Scheming

17.8K 1K 37
                                    

Yakira Adamina's POV

Aku berniat akan membalas semua perbuatan yang dilakukan Jeslyn padaku, aku akan membuat kulit putihnya terbakar dan membuat wajah cantiknya hancur. Tidak peduli akan jadi seperti apa kedepannya yang penting dendamku terbalaskan.

Tok,tok,tok
aku mengetuk pintu kamar Jeslyn dengan perlahan.
"Ya, masuk saja!"
"Hai Jeslyn!" Wajah Jeslyn berubah menjadi tidak enak ketika melihat keadaanku yang penuh luka.
"Yakira, maafkan perbuatanku kemarin padamu."

"Tenang saja, justru aku yang mau minta maaf padamu."
"Tapi untuk apa?"
"Sikapku tidak baik selama ini padamu."
"Sudahlah lupakan saja. Aku menerima sikapmu padaku."
"Aku ingin mengajakmu kehutan akhir pekan kita jalan-jalan disana."

"Tetapi kenapa dihutan?"
"E..eh.. emmm... aku menyukai alam, kau ingat aku duduk ditaman ketika kita pertama kali bertemu."
"Oh.. iya aku ingat."
"Baiklah nanti aku akan kekamarmu ketika akhir pekan."

Aku berniat ingin membuat sedikit air mantra agar Jeslyn melemah ketikaku serang. Aku akan keperpustakaan untuk mencari buku tentang resep berbagai mantra.

Baiklah,dimana bukunya. Ruangan ini begitu besar,aku akan mencari dari bagian kanan depan terlebih dahulu. Ketika aku sedang mencari buku, seorang laki-laki yang sudah cukup tua, berkacamata, dan sedikit bungkuk menghampiriku dan bertanya.

"Apa yang kau cari?"
Sontak aku kaget dan menoleh kebelakang.
"Aku sedang mencari buku ramuan, dimana bisa ku temukan."
"Ikuti aku!" Aku hanya mengangguk dan mengikutinya. Setelah cukup lama kami berjalan akhirnya kami temukan buku itu. Ya, buku itu ada dibagian kiri belakang perpustakaan.

Sebelum pria itu meninggalkan ku, aku bertanya padanya.
"Terima kasih. Dan siapa kau?"
"Perkenalkan aku Lord Alexander. Aku penjaga perpustakaan angkatan ke 5."
"Wah aku saja angkatan ke 12. Berapa umurmu?"

"Aku berumur 97, sebenarnya aku sudah sangat lama lulus, tetapi aku meminta agar aku tetap bisa tinggal disini."
"Lalu bagaimana? Kenapa kau bisa tetap tinggal?"

"Aku memohon untuk menjadi penjaga perpustakaan."
"Oh." Mengapa aku malah mengobrol dengan orang tua ini, seharusnya aku sudah mulai meramu.

Baiklah akan kucari mantra apa yang kuperlukan.
"Mantra blueistyiek akan menyebabkan seseorang melemah pada saat penyerangan." Baiklah mantra ini yang kubutuhkan, aku membaca halaman pertama dari mantra blueistyeik yang berisi tentang penjelasan efek samping dan bahayanya.

Mantra ini bersifat sementara dan tidak permanen, baik sempurna. Halaman selanjutnya berisi tentang cara meraciknya. Baiklah aku akan segera meraciknya.

Waktu yang tepat saat ini cuaca cerah dan suhu udaranya cukup hangat ini adalah saat-saat kekuatanku meningkat.

Tok,tok,tok
"Jeslyn, apa kau sudah siap?" Tanyaku dari luar.
"Iya sudah, sebentar lagi aku keluar." Aku menunggu didepan kamarnya dan tidak sabar untuk menjalankan rencanaku ini.
--------------
Sesampainya kami dihutan, aku langsung menarik tangannya ketengah hutan.
"Yakira, mau kemana kita?"
"Kau bisa diam! Ikuti saja aku."
"Tapi kenapa harus ketengah hutan?"
"Agar aku bisa mendapatkan suasana yang tenang."

Tanpa berlama-lama kami sampai di tengah hutan dan langsung saja aku mengeluarkan botol berisi air ramuan itu dan langsung kusiramkan ketubuh Jeslyn.

"Apa yang kau lakukan?!"
"Rasakan dan nikmati saja!"
"Kenapa tubuhku melemah?" Tanpa menjawab sontak aku mengeluarkan api biru dari energiku yang paling dalam dan api itu langsung menyambar ke tubuh Jeslyn. Dia jatuh dan semakin melemah.

"Kenapa kau diam? Ayo gunakan seluruh elemen yang kau punya!" Aku berkata sambil kembali menyerangnya berkali-kali hingga banyak luka ditubuhnya.

Ketika ia hampir pingsan aku mengeluarkan energi sepenuhnya dari dalam diriku dan aku kembali mengeluarkan bola api biru tetapi lebih besar dari sebelumnya saat bola api itu melesat kearah wajahnya tiba-tiba ntah mengapa bola api itu menghilang begitu saja dan muncul sosok seorang pria tampan dari balik pohon.

"Siapa kau?!" Aku berkata sambil mengerutkan dahiku.
"Aku adalah Barack Chatura Berney yang berarti halilintar yang pandai dan kuat bola apimu itu hilang terhisap kekuatanku."

"Lancang sekali kau! Aku tidak punya urusan denganmu!"
"Tapi kau berbuat kejahatan diwilayahku jadi ini termasuk urusanku. Lagi pula, mengapa kau menyakiti wanita ini?"
"Kau lihat luka ditubuhku, dialah penyebab luka ini!"

"Tapi mengapa gadis ini menyakitimu?"
Tiba-tiba Jeslyn menyahut kata pria tadi.
"Aku tidak bermaksud menyakitinya." Kata Jeslyn lemah. "Aku tidak menyadari apa yang terjadi waktu itu." Lanjutnya.

"Bohong!" Kataku sambil mengeluarkan bola api yang terus menyerang Jeslyn. Tetapi pria tampan itu mengeluarkan kekuatan yang tidak pernah kulihat. Dia mengeluarkan cambuk yang terbuat dari halilintar, apa elemen halilintar?.
Bukankah elemen itu tidak nyata.

Dia melayangkan cambuknya itu kearahku dan mengenai tanganku dan langsung terasa pedih dan panas.
"Argghh!!" Jeritku, mata pria itu menyala seperti warna kilat. Dia terus mencabukku sampai aku tidak kuat lagi menahannya.

"Hentikan..!" Teriak Jeslyn dengan lemah. Apa Jeslyn menolongku? Mengapa dia tidak membiarkanku mati?.

Mendengar suara Jeslyn pria itu berhenti dan berpaling menolongnya. Dengan kesempatan ini aku langsung melarikan diri keluar dari hutan dan kembali ke sekolah.

-------------
AUTHOR's POV

Jeslyn yang saat itu terlalu lemah dibawa oleh pria itu kesebuah istana dan pria itu langsung sigap mengobatinya. Lama-kelamaan Jeslyn tidak sadarkan diri.

Ketika Jeslyn sadarkan diri ia bertanya-tanya dimana sebenarnya keberadaannya.
Seorang pria tampan yang tidak salah lagi adalah pria yang membantunya tadi menghampirinya dan bertanya.

"Bagaimana keadaanmu?"
"Aku sudah merasa lebih baik, mengapa luka ditubuhku sudah hilang?" Jawab Jeslyn.
"Hahaha dengan sedikit mantra."
"Mantra?.. Hah, abaikan aku mengucapkan terima kasih banyak padamu."

"Tenang saja yang penting sekarang kau sudah membaik."
Lama mereka mengobrol dan Jeslyn tersadar bahwa ia harus kembali kesekolahnya. Sebelum ia kembali kesekolah pria itu melontarkan satu pertanyaan padanya.

"Hei, siapa namamu?" Jeslyn membalik dan langsung berkata.
"Earth Jeslyn Marioline yang berarti bumi yang diberkahi oleh kekayaan dan kecantikan." Pria itu membalasnya dengan senyuman.

Tepat pukul 5 sore ia kembali kesekolahnya dan saat itu ia langsung kembali kekamarnya dan mandi, suara seseorang terdengar memanggilnya. Suara itu adalah suara Balerina.

"Jeslyn apa kau ada didalam?" Teriaknya dari luar.
"Ya aku didalam masuk saja!"
"Jeslyn ayo kita sekarang ke aula kepala sekolah mengumpulkan seluruh siswa disana katanya akan ada pengumuman."
"Baiklah."

"Selamat sore anak-anak!" Sapa wanita itu kepada semua siswa, "Sore.." Jawab siswa serempak
"Aku akan memberi tahu kepada kalian semua bahwa sekolah kita akan mengadakan garden party besok pastikan kalian menggunakan gaun untuk para wanita dan jas untuk para pria." Jelasnya.
"Baik bu.."
"Baiklah sekarang kalian boleh kembali untuk bersiap-siap makan malam."

----------
Earth Jeslyn Marioline POV

Pesta besok aku akan mengenakan gaun yang kubawa dari rumah gaun bertangan panjang dan berwarna biru akan cocok dengan rambutku yang berwarna pirang dan bergelombang dibagian bawah, sentuhan warna biru menghiasi rambutku. Banyak orang yang menyangka bahwa rambutku ini dicat, tetapi ayah bilang rambutku ini dihasilkan oleh elemen dalam diriku.

Aku berjalan kearah ruang makan sekolah yang sangat luas dan berdinding keemasan dibagian gagang pintunya berhiaskan berlian dan permata, sungguh sangat indah ruangan ini. Makan malam kali ini kami mendapat menu pembuka yaitu salad buah, menu utama steak, dan penutupnya chesee cake yang sangat lembut. Sempurna..

Makan malam selesai dan aku kembali kekamar untuk tidur, aku tidak mau ketika pesta besok wajahku terlihat mengantuk. Aku ingin terlihat fresh dan semangat.

















Tbc...
Jika kalian punya saran dan komentar untuk kisah fantasy ini tolong beritahu. Terima kasih atas perhatiannya, jangan lupa untuk like dan vote ya!!!

The Queen Of ElementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang