J.Seph - Day 2

519 72 21
                                    

Gue buka mata dan ngeliat Somin masih di pelukan gue, gue pun nyengir-nyengir ga jelas. Gue ngeliat jam, baru jam 2.30 dini hari. Gue pun mencoba ngetuk pintu kamar Jiwoo supaya Somin bisa tidur di dalam juga.

"Ji, jiwoo," gue manggil.

"Ya?" Dia langsung buka pintu. Keliatannya dia juga belum tidur.

"Gue mau bawa Somin masuk, takutnya dia besok sakit kalo tidur di sofa," Gue ngejelasin maksud gue.

"Oh yaudah, oppa angkat kan? Tadi aku mau bangunin tapi kasian kalian keliatan capek banget jadi aku biarin," Jiwoo nyengir. Gue geleng-geleng kepala dan langsung ngangkat Somin ke kamarnya dan letakin di kasur.

"Lo dari tadi ga tidur Ji?" Gue liat laptop Jiwoo yang masih nyala di kasur.

"Heheh gue lagi mencoba belajar koreo sama melody lagu baru," Dia nutup laptopnya dan ditarok di meja rias.

"Yaudah gue tidur dulu ya. Lo jangan tidur kemaleman," Gue keluar dan nutup pintu kamarnya.

Sebelum masuk kamar, gue ke dapur dulu untuk minum air. Siap minum, gue masuk kamar. Ternyata Matthew juga belum tidur, laptop masih nyala, persis kayak Jiwoo.

"Lo belum tidur juga?" Gue ngunci pintu kamar dan ambil baju ganti.

"Belom. Gue insomnia lagi, jadi gue ngebrowsing," Dia fokus ke layar laptop.

"Browsing apaan?" Gue nimbrung di sebelah dia.

"Video moment lo sama Somin," Dia nyengir.

"Hmm. Gue tidur duluan deh ya," Gue benerin selimut sama bantal gue.

---

"BANGUN!!!" Jiwoo si alarm manusia ngetok pintu sambil teriak.

"IYA!" Gue teriak balik dan langsung keluar.

"Somin belum bangun?" Gue nanya Jiwoo yang udah masuk dapur untuk ngambil jus yang dia simpan di kulkas.

"Belum. Bangunin gih opp, gue buatin roti bakar untuk kalian," Jiwoo ngeluarin bahan untuk roti bakar. Gue tau dia ga bisa ngidupin kompor jadi gue ke dapur buat ngidupin kompor sebelum rumah ini habis kebakar.

"Makasih," Jiwoo nyengir. Gue cuma geleng-geleng sambil masuk kamar Somin.

"Bangun sayang~" Gue narik selimutnya.

"5 menit lagi~" Dia mulai rengek.

"No. Bangun sekarang atau gue cium nih?" Gue deketin muka gue ke dia.

"Iyadeh bangun," Dia buka mata dan gue mundur.

"Mandi gih, gue bantuin Jiwoo buat sarapan," Gue keluar dan ngebantu Jiwoo.

"Bangunin Matthew oppa nya belum mas?" Jiwoo nanya dan gue masuk kamar buat manggil Matthew.

"MATTHEW! Bangun woi gempa bumi nih," Gue teriak dan dia bangun.

"Mandi sono. Gue sama Jiwoo siapin sarapan," Gue ketawa liat ekspresi panik nan polosnya B.M.

"Lain kali jangan bohong gitu kenapa sih? Gue hampir kenak serangan jantung nih," B.M teriak dari dalem kamar sedangkan gue cuma bantu Jiwoo ngebakar roti.

"Cepetan mandi!" Jiwoo teriak dan B.M langsung keluar kamar.

"Somin! Buruan!" Jiwoo masuk kamar buat manggil Somin yang daritadi mandi ga siap-siap.

"Sarapan udah siap woi!" Gue ikutan teriak.

"Apasih teriak sana teriak sini? Bentar lagi tetangga dateng marah-marah lagi ah," Gerutu Somin.

"Min, sini sarapan dulu," gue manggil Somin.

"Nanti aja! Aku ngeringin rambut dulu," Somin nyaut. Akhirnya gue narok roti bakar di meja dan mandi setelah B.M selesai.

"Matthew! Itu roti bakarnya makan yah!" Gue manggil dari kamar mandi.

Siap mandi, gue keluar dan langsung makan roti bakar yang sisa 2, punya gue sama Jiwoo. Gue masukin punya gue ke mulut dan bawa punya Jiwoo ke kamarnya.

"Ji, ini roti bakar lo," Pas gue masuk, Jiwoo lagi make up.

"Aah," Dia nyuruh gue nyuap dia dan gue nurut aja karena kami semua buru-buru.

"Ji! Cepetan! Gue sama Somin udah selesai," B.M manggil dan Jiwoo buru-buru siapin make up sedangkan gue keluar duluan buat cuci tangan.

"Nanti sore ngedate yuk?" Gue bisik ke Somin.

"Males ah," Dia cuek.

"Lo kenapa?" Gue nanya.

"Entah," ini cewek pms atau apa sih sensi amat dah.

"Gue beliin americano deh nanti," gue ngebujuk dia.

"Gausah. Beliin aja untuk Jiwoo," Dia daritadi ga ngeliat gue. Pandangannya lurus ke hp yang dipegang.

"Jangan gitu dong," Gue ngerangkul dia.

"Apasih ah," Dia pindah tempat jadi ke dapur.

"YAUDAH KALO ITU MAU LO!" Gue berdiri, B.M sama Jiwoo yang daritadi ga tau apa-apa langsung keluar dari kamar masing-masing.

"Kalian kenapa sih pagi-pagi uda berantem aja?" Jiwoo nanya.

"Baru hari kedua juga," B.M nyambung.

"Entahlah. Gue berangkat duluan," Somin keluar. Jiwoo ngejar dia, "Gue ikut Somin!".

"Lo bawa mobil," Gue ngelempar kunci mobil ke B.M dan kami berangkat bareng.

"Lo sama Somin kenapa tadi?" B.M nanya pelan-pelan, takut gue marah lagi mungkin.

"Entahlah. Gue tadi habis keluar dari kamar Jiwoo..." Gue jelasin situasi tadi tanpa lebih atau kurang.

"Lo di kamar berduaan bareng Jiwoo ngapain?" B.M nanya.

"Gue cuma nyuapin roti bakarnya. Kita kan buru-buru, jadi dia nyuruh gue suapin dia," Gue jawab tanpa rasa bersalah.

"Pantes Somin ngambek. Lo itu milik Somin, kenapa lo malah nyuap Jiwoo?" B.M geleng-geleng kepala.

"Kan gue cuma nyuapin terus langsung keluar, gue juga ga bilang apa-apa ke Jiwoo pas nyuapin dia,"

"Mungkin Somin lagi sensi Seph. Biarin aja, tar baikan sendiri kok," B.M nepuk bahu gue.

"Gue harap sih gitu,"

Oh NaNa || J.Seph x Jeon Somin 〈✓〉Où les histoires vivent. Découvrez maintenant