Chapter 8

834 72 42
                                    


Sebelumnya dichapter 7

"Sekarang adalah waktu untukmu untuk berpikir Hyun .." itu adalah ucapan Myung Soo terakhir kali sebelum ia meninggalkan Woo Hyun sendiri terdiam kalut dengan pikirannya di rooftop.

Chapter 8

Dua jam berlalu namun tak ada tanda-tanda Woo Hyun kembali. Kepala Sung Gyu tak jarang menoleh ke arah pintu hanya untuk memastikan kedatangan Woo Hyun. Sampai bel pulang pun Woo Hyun tak kembali. Ia memutuskan ke kelas sebelah setelah memasukkan kembali buku-bukunya dan dan buku Woo Hyun, menunggu Myung Soo dan Sung Yeol di luar kelas.

Seperti biasa, Myung Soo dan Sung Yeol tampak mesra dengan kedua tangan mereka yang selalu bertautan indah, "Myung Soo ..." panggil Sung Gyu sambil mengibaskan tangannya dari luar kelas.

Keduanya pun menghampiri masih dengan tangan tak lepas, "Kau tadi rapat bersama Woo Hyun?"

"Eum, wae?"

"Kau kembali kenapa Woo Hyun tak kembali?"

"Dia belum kembali?"

"Iya. Dimana dia sekarang?"

"Terakhir aku bersamanya di rooftop."

"Baiklah, gomawo," Myung Soo menatap aneh Sung Gyu. Sedangkan Sung Yeol tampak tersenyum melihat kepergian Sung Gyu.

"Kau tersenyum?" Tanya Myung Soo. Sung Yeol menganggukkan kepalanya, "Ada sesuatu Ny. Kim?"

"Ya! Jangan panggil aku dengan nama itu," kesal Sung Yeol sambil mempoutkan bibirnya, "Kau tak lihat tadi Sung Gyu menampakkan raut kekhawatiran di wajahnya?"

"Apa ada yang salah?"

"Aishh, kalau seperti itu berarti dia mengkhawatirkan Woo Hyun, Myung." Myung Soo menganggukkan kepalanya, "Dugaan kita tak mungkin salah," keduanya pun tersenyum penuh makna. Akhirnya dua makhluk yang terkenal dengan kemesraannya di WHS ini berjalan keluar meninggalkan sekolah.

=====*=====

Sung Gyu berlari-lari kecil melewati tangga yang menghubungkannya dengan rooftop. Saat hendak membuka pintu tiba-tiba ...

Brak! Brak!!

"Ahh!"

Dua kali bunyi benturan itu terdengar. Bunyi pertama adalah pintu yang ditutup secara kasar dan bunyi kedua adalah tubuh Sung Gyu yang di dorong dengan sangat keras hingga menghasilkan bunyi yang tak enak di indra pendengar.

Sung Gyu merintih sakit setelah punggungnya menghantam pintu rooftop dengan keras. Sepertinya tulang punggungnya patah akibat ini. Sung Gyu membelalakkan mata sipitnya setelah mengetahui orang yang membenturkan badannya sedemikian keras tadi, lebih tepatnya siapa orang yang sekarang tengah mengurung tubuhnya.

"Wo-Woo Hyun-ah!" serunya tak percaya melihat orang yang sekarang tepat berada di hadapannya.

Woo Hyun menatap mata bulan sabit Sung Gyu dengan tatapan yang ... entahlah, Sung Gyu tak bisa mengartikan tatapan ini. Bukanlah tatapan biasa antara majikan dan pelayan yang biasa Woo Hyun berikan padanya.

"Woo Hyun-ah, wae geure?" Tanyanya masih setengah menahan sakit pada area punggungnya, sedangkan Woo Hyun malah semakin menempelkan tubuhnya pada Sung Gyu. Menghimpit tubuh Sung Gyu antara tubuhnya dan pintu.

"Gyu, saranghae,"

Lagi-lagi Sung Gyu membelalakkan matanya untuk kedua kalinya. Hening, tak ada yang bersuara. Keadaan keduanya pun masih tetap. Yang terdengar hanya suara detak jantung dan deru napas mereka yang menerpa wajah masing-masing orang yang ada di hadapannya, menandakan betapa dekat jarak mereka saat ini.

Falling In Love With My Idol [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang