...

Aku melihat tubuh anak itu, kepalanya bergerak ke sana kemari. Ia masih hidup.

"Kau ingin ikut bermainkan, sayang?" Ia berjongkok di hadapanku dan tersenyum.

Dia mulai menyentuhkan jari-jarinya pada tubuhku dengan sensual, "Kau anak yang baik dan manis, ikuti perkataanku." Aku hanya terdiam.

"Berbaliklah." Dengan tubuh yang bergetar aku berbalik.

TAK

TAK

TAK

Aku mengigit bibirku menahan sakit, aku tak boleh menangis. Ia menyambuk punggungku dengan keras entah berapa kali ia melakukannya, perlahan tangannya masuk ke dalam bajuku, menyentuh luka bekas cambukannya. Ia membisik pada telinga kananku dan mengecupnya, "Anak pintar, karena kau mendengarkan perintahku. Aku akan memberikan hadiah untukmu."

Aku hanya diam dan menunggunya, ia pergi entah kemana. Lalu ia kembali lagi.

Ia membawa sesuatu seperti cap berukuran kecil, namun cap itu terdapat pisau yang berbentuk. "Tangan kananmu sayang." Aku menyerahkan tangan kananku padanya perlahan, ia tersenyum padaku. Pria itu mencium tanganku tepat di nadi dan,

"Hmptㅡ" Ia menempelkan cap itu di sana dan menekannya, aku mengigit bibirku hingga lidahku merasakan ada rasa seperti amis pada lidahku, itu adalah darahku. Aku harus diam, aku harus bertahan. Ia melepaskan cap itu, darah mulai keluar dari pergelanganku. Ini sangat sakit. Ia menjilati darah itu.

"Ingatlah sayang, kau adalah milikku."

"Argh! Akh!ㅡHah." Yoongi terbangun dari tidurnya, mimpi itu selalu datang lebih sering dari sebelumnya. Nafasnya tak beraturan, "Darah." Ia mulai mengigit jari jempolnya dan memeluk kedua kakinya, darah segar itu mulai mengalir di jarinya, pun menyesapnya.

"Mengapa kau kembali?"

"Kau yang memanggilku Yoon, kau ketakutan."

"Kau berbahaya kumohon pergilah!"

Ia memegang kepalanya yang sakit, dengan segera ia mengambil sesuatu di dalam lemari nakas, sebuah sex toy.

Ia membuka seluruh bajunya sendiri dengan terburu-buru, Yoongi mulai menyentuh dirinya sendiri. Mencubit nipplenya, perlahan turun pada perutnya yang rata, dan menyentuh sesuatu miliknya yang menegang disana, "ㅡahh." Ia meremas dan mengocoknya naik dan turun. Ia melebarkan kedua kakinya perlahan kedua jarinya masuk pada lubang miliknya, ia mendesah keras.

Masuk lalu keluar, seterusnya begitu hingga di rasa cukup. Ia mulai memasukan sex toy itu pada lubangnya dengan sangat dalam, "Eunngghㅡah." Ia mengigit bibirnya sendiri menikmati alat itu masuk dan keluar. Satu tangannya ia gunakan untuk mengocok batangnya yang sudah menegang sejak tadi, dia mendesah menikmati permainannya sendiri. Alat itu hanya mengenai sweat poutnya sesekali. Setelah beberapa menit Yoongi merasa perutnya akan mengeluarkan sesuatu ia menggerakan kedua tangannya dengan cepat, dadanya membusung akhirnya ia mengeluarkan benihnya pada tangan dan perutnya. Yoongi memejamkan matanya menikmati pelepasannya, ia segera melepas alat itu pada lubangnya. Ia terdiam memandang langit kamarnya.

Ia teringat perkataan Seokjin.

Flashback on

"Yoongi, apa ada sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini?"

"Aku bermimpi lagi hyung, sesuatu telah membuat episodeku kembali."

"Apa ada tanda-tanda ia kembali?"

Dark sideजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें