11 - Barang Kenangan

1.8K 128 16
                                    

Vote dulu, ya.

Selamat Membaca

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Selamat Membaca

°°°

Selesai menyelesaikan tugas sekolah, Sabilla bingung harus melakukan kegiatan apalagi di kamarnya. Dengan berbaring, manik hazelnya berpendar mengitari setiap perabot yang ada di kamarnya.  Bahkan sampai barang terkecil pun di perhatikan oleh Sabilla, hingga akhirnya menemukan sebuah kotak kecil dengan pernik kecil yang menggantung di bawah meja belajarnya dan dia baru menyadari akan hal itu.

"Apa, ya?" 

Penasaran, Sabilla bangkit dari ranjangnya. Kemudian, berjongkok untuk mengambil barang tersebut. Memang sudah lama Sabilla tak mengerjakan tugas di meja belajarnya, akhir-akhir ini dia lebih sering menghabiskan waktu di ruang tengah untuk belajar atau bersantai. 

Saat kotak berwarna navy itu di buka ternyata isinya sebuah kalung bedrbandol kunci dengan warna rose gold. Memerhatikan dengan seksama kalung tersebut membuat Sabilla yakin bila barang itu hanya sebuah aksesoris bukan perhiasan. "Lagian mana mungkin gue ada uang beli perhiasan. Eh? Ada namanya!" Terdapat sebuah nama di balik kunci tersebut. "Kayaknya barang couple, tapi sama siapa, ya?" 

Setelah diperhatikan lebih detail ternyata terukir nama Iqbal, kening Sabilla mengernyit dengan raut wajah yang bingung. "Hah?"

"Kenapa harus Iqbal?" 

Ada satu barang lagi yang membuat Sabilla semakin penasaran, yaitu sebuah album seperti scrapbook yang berisi foto-foto kebersamaan dia dengan Iqbal. Tertulis secara jelas perayaan satu tahun untuk hubungan mereka dan masih ada satu buku lagi di tahun kedua. 

"Ternyata hubungan gue udah dua tahun sama Iqbal?"

Fakta mengejutkan lainnya, dua bulan lagi hubungan mereka ganjil tiga tahun.  Sabilla terduduk lemas di marmer dingin itu dengan scrapbook di pangkuannya. "Kenapa?"

Sabilla tak menyangka dengan hal semua ini, dia pikir hubungan mereka hanya hubungan biasa yang baru terjalin oleh anak remaja. Maka dari itu, saat dia lupa ingatan, mengenai hubungannya dengan Iqbal tak pernah dianggap serius.

"Kenapa?"

Tanpa mau merenung lebih lama lagi, Sabilla mengambil ponselnya untuk memfoto barang-barang tersebut. Kemudian, segera merapikan barang-barang tersebut pada tempatnya lagi dan memilih menyimpannya di atas lemari.

Setelah memastikan terkirim pada sang mantan, Sabilla bersiap berganti pakaian untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Kebetulan mereka semua sudah berjanji untuk bertemu dan berkumpul bersama. Sabilla harap kali ini, Iqbal datang bergabung walau disana nanti ada Alvaro.

°°°

"Bil, sini!"

Steffie mengangkat tangannya saat melihat Sabilla yang baru saja masuk ke dalam kafe dengan kepala yang menoleh ke kanan dan ke kiri. Melihat hal itu, sontak Sabilla langsung menghampiri meja yang berisi kelima sahabatnya.

Remember, Love MeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt