Seniorku Baperan-2

97 18 6
                                    


Seniorku Baperan
Part- 2


Salim & Junia
________________________

"Perasaan manusia itu sulit ditebak, tentu saja siapa yang tahu apa isi hati setiap orang? yang tahu tentu hanya Tuhan dan  pemilik hati itu sendiri. Karna itulah kita sering sekali menyalah artikan pandangan orang terhadap kita"

-P

----------------------------

"Ini anak kalau diperhatiin cakep juga ya tapi sayangnya dia belagu, idiih." gumam Junia.
Secara tiba-tiba mata Salim yang tadinya terpejam kembali terbuka lalu menatap dalam kedalam manik mata Junia.

" Ngapain elu deket-deket gue kak? " tanya Salim yang sudah kembali keposisi duduk sambil merenggangkan tubuhnya.

" Yeee, kepedean amat lu! orang tadi ada nyamuk dijidat elu, makanya pengen gue tepok."
balas Junia mengelak, sementara Salim hanya mendecih tak percaya.

" Uda deh kak, sampe disini aja dulu pelajaran kita, gua udah capek banget!" ujar Salim sambil menguap ngantuk.

" Yaudah gue juga udah capek kok." balas Junia.
Salim pun berdiri sedikit melempar senyum kearah Junia, lalu berlalu pergi dan menghilang dibalik pintu perpustakaan.

Keesokan harinya Junia datang ke sekolah lebih awal dari biasanya, bahkan satpam penjaga sekolah tadi sempat heran melihat Junia yang tiba-tiba entah dapat angin dari mana datang lebih awal. Namun ada sesuatu yang ganjal yaitu kantung mata disekitar kedua matanya, dengan langkah lemas ia memasuki kelasnya lalu menurunkan bangkunya diatas meja, kemudian duduk dan menjatuhkan wajahnya di meja beralaskan lengan tangan.

" Junia! ini serisan elu? astaga, sumpah Jun kagak menyangka gue! " teriak Vindra yang baru datang dan kini telah duduk disamping Junia, tentu saja ia terkejut Junia si jam karet, kali ini datang lebih awal.

" Ya ampun Vin, ini masih pagi tau nggak, jangan teriak-teriak nggak jelas lah! " omel Junia dengan suara parau khas orang bangun tidur.

" Tidur lu Jun?, semalam elu begadang nonton drama korea lagi? " tanya Vindra penasaran namun tak mendapatkan respon apa-apa dari Junia.

'Teng Teng Teng'

Bel sekolah berbunyi tanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai, selang lima menit setelah bel masuklah Bu Marshinta di kelas yang diatas pintunya ada bertuliskan XII IPS6

      "Selamat pagi semua," sapa bu Marshinta ketika sudah sampai di meja guru, di depan kelas. Dengan wajah terkantuk-kantuk Junia bangun membuka matanya lalu duduk tegap melihat kedepan.

      "Semua kumpulkan tugas kalian di meja paling depan barisan kalian masing-masing! Setelah itu tukar dengan barisan disamping kalian, kita koreksi bersama-sama " Ujar bu Marshinta dengan memandang ke segala sudut kelas.

Setelah selesai mengoreksi,bu Marshinta menyebut nama murid sesuai dengan urutan absen lalu nilai akan disebutkan oleh si pemeriksa tugas.

     "Indah Pradani?"

     "Sembilan puluh bu!"

     "Jefran Arnoldus?"

     "Tujuh puluh lima bu!"

     "Junia Scholastica?"

      "Lima puluh bu!" mendengar nilai Junia disebutkan membuat beberapa mata di dalam ruang kelas itu, termasuk Vindra sendiri yang duduk disampingnya menatap kearahnya begitupun dengan bu Marshinta yang tak bisa menutupi rasa terkejutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seniorku Baperan ( SHORT STORY ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang