Betapa terkejutnya ia saat melihat pemandangan yang disuguhkan kepadanya.

Sebuah tubuh polos tanpa sehelai kain dibasahi oleh air. Lekukan tubuhnya jelas terlihat indah membuat Harry betah disitu.

Nampaknya Ree tidak menyadari keberadaan orang lain dikamar itu.

Setelah selesai, Ree melilitkan kain handuk ketubuhnya. Ia merasa lebih segar daripada sebelumnya.

Ree terlonjak kage saat melihat Harry sudah berdiri melipat tangannya di pintu.

"Apa yang kau lakukan uncle?" muka Ree sudah menjadi semerah kepiting rebus.

"Menunggumu. Cepatlah berpakaian, lalu turun"

"Oke" Ree menghembuskan napas lega. Ia berfikir Harry tidak melihatnya saat mandi.

"And, jangan lupa untuk selalu mengunci pintu saat kau mandi. Seseorang bisa saja MENYERANGMU jika setiap hari kau seperti itu" Harry menyeringai lalu menutup pintu.

'Oh My God!!! Kau terlalu ceroboh Ree. Pasti tadi uncle melihatmu.' Ree menghardik dirinya sendiri sambil menutup mukanya yang kembali memerah panas.

Ree memakai dress putih sebatas satu jengkal diatas lutut tanpa lengan.

"Makanlah nasi goreng ini. Kau mau apa lagi? Jus jeruk atau teh?" tanya Harry yang sedang menjadi koki di dapurnya sendiri.

"Jus jeruk saja. Kau cukup pintar memasak uncle. Nasi goreng ini benar-benar enak" ujar Ree saat selesai mencoba hidangan didepannya itu.

"of course. How about you? Apa kau bisa memasak?"

Seketika Ree mematung menjadi kikuk. Selama ini ia jarang membantu mommy memasak dikarenakan jadwal kuliah nya yang padat.

"Atau jangan jangan kau tidak pernah membantu Charlotte memasak ya?"

"Ya uncle. Aku sangat sibuk dengan kuliahku" Ree menundukkan kepalanya.

"Alasan aja terus, kalau begitu, sini, biar uncle ajarin kamu."

"Really?" Harry menganggukkan kepalanya.

Ree segera mendekati Harry yang mengenakan apron putih.

"Pertama, kau bisa memotong daun bawang dulu."

"Itu mudah uncle"

Ree mulai memotong. Namun ia berhenti ketika pisau yang ia genggam turut mengiris telunjuk kirinya. Darah mengalir bebas membuatnya meringis sedikit kesakitan.

Segera Harry mengambil tangan Ree lalu memasukkan jari Ree kemulutnya dan menghisap darahnya kemudian membuangnya di wastafel.

"What are you doing uncle!!" pekik Ree saat melihat reaksi Harry.

"Memberikanmu pertolongan pertama. Apa lagi?"

'Uncle, kau mau membunuhku? Cukup kau menontonku diatas tadi. And now? What is this?' Ree membulatkan matanya tak percaya.

"Kau memang tidak berbakat memasak Renata. Katamu ini mudah, tapi kenapa kau bisa terluka."

Ree kembali menunduk malu.

"Kalau begitu, kerjamu makan saja, biar aku yang memasak" Harry menaikkan wajah Ree lalu menatapnya dalam-dalam.

Ree terpesona dengan mata coklat yang dipandangnya.

Ree segera kembali ke dunia nyata lalu duduk dikursinya tadi dan menikmati kembali hidangannya.

Ia bertopang dagu menatap Harry yang sedang menuangkan jus jeruk kedalam gelas.

"Apa kau menikmatinya?"

"Ya" seakan belum sadar apa yang Ree lakukan, ia terus saja memandangi Harry.

"Apa enak?" Harry menynggingkan senyumnya.

"Eh, apa uncle?"

"Nasi gorengnya tentu saja Renata." Harry menanyakan pertanyaan yang sudah jelas ia tau jawabannya. Ia hanya ingin membuat Ree berhenti melamun.

"Hmm yeah"

"Renata, uncle akan ke kantor sebentar. Uncle akan mengambil beberapa berkas lalu rapat. Tidak apa-apa jika uncle biarkan kau dirumah sendirian? Atau kau mau ikut?" kata Harry sambil membuka apronnya lalu melepas kaos nya dan segera memakai kemeja dan jas hitamnya.

"Terserah uncle saja. Memangnya aku boleh ikut?" tanya Ree sedikit berteriak karena Harry masuk kekamarnya.

"Of course Renata"

Ree sangat senang. Ia benci dirumah sendiri, itu akan sangat membosankan baginya. Ree berlari kecil mengikuti Harry yang akan naik ke mobil.

"Kenapa saat di kitchen kau memperhatikan ku terus Ree?" tanya Harry tiba-tiba tanpa melepaskan pandangannya dari jalanan.

"Memangnya itu salah uncle?"

"Tidak, jika kau memandangku dengan biasa. Caramu menatapku seakan ingin memakanku"

"Aku tidak makan manusia uncle" Harry berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah.

"Bisa saja. Maybe like this" tanpa aba-aba, Harry langsung saja memeluk Ree lalu menggigit hidungnya.

"Aaahhkk! Uncle! Stop do it!" pekik Ree.







Hi guys. just it i will say :D

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Can I Go?Where stories live. Discover now