-mustaqin secepatnya.

Dengan membayangkan perlakuan Shion kepadanya tempo hari lalu saja sudah membuatnya merinding..apalagi kalau Shion memang serius merealisasikan ucapannya tersebut.

Sedangkan Naruto yang merasa diabaikan tidak tinggal diam, dia segera mengejar Hinata yang sudah daluan berjalan didepannya, dan tidak menghiraukan mobilnya yang ditinggalkannya.

" Hime... tunggu..!!
Kenapa kau tidak balas sapaan ku..dan ada apa dengan tampang datar mu itu..apa kau mau aku beri score E di mata pelajaranku??" ancaman Naruto diiringin sedikit candaan.

Tapi lagi-lagi Hinata tidak peduli, yang ada dipikiran saat ini, bagai mana dia segara mendapatkan bus dan menjauhi dosennya yang gila ini.

"Hime....bicaralah...apa aku ada salah,sehingga kau mengacuhkan ku lagi?"
Naruto masih betah bertannya dan berjalan beriringan dengan Hinata, walaupun lagi-lagi Hinata mengangap dia tidak kasat mata

'Apa aku sudah mati ya? Makanya Hinata tidak mendengar dan mengacuhkan ku!'
Naruto membatin sendiri,
Dan segera mungkin pikirin itu dienyahkan dari kepala kuningnya.

dia tidak mungkin mati secepat itu..karena niat nya untuk mempersunting Hinata belum terwujud..jadi masih lama bagi malaikat maut untuk mengincar dirinya..ckckck

Naruto sangat benci apabila tidak diacuhkan..apalagi itu dengan seorang Hinata. Dengan secepat kilat ditariknya tangan mungil Hinata dan membalikan tubuh mungil tersebut supaya menghadap ke dia.

Sontak Hinata terkejut akan perilaku Naruto tersebut dan segera mungkin mengibaskan tangannya secara kasar dari genggaman Naruto.

"Apa-apaan ini sensei..kau tidak berhak untuk menarik tanganku seperti tadi" ucap Hinata dengan nada sedikit ketus. Jujur saja dia tidak suka dengan perlakuan yang diberikan oleh senseinya tersebut.

"Oh syukur lah..ternyata aku masih hidup..terima kasih kami-sama"
Bukannya terkejut atau sebagainya..tapi Naruto malah bersyukur karena dia masih bisa memegang Hinata, walaupun respon dari Hinata sedikit ketus..tapi tak apalah.

"Apanya yang tidak berhak hime..kitakan calon suami istri..jadi itu sah-sah saja jika aku selaku calon suamimu menggenggam tangan calon istriku" balas Naruto lagi dengan tidak lupa senyuman secerah mentari masih bertengger apik di bibirnya.

"Kumohon sensei..menjauh lah dariku..jangan pernah menyapa atau dekat-dekat lagi dengan ku sensei..please?"

Hinata tidak tau cara apa lagi yang harus dilakukannya agar sang sensei tampan ini menjauh dari kehidupannya, dan juga supaya kehidupannyapun terlepas dari ancaman-ancaman Shion.

"Apa maksudmu Hime..kita ini kan dosen dan Mahasiswi..itu adalah hal mustahil untuk dilakukan. Lagipula kita juga tetangga dan sebentar lagi kita bakalan jadi keluarga..jadi tidak ada alasan bagi ku untuk menjauh dari mu hime"
Kali ini Naruto bicara dengan tampang seriusnya.

Jujur Naruto tidak tau apa penyebab Hinata berucap seperti itu padanya.
, dan jujur Naruto sedikit kesal kalau Hinata harus memintannya untuk menjauh disaat hatinya telah berbunga akan cinta.

"Cukup sensei...jangan bicara hal-hal yang membual seperti itu lagi dihadapanku..dan kita tidak akan pernah menjadi keluarga....permisi sensei"

Hinata kali ini bicara cukup tegas.. dengan segera dia masuk kedalam bus dan meninggalkan Naruto yang masih mematung dihalte bus tersebut

Sedangkan Naruto, setelah kepergian Hinata dia tidak bergerak sedikitpun...tapi dapat dilihat dibibirnya tersemat sedikit serigaian..it looks like evil smirk.

'Heh..membual?..tidak akan pernah jadi keluarga?...ck...kita liat saja nanti sayang'

Naruto membatin..dan serigaian itu masih ada..
.
.
.
.
.

"Ohayo minna..?"

"Ohayo sensei"

Sapa Naruto ceria kapada Mahasiswa/i nya...saat ini Naruto mengajar di kelas Hinata dan sekilas diarahakan pandangannya pada Hinata yang duduk disudut ruangan dekat jendela. Walaupun Hinata tidak menatapnya..tapi dia sudah cukup puas.

sekilas Naruto memperhatikan seluruh muridnya..dan tanpa disengaja pandangan Naruto tertuju pada seorang gadis bersurai kuning dan beriris kurang lebih seperti Hinata yang sedang memperhatikan Hinata dengan tampang Psychopath_nya. Naruto tau siapa gadis itu, dia adalah Shion salah satu mahasiswinya dikelas ini, tapi yang tidak diketahuinya adalah, kenapa Shion menatap Hinata seperti penuh dendam seperti itu.

Tidak ambil pusing Naruto langsung memulai pelajarannya dan sesekali masih memperhatikan Hinata disudut sana.
.
.
.
.
.
" baiklah minna-san, saya rasa pertemuan kita kali ini cukup sampai disini dan untuk latihan yang tadi tolong dikumpulkan ke Hyuga-san dan Hyuga-san tolong serahkan keruangan saya..oke? Kalau begitu saya permisi dulu."

Belum kelar rasa keterkejutan Hinata karena Namanya dipanggil dia sudah dibuat terkejut sekali lagi dengan perintah yang diberikan oleh dosen tampan itu. Dan juga belum sempat Hinata untuk membantah tapi sayang Naruto sudah keluar ruangan.

'Sensei...kenapa sensei..kenapaaaaaaa?'
Ratapan Hinata dalam hati

Sekilas Hinata melihat kearah Shion dengan ekor matanya, dan dia masih menemukan Shion dengan tatapan psychopath_nya

'Kami-sama..mohon lindungi aku dari godaan setan dan prilaku setan yang terkutuk...aminnn'

Hinata berdoa serius didalam hatinya...godaan setan itu di tujukannya kepada Naruto a.k.a si sensei tampan..dan prilaku setan ditujukannya kepada Shion yaitu teman psychopath_nya.
Intinya menurut Hinta antara Shion maupun Naruto mereka sama-sama setan pirang yang bisa menghambat kelangsungan hidupnya.

Tapi kalau Hinata boleh memilih..dia lebih baik digoda oleh setan daripada harus dibully oleh setan.

Ckckcck...ya jelas dong kalau setannya setampan Naruto ( saya want juga mah)..*xD







TBC

Actually I feel so shy..because I've made a story but I can't finish it as soon as. And also I can't promise to finish all of my story but I'll try to finish one by one...be patient and forgive me.

Remind to votments..cause I am nothing without votments from my beloved readers.

Last words........see yaaaaaa..muaaaaaccchh

My Lecturer Or NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang