Find it : when it start?

Find It: When It Start? Part 7

FIND IT : When it start Chapter 7

Author Pov

"Kita benar-benar tidak boleh lengah kali ini." Ucap Kris ditengah pertemuan mendadak yang dilakukan diruang tengah tempat mereka menyembunyikan Nara. "Lihatlah bahkan manusia busuk ini tega mencelakai adiknya sendiri demi membalaskan dendamnya pada kita." lanjut Kris.

"Iya dia memanfaatkan setiap celah untukmenjatuhkan kita. Bahkan dia tidak memilih-milih korbannya untuk memancing kita bertindak bodoh." Timpal Sehun menyetujui ucapan sang master Kris.

"Dia bahkan lebih rendah dari binatang, bahkan tidak memperdulikan darah lebih kental dari pada air." Sahut Luhan dengan sorot mata yang menyiratkan kemarahan sehingga siapa saja yang melihatkan akan begidik ngeri.

"Tenanglah Lu. Changmin Tidak akan bisa menyentuh Nara lagi." Tambah Haera menenangkan kakak semata wayangnya seraya menyentuh pundak Luhan untuk meredakan emosinya.

"Kita harus mempersempit gerak Changmin. Sehun sebarkan spartamu untuk memata-matainya. Tempatkan mereka disetiap sudut tempat-tempat yang biasa dikunjungi Changmin. Kai, Haera jangan lupa siapkan Sparta kalian untuk berjaga-jaga jangan sampai lengah. Chanyeol teruslah melatih kemampuanmu. Luhan awasi Nara sebarkan spartamu untuk menjaga tempat ini. Aku sudah menempatkan para mata-mataku untuk mengawasi perbatasan Ionia. Aku mencurigai Changmin akan menghimpun banyak bantuan dari luar Ionia." Titah Kris seraya mendaratkan pantatnya dikursi panjang empuk diruang tengah tempat mereka berkumpul dan diikuti anggukan dari yang lain.

"Kris, kau harus pastikan juga Changmin tidak memperoleh akses untuk mengambil kembali pedang pasangan yang kita serahkan pada Highness." Ungkap Luhan menghampiri Kris begitu yang lain menginggalkan ruang pertemuan darurat mereka.

"Pasti. Karena itu adalah tujuan utama Changmin selain kita Luhan." Jawab Kris seraya berdiri dari duduknya dan melangkah hendak meninggalkan tempat persembunyian baru mereka. "Aku harus pergi sekarang karena aku sudah terlalu lama meninggalkan parlemen."

***

"Brengsek! Dimana mereka menyembunyikan Nara." Umpat Changmin marah sambil membanting semua yang ada diatas meja ruang kerjanya.

"Maafkan saya Master. Kami sudah mencari keseluruh penjuru Ionia tapi kami tetap tidak bisa menemukan keberadaan Nara. Nara seperti hilang ditelan bumi." Jelas Doojoon pada Masternya Shim Changmin.

"Bodoh!" Teriak Changmin menggelegar keseluruh penjuru ruangan. "Dimana para keparat itu menyembunyikan Nara." Changmin berdiri membelakangi Doojoon dan memijat pelipisnya dengan kedua tangannya."Padahal Nara adalah alat ampuh untuk memancing sibodoh Luhan. Kau harus bisa mencari keberadaan Nara. Kalau kalian tidak bisa menemukan Nara, nyawamu dan para spartamu yang akan menjadi gantinya." ucap Changmin dengan mata merah menyala sembari memutar badan menghadap Doojoon sambil menunjuk Doojoon.

***

Luhan melangkah terburu-buru melewati lorong parlemen. Pagi tadi tiba-tiba saja Siwon salah satu Sedna meminta untuk menemuinya diruangan khusus Sedna diparlemen, entah untuk apa. Sampai pada belokan pertama menuju tempat pertemuan, Luhan melihat sosok Changmin yang baru keluar dari ruang kerjanya. Luhan berhenti sebentar sambil sedikit melirik kearah Changmin lalu meneruskan langkahnya dengan tenang dan anggun. Changmin yang melihat sosok Luhan yang akan melewatinya berbasa-basi untuk menyapa. Entah niat busuk apa yang ada dalam benak Changmin. Sengajakah dia menyapa Luhan atau sekedar untuk memancing emosi Luhan. Mengingat parlemen adalah area yang harus netral dari perselisihan, dan Sedna tidak akan segan-segan menjatuhkan hukuman berat kalau terbukti kaum Orchus yang bertengkar di parlemen.

"Hm. Bagaimana keadaanmu Tuan Xi ?" Changmin mengawali pembicaraan yang mau tak mau membuat Luhan berhenti sejenak.

"Seperti yang bisa kau lihat. Anggota tubuhku masih utuh meskipun beberapa bagian ada yang sedikit tercabik oleh seseorng yang ingin mencelakaiku." Sindir Luhan setenang mungkin berusaha mengontrol emosinya.