Disini serba mewah. Banyak lukisan indah terpampang.

Dia menyuruhku duduk disofa.

Ia mengambilkan teh lalu duduk di depanku.

"Aku turut berbela sungkawa atas ibumu dan Flynn"

"Thanks sir"

"And dont call me sir. Call me uncle"

"Sure, uncle"

Ia mengusap kepalaku.

"Nice girl"

Author POV

"Apa aku perlu menelpon daddy mu, untuk memberitahu dia bahwa kau sudah disini?"

"Dont, please, dont call him" Ree mencegat Harry saat Harry hendak mengambil ponselnya.

"Why?" ia menunjukkan ekspresi keheranannya.

"Aku yang bakalan telpon daddy, uncle."

Dia hanya ber-oh ria.

"Berapa lama kau akan tinggal disini?"

"I dont know. Daddy bilang, dia bakalan ngejemput aku saat dia pulang dari tugasnya di Rusia."

"Oh, pasti dia akan sangat lama"

"Yeah"

"Ayo kesini, uncle tunjukin kamarmu"

Ree mengikuti Harry dari belakang.

Harry naik ke lantai dua.

Harry membuka pintu bergagang silver itu.

Nampaklah didalamnya sebuah kasur berukuran queen size lengkap dengan meja rias, dan lemari.

"Siapa yang tinggal disini dulu? Setauku, uncle belum menikah"
Tanya Ree.

"Dulu calon aunty mu yang tinggal disini. Hanya saja, dia pergi meninggalkan uncle bersama orang lain"

'Gila! Tega nya perempuan itu meninggalkan uncle yang jelas-jelas tampan, kaya, and, yah you know lah, body nya bisa gue bilang hot' batin Ree.

"Sekarang, bereskan pakaianmu. Apa kau sudah makan siang?"

"Belum"

"Cepatlah, lalu kita makan siang dulu."

"Ok"

Ree melenggang masuk kekamar berlatar biru cerah seperti kopernya itu.

Dikeluarkan baju-baju nya.

Hp nya bergetar menandakan panggilan masuk.

Daddy calling...

Ree mengacak-acak rambutnya. Ia sengaja tidak mengangkat teleponnya. Ia justru me-nonaktif-kan hp nya.

Ia tidak mau daddy nya melacaknya lagi.

Sesuai perintah uncle nya, dia akan turun ke lantai 1 untuk makan siang.

Tapi sebelum itu, ia akan mandi dulu untuk melepas kotoran, debu, serta kepenatannya.

Ree mengambil handuknya lalu bergegas ke kamar mandi yang ada di kamar itu. Ia tidak menutup pintu kamar mandinya, toh, tidak ada juga yang akan masuk, pikirnya.

Ree melepaskan semua pakaiannya lalu menyalakan shower yang membasahinya dari ujung kepala hingga ujung kaki, tak terkecuali.

"Renata?? Apa kau sudah selesai?" teriak Harry.

Tak ada balasan dari si pemilik nama.

Harry naik ke kamar yang ditempati Ree. Ia memutar kenop pintu yang tidak terkunci itu.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Apr 14, 2017 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Can I Go?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora