Merayakan patah hati , mungkin itu kata paling tepat untuk menjadi Judul dalam baitan Paragraf ini, tidak ada yang tidak layak untuk di rayakan bukan ? termasuk patah hatiku .
Bersama mu , menyisir waktu singkirkan sepi , pernah kita bercengkrama di ujung senja dengan riak tawa dan mimpi-mimpi yang kita ceritakan , seolah semuanya baru kemarin , Senyum ku tergaris dengan sendirinya mengenang nostalsgia itu sendiri , di sudut kafe dengan semerbak aroma dari seduhan Kopi, dan hujan yang memukul jendela menceritakan tawa mu yang masih tertinggal diudara .
Ingatkah saat kita saling membicarakan janji ? kau begitu yakin bahwa tidak ada yang akan saling meinggalkan , meskpun kita berada di atas perbedaan yang menjulang .
Bersama mu bahagia ku mengurai menjadi pematik tawa dalam sunyi , berdua kita bercengkrama di hadapan Tuhan , menceritakan betapa bahagianya aku memiliki mu , meskipun aku tahu kita menyebut sang penicipta rasa itu dengan nama yang berbeda .
Senja selalu datang dengan cerita .
Begitupun saat dimana aku menjemput perpisahanku , atau tepatnya sebuah kepergian tanpa pamit dari cinta yang baru saja aku banggakan tepat di batas senja itu, menuju bulan November .
Dan sampai sekarang ..
Tidak ada yang terbiasa dengan sebuah kehilangan , begitu pun aku.
Dan hatiku tidak se sederhana itu untuk menerjemahkan beribu tangis yang membuncah dan getir hati yang terus bergetar , aku pikir semua akan baik-baik saja , aku masih bisa bernafas , aku masih bisa bicara aku masih bisa berjalan kemana pun, namun aku lupa kaki boleh saja berpindah namun hati ternyata masih menetap .
Sosok mu terlanjur jauh menjadi candu dalam pelupuk , terlalu memaksa jika aku berkata semua akan baik-baik saja , dusta paling agung jika aku berkata aku tidak apa-apa , setidak nya kau harus tahu , lembaran tisu itu menjadi saksi betapa kepergian mu lebih pahit dari kopi tanpa gula yang menjauhkan mimpi dari tidur , lebih sakit dari luka mana pun , dan tangis ini sepertinya lebih basah dari Hujan Bulan Juni .
Benar kata Dilan , Rindu itu berat .
Apalagi jika merindukan sesorang yang telah jauh pergi , yang kini aku tidak tahu dia tengah bersama siapa , sedang apa dan jemari siapa yang Kini ia genggam .
Dengan mu bahagia meruntuh menjadi sakit yang tak berdarah , bersama kenangan dan air mata ku meluruh jatuh dari kelopak kemudian membentuk parit di pipi, bercengkrama dengan luka, aku mulai terbiasa dengan air mata.
You Flew away before I could say , taken away before your time up into the sky
Meratap sebuah perpisahan itu memang sangat menyedihkan , tidak mudah untuk ku terima dengan penuh kerelaan, kini aku terpojok dalam duka dari sebuah perpisahan .
Apa kau pernah berpikir bagaimana rasanya di tinggalkan ? baiklah tidak usah kau rasakan , terlalu sakit biar aku saja .
Rindu ini yang tak pernah mengerti , bahwa hadir mu tak lagi berada di sisiku , masih saja menagih cerita dan terus meronta dalam kata temu .
Now you're gone , you really gone , what I can do with this pain ?
Dan sebelum hujan reda , Ku titipkan salam paling gembira kepada masa depan mu nanti , semoga kau lebih bahagia dengan orang lain yang akan kau genggam jemari nya , dan kau panggil sayang di setiap paginya .
Something I don't understand!
Aku percaya , waktu tidak pernah berdusta , cepat atau lambat dia akan mengurai kenangan mu menjadi masa lalu yang benar-benar akan aku tinggalkan jauh di belakang , dan aku akan berjalan dengan langkah gemilang melupa semua luka dan sakit yang kau hadiahkan .
Time just left you behind..
Aku percaya , Tuhan maha penyayang , dia akan memeluk ku erat dan mengangkatku dari rasa sakit ini , dengan lapang dada aku akan menerima semua pahit dan kepedihan itu menjadi pengelaman sempurna mengabadikannya menjadi pelajaran berharga , dari kesalahan ku yang terlalu menyanjung mu agung di hatiku.
Dan..
Ratusan langkah setelah kepergian mu , aku masih berdiri kokoh bersama sisa-sisa hati yang kumikli, terpikir untuk mencari sosok lain sebagai pengganti , mencari hati yang baru sebagai tempat untuk merindu , menyusun kembali kepingan hati yang masih tercecer dan membuang sebentuk hati yang bernama kamu.
Tak apa , aku akan mengubur rasa ini pelan-pelan , karena cinta tak harus tentang kepemilikan , karena ada ratusan kenang yang harus ku kubur penuh kepasrahan.
SORRY KALO GAK LUCU :") CURHAT DIKIT KALO DI PENDEM SENDIRIAN KOK SAKIT 😄