hyung mianhae

113 9 3
                                    

Capter 2

   "Hyung, kenapa hyung selalu benci dan marah saat didepan ku hiks... Hyung....hiks!!" akhirnya tangisan myung pecah saat dia baru saja menutup pintu kamar hyungnya itu. "Hyung... Apa salah ku hiks..hiks...sampai saat ini hyung sangat membenciku?" tangis myung yang mulai mengecil saat mendengar seseorang berjalan ke arahnya. "Hyung!!!!" ucap myung kembali saat melihat sunggyu sudah ada di sampingnya "hey anak pembawa sial bukannya tadi aku sudah bilang pergi kenapa kau masih disini ha!" emosi sunggyu meluap. "Ah ne hyung kalau begitu aku turun dulu ne." jawab myung. "Eh tunggu kau, aku mau kau mulai besok dan seterusnya jangan pernah makan di ruang makan. Karena aku tak sudi makan semeja dengan anak sepertimu, kau mengerti!" "ne, arraseo hyung" akhirnga sunggyu turun dan diikuti dengan myung yang berjalan dibelakangnya.

Beberapa menit kemudian.....
"Eomma, myung berangkat dulu ada jadwal piket di sekolah, jadi myung harus pergi duluan. Annyeong" "tunggu chagi, kenapa kamu tidak berangkat bersama sunggyu hyung kalian satu sekolahkan" perintah sang eomma yang melihat sekolah sunggyu dan myungsoo sama "uhukk..uhukkk" batuk sunggyu saat mendengar ucapan eommanya "hyung kalau makan pelan pelan. Nie minum dulu" suara woohyun dan dengan cekatan memberikan segelas air putih ke hyungnya. "Ah gomawo hyunie" jawab sunggyu. "Ah aniya eomma, myung buru buru dan sunggyu hyung masih makan jadi myung berangkat dulu takut kesiangan piketnya eomma. Myung berangkat dulu ne annyeong semuanya" pamit myungsoo "hemmm annyeong" jawab woogyu bersamaan. "Ne saeng hati hati di jalan" jawab hoya tersenyum. "Ne hyung" setelah menjawab myung pergi menuju halte bus yang menuju satu arah di sekolah high school university. "Kenapa hanya hoya hyung yang menyanyangiku. Kenapa gyu hyung dan hyun hyung sangat benci. Dan kenapa aku tidak satu sekolah sama hoya hyung aja?" berbagai pertanyaan muncul di dalam pikiran myung hingga saat ini dan tanpa disadarinya bis yang di tumpanginya sudah berhenti didepan gerbang sekolahnya. " dek bangun, sudah sampai gerbang sekolah, bangun dek?" suara kornet bis yang sedang membangunkan myung yang ketiduran di dalam bis. "Emmm, ah sudah sampai ya, mian saya ketiduran dibis gomaeo sudah bangunkan saya" ucap myung yang baru sadar dari tidurnya dan segera turun dari bis tersebut.
"Ah, wae gurae kenapa kepala ku sakit sekali" rintih myung yang merasakan kepalanya sangat pusing saat sudah berada di dalam lorong sekolah yang mengarah ke kelas nya.  "Door...." suara kai temen sekelas myung "wae gurae, kamu kenapa myung!!! Kenapa wajah mu pucat!!! Kau sakit!" kejut kai saat mengetahui keadaan myung yang sangat pucat. "Aniya kai gwenchana" jawab myung menahan sakit. "Jinjja, aku tidak percaya kamu myung, karena kamu selalu sembunyiin semuanya dari aku kamu tidak pernah cerita semua ke aku myung. Kamu......." "teeeeeeettttt" suara bel masuk telah terdengar dan memotong ocehan kai. "Dah lah kai, ayo kita masuk bel sudah berbunyi, kau tak inginkan anak teladan seperti mu telat masuk ke kelas gara-gara aku" jawab myung yang mulai berjalan. Baru beberapa langkah myung merasakan sakit di kepalanya semakin bertambah hingga akhirnya "bruuk" suara seseorang terjatuh dan betapa terkejutnya kai saat melihat myung jatuh pingsan di depan matanya, "myuuuuung" teriak kai dan belari menghampiri myung yang sudah tidak sadarkan diri tersebut. "Myung bangun myung, myung kamu kenapa?" khawatir kai saat myung tak kunjung bangun.

                         *****

"Gimana kedanya dok?"tanya kai saat dokter selesai memeriksa keadaan myung saat ini. "Anda keluarga dari pasien ini" tanya sang dokter kepada kai "ani dok, saya teman dekatnya, dokter bisa ceritakan keadanya kepada saya nanti akan saya sampaikan ke keluarganya" jawab kai "Begini, keadaan myung saat ini....." "apa dokter bercanda kan dia tidak mungkin...." kata kai terhenti saat tidak percaya dengan keadaan myung saat ini "aku harap segera kabari keluarganya agar pasien mendapat tanganan yang lebih baik lagi" jelas dokter sambil memegang pundak kai yang sangat sedih itu. "Kalau begitu saya permisi dulu, segera peritahukan keadaan pasien kekeluarganya" "ne dok akan saya sampaikan" jawab kai sebelum dokter pergi dari ruang rawat myung.
"Myung, saat ini kau memang tidak sadarkan diri, tapi aku tahu kalau kau sedang menahan sakit di kepalamu" jawab kai dan tanpa sadar air mata keluar dari mata namja manis tersebut. "Kau menangis kai, sejak kapan namja cool seperti mu menjadi cengeng seperti ini." jawab myung lemah " kau sudah sadar myung, bagaimana keadaan mu, masih sakit!!! Aku panggilkan dokter ne. Tunggu sebentar disini" "aniya kai gwenchana" tahan myung saat kai akan pergi untuk memanggil dokter. "Tapi, myung...." "kai, jangan beritahu kekeluarga ku ne aku mohon!!!" jawab myung memotong ucapan kai yang belum selesai "tapi myung,...." " aku mohon kai, aku ingin ini menjadi rahasia kita. Dan aku sendiri yang akan memberitahu keluarga ku suatu saat nanti" mohon myung dengan suara yang sedikit serak "tapi...." "kai aku mau pulang saja disini aku tidak suka." " baiklah, tapi aku tanya dokter dulu ne, kalau dokter ngijinin kita pulang sekarang" jawab kai terpaksa saat melihat wajah myung saat ini. "Gomawo kai, kau emang teman sekaligus sahabat yang aku miliki" jawab myung senang.

Beberapa menit kemudian.....

"Ayo, kita pulang dokter mengijinkan, tapi kamu harus selalu periksa setiap satu bulan sekali" "ah baiklah kai, ohya kau bolos sekolah gara gara aku kai, mianhae" "ah gwenchana myung, aku sudah ijin di guru piket, untuk membawamu kerumah sakit!" jawab kai.
Beberapa menit kemudian......
Setelah kai dan myung keluar dari rumah sakit dan segera pulang kerumah myung. "Aku akan mengantar mu dulu kerumah myung" ucap kai saat dalam perjalanan pulang "aniya kai, nan...." "tidak ada tolakan dari mu myung atau aku akan beritahu keluargamu tentang sakitmu itu!!" ancam kai. Kai tahu myung akan menolak jika kai mengantarnya pulang "yakkk kau curang kai, baiklah kai!" jawab myung pasrah.
Sesampainya di depan rumah myung... "Gomawo kai sudah mengantarku pulang sampai rumah dan gomawo pertolongan mu tadi" ucap myung setelah turun dari mobil kai. "Ne myung, cheoman, kamu segera istirahat agar kamu sehat lagi, aku pulang dulu annyeong" "annyeong" jawab myung sebelum kai kembali mengendarai mobilnya menjauhi halaman rumah myung.
Cklek. "Bagus anak pembawa sial sudah pulang dari jalan jalannya" ucap sunggyu saat myung sudah kembali menutup puntu rumahnya "hyung benar, anak pembawa sial ini sedang asik asikan ternyata" sambar woohyun dari arah dapur menghampiri sunggyu yang berada di depan myung. "An...an...aniya hyung, myung.." "masih ada ya yang mau dekat dekat sama anak pembawa sial sepertimu" jawab sunggyu tajam. "Hyung... Sudah cukuo kenapa hyung tidak pernah sayang sama myungie dia adik kita" sambung hoya yang sedati tadi ada di depan rumah mendengar perkataan hyung hyungnya ini. "Hyung aku ke kamar dulu ne" jawab myung lemah karena sakit di kepalanya muncul lagi.
" ne myungie, kamu istirahatlah dikamar mu" jawab hoya penuh kasih sayang " n..n..ne hyung" jawab myung berjalan menuju kamarnya.
   Di kamar myung
"Kenapa hanya kamu hoya hyung, kenapa haya kamu yang ada buat selalu membantuku disaat hyung yang lain membenciku" tanya myung di sela sela tangis nya "aku hiks kira hyung akan ikut membenciku seperti yang lain" "ah app..appo... Neomu neomu appo" setelah merasakan sakit yang amat sakit akhirnya myung kembali tak sadarkan diri di tempat tidurnya.


TBC......

MIAN gak nyambung ne ...... Gomawo

MIANHAE HYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang