Part 3 : New Place, New Enemy

3.7K 276 3
                                    

Pagi ini, tasia sudah siap untuk mendapatkan teman baru di kelasnya. Tasia menggunakan seragam Magissa Academy, seragamnya berbentuk kemeja berwarna biru dipadukan putih dan rok sepanjang lutut dengan motif kotak-kotak berwarna biru laut dan garis hitam. Dasi berwarna biru langit kotak-kotak dipadukan dengan garis hitam dan warna biru tua.

Sekilas tasia memandang penampilannya di meja rias yang sudah disiapkan di masing-masing kamar.

Baju? Check. Wajah? Check. Rambut? Hmm lebih baik aku menguncirnya saja. Batin tasia lalu tasia menguncir rambut pirangnya berbentuk ekor kuda.

"Tasieeeee!" Teriak zwei sambil mengetuk pintu kamar tasia

Tasia berjalan kearah pintu kamarnya lalu membuka pintu itu "ada apa?" Tanya tasia

Zwei menatap tasia dari atas sampai bawah dengan mata yang berbinar. Sedangkan tasia hanya menatap teman barunya ini dengan satu alis terangkat tanda bingung

"Astagaa tasie! Kau cantik sekali!" Pekik zwei "Claire! Lihatlah! Tasie cantik sekali!" Ucap zwei sambil memanggil claire

Claire menoleh dan menunjukan ekspresi yang sama dengan zwei

"Wow tas, kau cocok sekali menggunakan seragam itu. Jika aku laki-laki, sudah pasti aku akan jatuh cinta padamu" goda claire sambil menaik turunkan kedua alisnya

Tasia memutar bola matanya malas "reaksi kalian berlebihan" ucapnya "sudahlah ayo pergi" lanjutnya

Zwei dan claire mengangguk lalu pergi keluar kamar dan mengunci pintu kamar itu.

Tasia, zwei dan claire berjalan menuju kelasnya. Tak jarang para kaum adam yang menatap tasia dengan pandangan memuja dan berhasil membuat tasia merasa gelisah

Zwei yang menyadari kegelisahan tasia memegang tangan tasia " tasie, kau mempunyai wajah seperti dewi yunani. Tentu saja membuat laki-laki disini memandangmu dengan tatapan seperti itu. Kau harus membiasakan diri, tas" Ucapnya sambil tersenyum

Tasia tersenyum lalu mengapa anak-anak panti asuhan itu mengolok-olokku? Tanyanya dalam hati

"Oh iya tas, kau mau kemana?" Tanya claire

"Umm, entahlah. Aku harus bertemu dengan Ib-- ah maksudku Ms. Cypher di ruangannya. Bisa kau tunjukkan dimana ruangannya?" Tanya Tasie

"Ya, dari sini, kau lurus saja lalu jika kau menemukan tangga, naiklah lalu pilih jalan kearah kiri. Disitulah ruangan Ms. Cypher. Maaf kami tidak bisa mengantarmu karena sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai" jelas Claire yang dibalas dengan anggukan kepala tasie.

Tasie berjalan mengikuti arahan claire. Tasie yang tidak berbakat mengenai arah, tersesat di tengah lorong panjang yang memiliki pancaran cahaya yang sangat minim.

Oh sial. Dimana aku? Tasie mengumpat dalam hatinya karena tak kunjung menemukan tangga

Tiba-tiba, seseorang menepuk bahu tasie yang menyebabkan tasie terlonjak kaget

"Hey, kau tersesat?" Tanya seorang pemuda dengan nada dingin yang berhasil membuat bulu kuduk tasie terangkat

Tasie berbalik dan menatap wajah pemuda itu "a-aku mencari ruangan Ms. Cypher" ucapnya dengan nada datar setelah berhasil mengumpulkan keberaniannya

Pemuda itu menatap tasie dengan manik mata hijau nya "ikuti aku" ucapnya dengan nada dingin

Tasie menghela nafas lega. Astaga. Aku kira aku akan mati mengenaskan karena jantungku yang akan melompat keluar dari tubuhku

Tasie mengikuti laki-laki itu hingga akhirnya tasie menemukan tangga yang mengarah ke ruangan Ms. Cypher

Tasie menghela nafas "terima kasih telah mengantarku. Aku bisa sendiri dari sini" Ucapnya sambil melesat menaiki tangga dan melewati pemuda itu.

The Lost Dragons : Flame & IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang