Hujan II

17 2 0
                                    

"Raja," ketua tim industri menghampiri Raja Awanno yang sedang berjalan ke arah mesin, "mesin kita tidak ada yang rusak."

"Lalu kenapa halaman awan kita juga ikut menghitam?" ungkap Raja penasaran.

Ketua tim, Lee, mengajak Raja ke arah barat kerajaan. Terbentang satu kilometer di depan petir dari awan kerajaan barat merambat pada awan kerajaan timur. Tidak terhindarkan lagi awan kerajaan timur pun terkontaminasi. Suara guntur entah berapa desibel masih menggelegar. Bagi kerajaan timur, ini sore hari yang lebih bising dari biasanya.

Di ruang pribadinya ia pun menyampaikan hal ini pada Raja Cloudio. Pria di seberang barat sana pun meminta maaf dan memang sedang mencari solusi yang terbaik. Raja Awanno sendiri tak tahu apa yang harus dilakukan selain belum memberikan jawaban pasti pada sisa-sisa deringan telepon terakhir.

Belum juga masalah ini terpecahkan. Awamini yang sudah pulih tiba-tiba masuk ke ruang pribadinya.

"Papa ... ," ujarnya pelan sambil terisak pelan. Entah ingin bermanja ria atau memang ia ketakutan. Hanya sedikit titik air mata yang terlihat. Gadis kecil itu berlari ke arah papanya dan merangkulnya. Raja pun balas memeluk dan gendong ke pangkuannya.

"Aku takut." Dua kata itu saja yang terucap dari mulut manjanya. Raja mengelus-elus punggungnya dan mendesah pelan supaya tak terdengar.

Kerajaan AwanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ