[H]

947 169 12
                                        

- 1 Agustus 2015 -

Gak kerasa gue udah tahun ke 2 di SOPA. Sejak kejadian itu, Mark jadi lebih quality time sama gue. Walau sesekali kita masih kayak air dan minyak, tapi lumayan lah. Perlahan juga rasa suka gue sama Mark mulai tertimbun seiring berjalannya waktu.

Tapi ya, akhir-akhir ini Mark suka gaada waktu. Sepulang sekolah dia langsung pergi buat jalanin segala macam training. Pas weekend juga, jadwalnya mulai padat dan nggak serenggang dulu. Koeun ternyata juga lolos, dan sekarang Mark Koeun jadi couple paling hits di sekolah gue.

Kenapa?

Karena acara variety show itu. The Mickey Mouse club, banyak yang bilang mereka lucu banget di acara itu. Bahkan gak jarang dari mereka yang dengan enaknya jodoh-jodohin Mark sama Koeun lah. Setelah gue tonton acaranya, emang bener sih. Dan masalahnya bukan cuma Koeun doang yang cantik di situ. Lami, Hina, apalagi Herin, senyumnya aja manis banget gitu.

Trus gimana nasib hati gue?

"Yer, dipanggil Pak Kyungsoo tuh." Gue yang lagi asik nonton disney channel di Youtube langsung mendengus kesal.

Pasalnya Pak Kyungsoo itu suka banget nyuruh gue ini itu. Nyuruh gue yang fotocopy-in ulangan lah, bantu bagiin buku tugas ke semua kelas, bahkan kadang suka nyuruh gue buat jadi tutor di pelajarannya kalo dia mendadak ada urusan.

Tapi kalo boleh gue jujur, Pak Kyungsoo itu ganteng, semua murid juga tau itu. Sering malah dia dimiripin sama D.O exo.

Tapi juteknya, gausah dibilang lagi. Udah jutek, dingin, sekalinya ngomong nancep aja terus di hati.

"Permisi, Pak." Kata gue yang sebelumnya mengetuk pintu dulu.

Tanpa menunggu jawabannya, gue pun berjalan menuju meja Pak Kyungsoo.

"Eh Yeri. Bilang ke yang lain hari ini kita ulangan sejarah ya." Kata Bu Soojung, gue pun mengangguk tersenyum. Walaupun dalem hati gue mengumpat seperti biasa.

Bu Soojung ini bisa dibilang ddm, diam-diam menghanyutkan. Santai sih kalo belajar sama dia, tapi kalo ulangan, udah mah mendadak, susahnya gak ketulungan lagi.

"Permisi Pak." Pak Kyungsoo mengangkat wajahnya.

"Ngapain kamu kesini?" Lah, dia malah nanya.

"Kata Chaeyoung bapak manggil saya.. Ada apa ya pak?"

"Nggak, saya gak manggil siapapun."

Saat itu juga gue tersadar, ternyata Chaeyoung lagi ngerjain gue. Sialan.

"Yaudah pak, maaf ganggu. Saya permisi, pak." Kata gue.

"Sebentar."

Langkah gue terhenti.

"Iya, Pak?" Tanya gue dengan hati-hati.

"Berapa menit lagi sebelum bel masuk?"

Padahal dia bisa liat di jam tangannya sendiri, sebel gue.

"Sepuluh menit pak."

"Kamu tunggu lima menit lagi di sini."

Dengan berat hati gue mengiyakan lalu tetap berdiri beberapa meter dari meja Pak Kyungsoo.

"Permisi." Gue termasuk semua guru menoleh, seorang laki-laki dan perempuan berwajah oriental nan asing bagi Yeri berada di ambang pintu.

"Kalian datang hampir terlambat. Lain kali datang 15 menit sebelum bel masuk ya." Mereka membungkuk lalu mengangguk tersenyum. "Nah, Yeri, tolong kamu antar mereka berkeliling. Bapak mau kamu jadi tour guide mereka buat jelas apa saja fasilitas, ruangan, pokoknya semua mengenai sekolah ini."

(2) cʀusʜ ʏou✔Where stories live. Discover now