Terkadang, semua perasaan yang kita tahan juga dapat meledak sewaktu-waktu. Dan disaat itu juga logika kita akan berjalan lebih lemah dibanding perasaan kita itu.
Terkadang, mengucap kata 'kuat' itu lebih mudah diucapkan, dibanding saat menjalaninya.
Terkadang, kita harus merelakan dan melepas apa yang ingin kita miliki. Bukankah cinta tidak selalu memiliki?
Dan mungkin saat inilah, waktu dimana gue harus melepas perasaan gue. Gue harus merelakannya, gue harus menahan semua rasa sakit. Rasa sakit itu mungkin akan hilang seiring berjalannya waktu. Satu hal yang menjadi pertanyaan, apakah gue bisa sekuat itu nantinya?
Mobil Taeyong kini terparkir tepat di depan cafe Z. Sebelum itu, Taeyong bertanya pada Yeri apa dia benar-benar yakin. Yeri mengiyakan, hanya saja Taeyong harus berjanji akan ada di sampingnya.
Mereka pun berjalan bersama. Saat sampai di sana Yeri terkejut, karena Cafe-nya terlihat benar-benar sepi. Ditambah dengan keheningan, seperti tak ada kehidupan di dalam sini. Manik mata Yeri menelusuri tiap sisi cafe. Dia tidak dapat melihat Mark, Taeyong ikut mencari, jawabannya pun sama.
"Mas, liat cowok mukanya agk bule dateng kesini gak?" Tanya Yeri pada salah satu pelayan cafe. Pelayan itu menjawab iya, lalu membawa mereka ke bagian terpojok cafe.
Di sanalah Mark berada.
Bersama Koeun.
Lalu mereka tertawa bersama.
Entah apa yang sedang mereka lakukan.
Tapi hati Yeri terasa lebih sakit dari biasanya.
Orang mungkin boleh menganggapnya berlebihan. Tapi, bagaimana jika berada di posisinya sekarang. Yang dia harapkan sekarang, hanya satu. Mark tidak boleh melupakannya, sahabatnya sejak kecil. Taeyong meliriknya.
"Ayo pulang." Taeyong menarik lengan Yeri.
"Kenapa pulang? Bukannya kita mau dinner?" Tanya Yeri.
"Gue kira lo ngebatalin."
"Ayo." Kali ini giliran Yeri yang menarik Taeyong pergi.
.
.
.
Yeri hanya memandangi, mengaduk-aduk pastanya sejak tadi. Belum ada rasa untuk bisa menghabiskan hidangan yang ada di depan matanya. Padahal dia paling gak bisa tahan sama yang namanya makanan. Namun kali berbeda situasinya.
Taeyong jadi merasa tidak nyaman. Yeri terlihat sangat murung dan tak bernapsu sama sekali.
Taeyong berdehem, kemudian dia mengambil sendok dan garpunya, "Hey, hey. Kamu liat ada peri di sekitar sini gak?"
YOU ARE READING
(2) cʀusʜ ʏou✔
Fanfiction"I say it cause I'm dying to, I'm so much more than just a friend to you." ➡crush you series [1/?] yeri x mark version ©2017, on_yourmark
